Puluhan Warga Gaza Tewas Kelaparan Buntut Israel Blokade Total Bantuan

4 Mei 2025 11:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal di Beit Lahia, Jalur Gaza utara, Kamis (24/4/2025). Foto: Mahmoud Issa/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal di Beit Lahia, Jalur Gaza utara, Kamis (24/4/2025). Foto: Mahmoud Issa/REUTERS
ADVERTISEMENT
Setidaknya 57 warga Palestina meninggal dunia akibat kelaparan di Jalur Gaza, menurut laporan Al Jazeera, Sabu (3/5). Krisis ini terjadi imbas blokade total yang diberlakukan Israel sejak awal Maret.
ADVERTISEMENT
Mereka memutus pasokan makanan, air, hingga bantuan medis ke Gaza.
Sebagian besar korban merupakan anak-anak, lansia, dan pasien yang tak mampu bertahan tanpa akses pangan dan perawatan.
Salah satu korban terbaru ialah bayi perempuan bernama Janan Saleh al-Sakafi. Ia meninggal karena gizi buruk dan dehidrasi di Rumah Sakit Rantisi Gaza.
Mengutip Al Jazeera, kantor media pemerintah Gaza menyebut penggunaan kelaparan sebagai senjata perang. Mereka mendesak tekanan global agar Israel membuka kembali perbatasan dan mengizinkan masuknya bantuan.
Sementara itu, video yang beredar menunjukkan deretan panjang truk bantuan tertahan di perbatasan Rafah, sisi Mesir.
Truk bantuan untuk warga Palestina memasuki wilayah Rafah, Jalur Gaza, Selasa (21/1/2025). Foto: Hussam Al-Masri/REUTERS
Truk-truk yang membawa pasokan vital itu mengular hingga kota Arish, sekitar 45 km dari Gaza. Tapi, tak satu pun berhasil menembus blokade.
ADVERTISEMENT
Di tengah keterbatasan, anak-anak mencari makanan dari tumpukan sampah.
“Menemukan satu makanan pun telah menjadi pencarian yang mustahil,” kata pengungsi asal Gaza, Ahmad al-Najjar, seperti diberitakan Al Jazeera.
Menurut data PBB, lebih dari 9.000 anak dirawat karena kekurangan gizi akut sejak awal 2024. Organisasi internasional yang sebelumnya menyuplai makanan kini menutup operasi karena kehabisan logistik.
Di Rafah, direktur Rumah Sakit Kuwait, Suhaib al-Hams, memperingatkan bahwa layanan medis hanya memiliki persediaan untuk satu pekan ke depan.
Lebih dari 75 persen obat-obatan esensial habis.
“Pasien perlahan-lahan meninggal setiap hari tanpa perawatan,” ujarnya.
Ledakan dari serangan udara Israel menghantam kamp tenda pengungsian di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Sabtu (19/4/2025). Foto: Hatem Khaled/REUTERS
Serangan militer Israel terus berlangsung. Menurut Kementerian Kesehatan, dalam dua hari terakhir sedikitnya 70 warga Palestina tewas dan 275 lainnya terluka.
ADVERTISEMENT
Serangan udara juga menewaskan dua perempuan di Khan Younis, sementara serangan laut Israel menewaskan seorang nelayan di lepas pantai Gaza.
Dua warga Palestina lainnya tewas dalam serangan drone Israel di al-Mawasi, wilayah yang sebelumnya dinyatakan sebagai “zona aman”.
Sejak 7 Oktober 2023, sedikitnya 52.495 orang tewas dan lebih dari 118.000 terluka di Gaza. Ribuan lainnya masih hilang di bawah reruntuhan.