Puluhan Truk Kontainer Bantuan dari Indonesia ke Palestina Tertahan di Rafah

12 Desember 2024 17:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keluarga-keluarga Palestina yang mengungsi mengemasi barang-barang mereka untuk meninggalkan Rafah menuju Khan Yunis, Kamis (20/6/2024). Foto: Bashar Taleb/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga-keluarga Palestina yang mengungsi mengemasi barang-barang mereka untuk meninggalkan Rafah menuju Khan Yunis, Kamis (20/6/2024). Foto: Bashar Taleb/AFP
ADVERTISEMENT
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyebut masih ada 26 kontainer berisi bantuan untuk rakyat Palestina yang tertahan di perbatasan Rafah.
ADVERTISEMENT
Truk-truk pengangkut bantuan tak bisa masuk karena perbatasan Rafah ditutup.
Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan mengatakan, puluhan truk pengangkut berisi bahan pangan, air bersih, jaket selimut itu sudah tertahan selama berminggu-minggu di pintu perbatasan Rafah.
"Sekarang Rafah ditutup, kemarin ada info gencatan senjata, kita sudah menyiapkan 26 kontainer tapi nggak bisa masuk. Isinya logistik karena yang dibutuhkan di sana itu makan, ada jaket selimut juga karena persiapan memasuki musim dingin," ujar Saidah di Semarang, Kamis (12/12).
Ia menjelaskan, perbatasan atau pintu Rafah itu merupakan satu-satunya akses atau jalan untuk mengirimkan bantuan ke Palestina.
"Kalau ada pihak yang bilang bisa masuk Gaza? No, karena pintunya itu diclose di Rafah, dan kalau lewat Yordania nggak mungkin, karena melewati Israel jadi kalau ke Yordania mau ke Gaza harus lewat Israel dulu," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Bahkan, lanjut dia, saat ini ada ratusan pengungsi asal Palestina di Mesir yang tidak bisa kembali ke tanah airnya. Untuk itu, bantuan juga diberikan oleh pengungsi-pengungsi yang masih bertahan di Mesir.
"Pengungsi pengungsi yang lari ke Mesir hari ini nggak bisa pulang ke Gaza karena bordernya ditutup. Jadi mereka bertahan di shelter yang dikelola pemerintah Mesir, kita kirim bantuan logistik 287 keluarga selama beberapa minggu ini," ungkap Saidah.
Hingga hari ini, Baznas sendiri sudah mengumpulkan donasi atau zakat Rp328 miliar namun yang disalurkan baru sekitar Rp120 miliar.
"Kita tunggu perang selesai dan cita-cita kita ingin membangun Rumah Sakit dan Sekolah Indonesia. Bahwa yang terjadi di Gaza bukan soal agama bukan soal apa, tapi ini soal kemanusiaan," kata Saidah.
ADVERTISEMENT