Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Putin Minta Pasukan Rusia Rebut Sisa Wilayah Kursk dari Ukraina
13 Maret 2025 15:12 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Presiden Rusia Vladimir Putin mengenakan seragam militer dalam kunjungan mendadak ke wilayah Kursk di barat Rusia untuk menemui pasukan militer di sana, Rabu (12/3). Dalam kunjungan itu, dia meminta pasukan untuk maju secepat kilat dan segera merebut kembali sisa wilayah itu dari pasukan Ukraina.
ADVERTISEMENT
Kunjungan ini dilakukan Putin setelah Washington memintanya untuk mempertimbangkan usulan gencatan senjata 30 hari yang didukung Ukraina. Selain itu lawatan dilakukan usai pasukan Rusia merebut sebagian wilayah di Kursk yang memaksa pasukan Ukraina mundur dan menyerahkan kendali atas atas kota Sudzha.
Pada 6 Agustus 2024, Ukraina membuat kejutan dengan menyerbu perbatasan dan merebut Kursk. Setelah bertahan selama lebih dari 7 bulan, posisi Ukraina di Kursk semakin memburuk setelah jalur pasokan utama mereka terputus.
Dikutip dari Reuters, Putin menegaskan mempertimbangkan mendirikan zona penyangga baru di wilayah Sumy, Ukraina, yang berbatasan dengan Kursk untuk melindungi dari potensi serangan Ukraina.
Dia juga mengatakan warga negara asing yang bertarung bersama pasukan Ukraina yang ditangkap di Kursk tidak berhak menikmati perlindungan Konvensi Genewa. Putin juga meminta pasukan Ukraina yang ditangkap di Kursk harus diperlakukan sebagai teroris.
ADVERTISEMENT
"Tugas kita dalam waktu dekat, dalam jangka waktu sesingkat mungkin adalah mengalahkan musuh yang bercokol di wilayah Kursk dan masih bertarung di sana, membebaskan sepenuhnya wilayah Kursk, dan memulihkan situasi di sepanjang garis perbatasan negara," kata Putin dikutip Kamis (13/3).
"Dan tentu saja kita perlu memikirkan membuat zona keamanan di sepanjang perbatasan negara," lanjutnya.
Kepala Staf Umum Rusia, Valery Gerasimov, terlihat memberitahu Putin bahwa pasukan Rusia telah mendorong pasukan Ukraina keluar dari 86% wilayah yang sebelumnya mereka kuasai di Kursk. Luasnya setara 1.100 kilometer persegi.
Rencana Ukraina menggunakan Kursk sebagai alat tawar menawar dalam negosiasi dengan Rusia telah gagal. Kiev awalnya berpikir operasinya di Kursk dapat memaksa Rusia mengalihkan pasukannya dari timur Ukraina juga tidak berhasil.
ADVERTISEMENT
Gerasimov mengatakan, pasukan Rusia telah merebut kembali 24 pemukiman dan 259 kilometer persegi lahan dari pasukan Ukraina dalam 5 hari terakhir bersama lebih dari 400 tahanan.
Pasukan Rusia juga menyeberang ke wilayah Sumy, Ukraina, di mana mereka akan memperluas zona keamanan. Meski demikian, Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen pernyataan Gerasimov.
Namun, Reuters dapat memverifikasi video yang dipublikasikan oleh blogger Rusia dan media pemerintah yang memperlihatkan pasukan berdiri dengan bendera Rusia di sebuah alun-alun di pusat Sudzha, kota dekat perbatasan Ukraina di jalan tol yang sebelumnya digunakan Ukraina sebagai rute pasokan.
Situs Ukraina yang berwenang memetakan garis depan perang, Deep State, memperbarui peta medan perang untuk menunjukkan pasukan Ukraina tidak lagi mengontrol Sudzha. Meski demikian, mereka mengatakan pertempuran masih berlanjut di pinggiran kota.
ADVERTISEMENT
Panglima tertinggi militer Ukraina pada Rabu mengatakan, pasukan Kiev akan terus beroperasi di Kursk selama yang dibutuhkan dan pertarungan berlanjut di dan sekitar kota Sudzha.
Skadovskyi Defender, blogger militer Ukraina, memposting di Telegram bahwa pasukan bersenjata Ukraina telah meninggalkan Kursk dan tidak akan ada pasukan Ukraina di sana pada Jumat (14/3).
Saluran yang sama juga mengatakan bahwa Ukraina melakukan serangan besar-besaran di Sudzha.