Putin Dilantik, Istri Navalny Sebut Rusia Dipimpin Pembohong dan Pembunuh

7 Mei 2024 17:30 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yulia Navalnaya, janda mendiang pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny, berbicara pada hari dia menerima 'Hadiah Kebebasan Media' dari sebuah penerbit Jerman, pada Ludwig Erhard Gipfel 2024, di Tegernsee dekat Munich, Jerman (19/4/2024). Foto: Leonhard Simon/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Yulia Navalnaya, janda mendiang pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny, berbicara pada hari dia menerima 'Hadiah Kebebasan Media' dari sebuah penerbit Jerman, pada Ludwig Erhard Gipfel 2024, di Tegernsee dekat Munich, Jerman (19/4/2024). Foto: Leonhard Simon/REUTERS
ADVERTISEMENT
Istri dari Alexei Navalny, Yulia Navalnaya, meminta pendukungnya untuk terus berjuang melawan Vladimir Putin. Di hari Putin dilantik Selasa (7/5) ia menyebut pemimpin Rusia lima periode itu sebagai pembunuh.
ADVERTISEMENT
"Negara kami dipimpin oleh pembohong, pencuri, dan seorang pembunuh, tapi ini pastinya akan berakhir," kata Navalnaya lewat video yang diunggah di YouTube pada hari pelantikan Putin seperti dikutip dari Reuters.
"Jangan menyerah, kebenaran akan menang," sambung dia.
Presiden Rusia Vladimir Putin berjalan sebelum upacara pelantikannya di Kremlin di Moskow, Rusia (7/5/2024). Foto: Sputnik/Sergei Bobylev/Kremlin via REUTERS
Navalnaya saat ini berada di luar Rusia. Ia berjanji melanjutkan perjuangan mendiang suaminya yang meninggal tiba-tiba di penjara jelang pemilu Rusia.
Navalnaya percaya Putin ada di balik kematian suaminya. Tuduhan Navalnaya dibantah keras oleh Kremlin.
Sementara itu pada Selasa ini Putin dilantik jadi presiden setelah menang mutlak pada pemilu Rusia Maret 2024 lalu. Putin dilantik untuk periode kelima dan akan memimpin Rusia selama enam tahun ke depan.
Menurut Kremlin kemenangan Putin menunjukkan dukungan kuat warga Rusia terhadap sang presiden. Kremlin kemudian menuding Navalny dan Navalnaya sebagai ekstremis yang didukung Barat.
ADVERTISEMENT
Kremlin juga menuding Navalny dan Navalnaya yang menjadi kritikus tajam Putin sebagai sosok mencoba mengacaukan Rusia.