Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengecam rencana pengerahan nuklir oleh Presiden Rusia Vladimir Putin ke Belarusia.
ADVERTISEMENT
Ini merupakan sinyal penggunaan nuklir terkuat yang pernah disampaikan Putin, setelah menginvasi Ukraina. Diduga pernyataan Putin disampaikan sebagai peringatan terhadap NATO yang mendukung perlawanan Ukraina.
NATO pun meminta Dewan Keamanan PBB untuk segera menggelar pertemuan demi merespons ancaman nuklir dari Putin.
"Retorika nuklir Rusia sangat berbahaya dan tidak bertanggung jawab," kata jubir NATO Oana Lungescu seperti dikutip dari Reuters.
"NATO waspada dan mengamati dari dekat situasi ini. Kami melihat perubahan postur nuklir Rusia akan mengerahkan kami pada tindakan penyesuaian," sambung dia.
Putin menyampaikan keinginan menempatkan nuklir di Belarusia pada Sabtu pekan lalu. Ia mengatakan, AS lebih dulu menempatkan senjatanya di beberapa negara Eropa.
Putin kemudian menyebut bahwa ia tidak melanggar janji non-proliferasi nuklirnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Lungescu pernyataan Putin terkait janji non-proliferasi serta penjelasan mengenai sebaran senjata AS di luar negeri sama sekali tidak tepat dari sasaran.
"Rujukan Rusia terkait pembagian nuklir NATO sama sekali menyesatkan. Sekutu NATO bertindak dengan penuh rasa hormat dan menghormati komitmen internasional mereka," kata Lungescu.
"Rusia secara konsisten melanggar komitmen pengendalian senjata," sambung dia.
Rusia dan Belarusia merupakan negara yang memiliki hubungan militer erat. Pada 2022 lalu Belarusia mengizinkan Rusia memakai teritorinya untuk sebagai titik awal invasi ke Ukraina.