Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Presiden Rusia, Vladimir Putin, memberikan kewarganegaraan Rusia kepada mantan kontraktor intelijen Amerika Serikat (AS), Edward Snowden , pada Senin (26/9).
ADVERTISEMENT
Dekrit tersebut menganugerahkan kewarganegaraan kepada 72 orang kelahiran asing, termasuk Snowden. Istrinya, Lindsay Mills, juga akan segera mengajukan permohonan kewarganegaraan Rusia. Pasangan tersebut memiliki seorang anak laki-laki yang lahir pada 2020.
Snowden mengungkap rencana untuk mengajukan permohonan kewarganegaraan ganda AS-Rusia bersama keluarganya tahun itu. Menanggapi keputusan terbaru, dia mengeluarkan pesan melalui media sosial. Snowden meminta privasi untuk keluarganya.
"Setelah bertahun-tahun berpisah dari orang tua kami, istri saya dan saya tidak memiliki keinginan untuk dipisahkan dari anak-anak kami," cuit Snowden, dikutip dari Reuters, Selasa (27/9).
"Setelah dua tahun menunggu dan hampir sepuluh tahun pengasingan, sedikit stabilitas akan membuat perbedaan bagi keluarga saya. Saya berdoa untuk privasi mereka—dan untuk kita semua," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Kabar mengenai pemberian kewarganegaraan tersebut kemudian memicu pertanyaan tentang kemungkinan partisipasi Snowden dalam wajib militer Rusia untuk membantu perang di Ukraina.
Pengacara Snowden, Anatoly Kucherena, mengatakan bahwa kliennya tidak dapat dipanggil untuk mengikuti wamil. Sebab, dia tidak pernah bertugas dalam pasukan Rusia.
Melalui mobilisasi, Rusia akan memanggil 300.000 warga sipil untuk berperang di Ukraina. Tetapi, pihaknya memprioritaskan warga yang memiliki pengalaman atau kemampuan militer khusus, seperti pengemudi tank, pencari ranjau, dan penembak jitu.
Snowden dikenal berkat membocorkan informasi rahasia seputar program pemantauan domestik dan internasional berskala besar oleh Badan Keamanan Nasional AS (NSA) kepada media pada Juni 2013. Dia lantas melarikan diri dari AS dan mendapatkan suaka di Rusia.
Pada 2017, Putin menyebut bahwa Snowden membuat kesalahan dengan membocorkan rahasia AS. Tetapi, dia mengatakan, Snowden bukan seorang pengkhianat. Moskow akhirnya memberikan hak tinggal permanen kepada Snowden pada 2020.
ADVERTISEMENT
Selama bertahun-tahun, pihak berwenang mencoba membawanya kembali ke Washington. Otoritas AS berusaha untuk membuat Snowden menjalani pengadilan pidana atas tuduhan spionase.
Kementerian Luar Negeri AS kemudian menanggapi kabar tentang kewarganegaraannya itu. Pihaknya mengaku tidak mengetahui adanya perubahan status Snowden sebagai warga negara AS.
"Saya mengetahui fakta bahwa dia dalam beberapa hal telah mencela kewarganegaraan Amerika-nya. Saya tidak tahu bahwa dia telah melepaskannya," ujar juru bicara Kemlu AS, Ned Price.