PUPR Bakal Bangun 25 Sabo Dam, Kurangi Dampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

17 Mei 2024 1:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sabo dam di Bangkahan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sabo dam di Bangkahan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian PUPR bakal membangun 25 sabo dam di aliran sungai yang berhulu di lereng Gunung Marapi. Hal ini sebagai salah satu upaya mengurangi dampak banjir lahar dingin yang masih berpotensi terjadi.
ADVERTISEMENT
PPK OP SDA II Balai Wilayah Sungai Sumatera V Padang Kementerian PUPR, Syatriawan, menjelaskan setidaknya ada 25 sungai yang mengalir dari atas Gunung Marapi.
Sejauh ini, baru ada 2 sabo dam yang dibangun, yakni pada aliran sungai di Bangkahan, Kabupaten Tanah Datar dan Canduang, Kabupaten Agam.
"Kalau dari peninjauan kemarin kita butuh 25 lagi. Satu aliran (sungai), satu unit sabo. Ditambah (yang sudah ada) di Bangkahan dan Malana tadi 2 sabo, jadi 27 totalnya," kata Syatriawan di Bukittinggi, Kamis (16/5).
PPK OP SDA II Balai Wilayah Sungai Sumatera V Padang Kementerian PUPR, Syatriawan. Foto: Jonathan Devin/kumparan
Menurut Syatriawan, berdasarkan rencana awal, 25 sabo dam tambahan itu akan rampung dibangun pada 2025 mendatang.
Dari 2 sabo dam yang sudah ada saat ini, ia melanjutkan, kapasitasnya memang terbilang masih kecil. Hanya bisa menampung material vulkanik kurang dari 30 ribu meter kubik.
ADVERTISEMENT
"Ya ini akan dikaji lagi nanti, di desain ini karena kelihatan dengan yang kita bangun ini (kapasitasnya) cuma 30 ribu (meter kubik). Ya dibilang tidak bermanfaat, sangat bermanfaat sebetulnya. Tapi untuk ke depan akan tambah lagi yang lebih besar, ditingkatkan, kapasitasnya akan kita tingkatkan," paparnya.
Kondisi usai banjir lahar dingin Gunung Marapi di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Senin (13/5/2024). Foto: kumparan
Sabo dam merupakan bangunan melintang di atas aliran sungai berfungsi sebagai penahan material vulkanik yang terbawa arus air saat hujan deras melanda.
"Ini harapan kita ke depan ya dalam waktu dekat kita bisa melaksanakan infrastruktur untuk membangun sabo-sabo, untuk meminimalisir dampak ke bawah untuk masyarakat," terang dia.