Puluhan Orang di Belgia Protes Tolak Edukasi Seks di Sekolah

1 Oktober 2023 19:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pengunjuk rasa menghadiri protes terhadap keputusan Evras, yang dimaksudkan untuk mengatur pendidikan emosional dan seksual di sekolah, di Brussels pada Sabtu (30/9/2023). Foto: Simon Wohlfahrt / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Para pengunjuk rasa menghadiri protes terhadap keputusan Evras, yang dimaksudkan untuk mengatur pendidikan emosional dan seksual di sekolah, di Brussels pada Sabtu (30/9/2023). Foto: Simon Wohlfahrt / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Puluhan demonstran berkumpul di jalanan Ibu Kota Belgia, Brussels, untuk menentang langkah pemerintah menerapkan edukasi seks di sekolah dasar dan menengah.
ADVERTISEMENT
Dengan meneriakkan slogan 'jangan sentuh anak-anak kami!', para demonstran pada Sabtu (30/9) menyatakan pelajaran soal edukasi seks tidak tepat diberikan kepada anak-anak di bawah umur.
Dikutip dari AFP, argumen tersebut disampaikan oleh salah satu demonstran bernama Gregory Bourguignon. "Berbicara di depan umum kepada anak-anak tentang seksualitas dapat membuat mereka frustrasi," kata Bourguignon.
"Terserah orang tua untuk berbicara tentang seksualitas, bukan negara," sambung dia.
Adapun pelajaran tentang edukasi seks di usia belia dalam Bahasa Prancis itu diusulkan oleh Menteri Pendidikan Carolien Desir. Dia mengatakan, tujuan diberikannya edukasi seks itu untuk menjawab berbagai pertanyaan dari siswa soal topik-topik yang dianggap 'tabu'.
"Tujuannya adalah untuk meyakinkan para siswa tentang pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan pada diri mereka sendiri pada masa remaja dan untuk melindungi mereka dari situasi yang berpotensi berbahaya atau bermasalah," jelas Desir.
Para pengunjuk rasa menghadiri protes terhadap keputusan Evras, yang dimaksudkan untuk mengatur pendidikan emosional dan seksual di sekolah, di Brussels pada Sabtu (30/9/2023). Foto: Simon Wohlfahrt / AFP
Dia mengutip kasus-kasus minimnya edukasi tentang seks, seperti sexism, kekerasan seksual, stereotip gender, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Dalam bentuk kelas khusus selama dua jam dalam satu tahun, materi edukasi seks akan diberikan oleh akademisi yang terakreditasi. Kelas itu ditujukan untuk murid-murid dari dua kelompok usia — kelas 6 SD yang berusia antara 11 dan 12 tahun, serta murid di sekolah menengah atas dengan usia antara 15 dan 16 tahun.
Sejak awal tahun ajaran baru dimulai — bulan September, program edukasi seks telah memicu kontroversi. Kelompok ultra-konservatif termasuk Asosiasi Islam dan partai sayap kanan penganut Katolik, Civitas, adalah segelintir pihak yang menentang hal itu.
Sebenarnya, kelas edukasi seks itu sudah diwajibkan ada di setiap sekolah sejak 2012. Namun, sampai sekarang belum diterapkan secara keseluruhan akibat minimnya sumber daya akademisi memadai.
ADVERTISEMENT