Puncak Arus Balik, Wisatawan Menumpuk di Pelabuhan Balohan, Sabang

11 Juni 2019 14:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah wisatawan masih memadati pelabuhan Balohan, Sabang, Selasa (11/6). Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah wisatawan masih memadati pelabuhan Balohan, Sabang, Selasa (11/6). Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Diperkirakan ratusan wisatawan masih memadati area di pelabuhan Balohan, Sabang, Aceh, hingga Selasa (11/6). Mereka masih menunggu giliran keberangkatan menuju Banda Aceh.
ADVERTISEMENT
Para wisatawan ini merupakan pelancong yang hendak kembali ke daerah masing-masing setelah menghabiskan masa liburan di Pulau Weh tersebut.
Lantaran ramainya wisatawan hingga terjadi penumpukan penumpang, PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) terpaksa menambah rute penyeberangan dari dan ke Banda Aceh- Sabang. Semula hanya ada empat trip, kini bertambah menjadi lima trip. Penambahan ini telah berlangsung sejak 3 hari terakhir.
“Hingga hari ini penumpang arus balik pelabuhan Balohan-Ulee Lheu Banda Aceh, masih ramai, bahkan terjadi peningkatan dibanding sebelumnya,” kata Plt Kepala Pelabuhan Ulee Lheue, Sayed Sahrul.
Sayed memprediksikan, puncak arus balik dari pelabuhan Balohan-Banda Aceh akan habis hari ini. Musababnya, 2 hari lalu penumpang juga sudah ramai meninggalkan Sabang.
Sejumlah motor wisatawan masih memadati pelabuhan Balohan, Sabang, Selasa (11/6). Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
ADVERTISEMENT
“Rata-rata wisatawan lokal kebanyakan dari Sumatera Utara, mereka ke Sabang dalam rangka libur lebaran,” ujarnya.
Sayed tak menampik adanya penumpukan penumpang membuat antrean panjang di pelabuhan. Oleh karena itu, pihaknya telah menambah trip keberangkatan kapal.
“Mengingat adanya penumpukan atau antrean panjang penumpang, maka trip keberangkatan kapal sudah ditambah,” katanya.
Sementara itu, Putra, salah seorang wisatawan mengeluhkan aktivitas calo yang memanfaatkan beberapa pelancong. Seperti yang tidak mau antre bisa membayar jasa mereka agar bisa langsung masuk ke dalam kapal.
“Calo banyak sekali. Bayar Rp 100 ribu untuk dimasukkan motor kita ke dalam kapal. Kalau tidak, ya terpaksa antre. Kasihan seperti kami yang sudah lama antre, tapi mereka yang berada di belakang bisa langsung masuk,” keluh Putra yang menunggu antrean sejak tadi malam.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Sayed menyarankan, agar pengguna jasa penyeberangan tetap menggunakan loket resmi dan tidak menggunakan jasa calo.
“Kalau untuk calo memang kita tidak bisa prediksi, tapi informasi sampai saat ini masih lancar dan aman saja,” kata Sayed.