Putin Sebut Rusia dan Korut Berjuang Lawan Hegemoni dan Neo-Kolonialisme AS

20 Juni 2024 11:43 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin setibanya di Pyongyang, Korea Utara, Selasa (18/6/2024). Foto: KCNA/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin setibanya di Pyongyang, Korea Utara, Selasa (18/6/2024). Foto: KCNA/via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan, negaranya dan Korea Utara berjuang melawan hegemoni Amerika Serikat (AS). Putin berada di Pyongyang pada Rabu (19/6).
ADVERTISEMENT
Pada saat bersamaan, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menegaskan kemitraan berkelanjuntan dengan Rusia bertujuan untuk memelihara perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Pasifik.
Pertemuan Putin dan Kim di Pyongyang menghasilkan kesepakatan kemitraan strategis komprehensif dua negara, di bidang militer, perekonomian dan politik.
Putin pun menyambut baik kesepakatan tersebut sembari menyinggung perihal AS yang dianggap sebagai ancaman.
"Hari ini, kami berjuang bersama menghadapi hegemonisme dan praktik neo-kolonialisme Amerika Serikat dan satelitnya," kata Putin seperti dikutip dari AFP.
Sedangkan Kim menyebut kesepakatan kedua negara sebagai program besar dan luar biasa. Serta itu akan menjamin relasi baik antar Rusia-Korut selama berabad-abad mendatang.
Semakin mesranya Korut dan Rusia menjadi keprihatinan sendiri bagi Barat. Sebab, AS dan sekutunya menuduh Korut mengirimkan senjata ke Rusia untuk perang di Ukraina.
ADVERTISEMENT
Tuduhan AS tersebut berulang kali dibantah oleh Korut.