Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
14 Ramadhan 1446 HJumat, 14 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Puncak Musim Kemarau di RI Juni-Juli, Waspada Kekeringan hingga Karhutla
13 Maret 2025 15:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
BMKG mengeluarkan prakiraan puncak musim kemarau di Indonesia. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut itu terjadi pada bulan Juni-Juli.
ADVERTISEMENT
"Puncak musim kemarau di sebagian besar di Indonesia diprediksi terjadi pada Juni-Juli. Jadi tidak serempak, sebagian wilayah di Juni, sebagian yang lain di Juli," kata Dwikorita dalam jumpa pers virtual, Kamis (13/3).
"Ada wilayah lain lagi yang alami puncak kemarau di Agustus 2025," imbuhnya.
Berikut pembagian daerah-daerah yang mengalami puncak musim kemarau 2025:
Juni-Juli:
Sumatera, Jawa bagian Barat, Kalimantan bagian Utara, sebagian kecil Sulawesi, Papua Tengah dan Timur.
Agustus:
Jawa bagian Tengah hingga Timur, sebagian besar Kalimantan, sebagian besar Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara. Sebagian Maluku, Maluku Utara, dan Papua.
Dwikorita menjelaskan, untuk sejumlah daerah yang mengalami kemarau mengalami curah hujan tak normal. Baik lebih rendah maupun lebih tinggi dari normal.
ADVERTISEMENT
Untuk yang tak normal, BMKG meminta daerah-daerah tersebut mewaspadai bencana kekeringan.
"Untuk itu kami mengimbau daerah untuk mengantisipasi bencana banjir, kekeringan, hingga karhutla (kebakaran hutan dan lahan)," jelas dia.
Berikut data daerah yang mengalami curah hujan tak normal tersebut:
Musim kemarau di bawah normal:
Sebagian Sumatera bagian Utara, sebagian kecil Kalimantan Barat, sebagian Sulawesi bagian Tengah, Maluku Utara dan Papua bagian normal
Musim kemarau atas normal:
Sebagian besar Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, NTB, NTT, sebagian kecil Sulawesi, dan Papua bagian Tengah.