Putin: Rusia Hampir Selesai Ciptakan Vaksin untuk Obati Kanker

15 Februari 2024 17:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: Alexander Zemlianichenko / POOL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: Alexander Zemlianichenko / POOL / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, para ilmuwannya hampir selesai menciptakan vaksin untuk mengobati pasien pengidap kanker — dan akan segera dapat dimanfaatkan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, pengumuman ini disampaikan Putin dalam suatu forum bertemakan teknologi masa depan di Moskow, pada Rabu (14/2). "Kami telah semakin dekat dengan pembuatan vaksin kanker dan obat imunomodulator generasi baru," kata Putin.
Adapun imunomodulator merupakan sejenis senyawa pelengkap yang mampu meningkatkan fungsi sistem imun tubuh manusia.
"Saya berharap vaksin-vaksin ini akan segera digunakan secara efektif sebagai metode terapi individu," tambahnya. Namun, Putin tidak ada rincian lebih lanjut soal jenis kanker apa yang mampu disembuhkan oleh vaksin ini — atau bagaimana cara penggunaannya.
Kanker serviks dapat dicegah dengan vaksin dan pemeriksaan rutin. Foto: Shutterstock
Selain Rusia, sejumlah negara dan perusahaan farmasi yang sedang mengembangkan vaksin kanker. Tahun lalu, Inggris menandatangani perjanjian dengan perusahaan asal Jerman, BioNTech, untuk uji klinis bagi perawatan kanker yang dipersonalisasi. Pengujian ini bertujuan menjangkau 10 ribu pasien pada 2030.
ADVERTISEMENT
Perusahaan farmasi Moderna dan Merk & Co asal Amerika Serikat saat ini pun melakukan hal serupa. Mereka sedang mengembangkan eksperimen vaksin kanker yang dapat mengurangi kemungkinan kambuh atau kematian akibat melanoma — kanker kulit yang paling mematikan, hingga separuhnya setelah tiga tahun pengobatan.
Menurut World Health Organization (WHO), ada enam vaksin telah berlisensi yang dapat melawan virus human papilloma (HPV) yang memicu banyak kanker, termasuk kanker serviks pada wanita. Selain itu, ada pula vaksin untuk pasien pengidap hepatitis B (HBV) yang dapat mengurangi kemungkinan komplikasi ke kanker hati.