Puluhan Patung Perunggu Romawi Berusia 2300 Tahun Ditemukan di Italia

Patung perunggu berusia 2.300 tahun yang baru ditemukan tergeletak di tanah di San Casciano dei Bagni, Italia. Foto: Ministero della Cultura/via REUTERS

Para arkeolog di Italia menemukan puluhan patung perunggu yang diawetkan peninggalan zaman romawi kuno berusia 2.300 tahun. Patung-patung itu ditemukan di pemandian air panas Tuscany.

Pemandian air panas tersebut terletak di kota San Casciano dei Bagni di Provinsi Siena. Para arkeolog telah melakukan ekspedisi untuk menjelajahi reruntuhan pemandian kuno yang berlumpur itu sejak 201 lalu.

"Ini adalah temuan yang sangat signifikan dan luar biasa," kata koordinator penggalian Jacopo Tabolli yang dikutip oleh Reuters, Selasa (8/11).

Pemandangan umum situs di mana patung perunggu berusia 2.300 tahun ditemukan di San Casciano dei Bagni, Italia. Foto: Ministero della Cultura/via REUTERS

Patung tersebut ditutupi oleh 6.000 koin perunggu, perak, dan emas serta air panas berlumpur San Casciano untuk melestarikannya. Jumlah patung yang ditemukan oleh arkeolog berjumlah 24 patung besar.

Pejabat tinggi kementerian kebudayaan Italia, Massimo Osanna, menyebut penggalian ini sebagai penemuan paling luar biasa dalam sejarah mediterania kuno. Bahkan Osanna menyebut penemuan ini paling penting sejak Riace Bronzes atau patung raksasa prajurit Yunani kuno yang ditemukan di lepas pantai pada 1972.

Dalam penjelasannya, Tabolli mengatakan bahwa patung yang menggambarkan dewa Yunani-Romawi itu dibuat dan direndam di air panas untuk semacam ritual sekitar abad ke-1 Masehi. Patung itu juga menjadi bukti peralihan kekuasaan Etruscan ke pemerintahan Romawi.

Seorang pekerja memegang patung perunggu berusia 2.300 tahun yang ditemukan di San Casciano dei Bagni, Italia. Foto: Ministero della Cultura/via REUTERS

Pada masa peralihan tersebut, terdapat konflik besar dan osmosis budaya yang terjadi. Dalam kondisi itulah, pemandian besar San Casciano dianggap sebagai sebuah situs untuk perdamaian multikultural dan multibahasa di tengah ketidakstabilan politik dan perang. Tabolli menyebut penemuan ini dapat digolongkan sebagai pemukiman elite kala itu.

Menteri Kebudayaan Gennaro Sangiuliano sepakat bahwa penemuan ini menunjukan bahwa Italia adalah negara yang kaya akan harta yang besar dan unik. Kementerian Kebudayaan berencana akan membawa patung itu ke laboratorium restorasi di dekat Grosseto. Setelah itu, patung tersebut akan dipajang di museum baru di San Casciano.

Penulis: Thalitha Yuristiana.