Putin Ancam Tentara Ukraina: Menyerah atau Mati!

14 Maret 2025 11:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi pusat kendali angkatan bersenjata Rusia selama konflik Rusia-Ukraina di wilayah Kursk, Rusia, Rabu (12/3/2025). Foto: Russian Pool/Reuters TV via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi pusat kendali angkatan bersenjata Rusia selama konflik Rusia-Ukraina di wilayah Kursk, Rusia, Rabu (12/3/2025). Foto: Russian Pool/Reuters TV via REUTERS
ADVERTISEMENT
Di tengah upaya gencatan senjata, pertempuran antara Rusia dan Ukraina pecah di Kursk. Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan, saat ini pasukannya sudah menguasai wilayah yang sempat dikuasai Ukraina itu.
ADVERTISEMENT
Putin pada Rabu (12/3) memerintahkan tentara Rusia untuk memukul mundur Militer Ukraina di kawasan itu. Sehari sesudahnya tepatnya Kamis (13/3) tentara Ukraina di Kursk, kata Putin, posisinya makin terpojok.
“Kursk sudah sepenuhnya di bawah kendali kami. Kelompok yang mencoba invasi di wilayah kami makin terisolasi.” kata Putin kepada sejumlah jurnalis di Kremlin, seperti dikutip dari Reuters.
Putin menambahkan pasukan Ukraina yang tersisa di Kursk kini cuma punya dua pilihan.
"Dan jika blokade fisik terjadi dalam beberapa hari mendatang, maka tidak seorang pun akan dapat pergi sama sekali, hanya ada dua cara. menyerah atau mati,” kata Putin.
Militer Ukraina membantah pasukan Rusia mengepungnya di Kursk. Ukraina berdalih kini pasukannya di Kursk sedang menyusun posisi pertahanan baru di sana.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Ukraina malah menyebut, lima serangan Rusia berhasil mereka atasi. Sampai sekarang, Ukraina menyebut masih ada pertempuran di empat lokasi di Kursk.
Pada Agustus lalu Ukraina berhasil masuk ke Kursk. Setelah menguasai Kursk daerah itu dijadikan objek pertukaran oleh Ukraina.
Adapun Putin pada hari yang sama menyatakan dukungan terhadap gencatan senjata. Tapi, ia menekankan harus ada syarat yang dipenuhi sebelum pertempuran melawan Ukraina terhenti.
Sedangkan Ukraina sudah lebih dulu menyepakati gencatan senjata. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky malah menuduh sejatinya Putin tak akan mau gencatan senjata.