Putin Segera Umumkan 4 Wilayah di Ukraina Hasil Referendum Resmi Gabung Rusia

29 September 2022 2:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah lansia di Izium mendapat bantuan kemanusiaan dari pemerintah Ukraina, Selasa (27/9/2022). Foto: Zohra Bensemra/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah lansia di Izium mendapat bantuan kemanusiaan dari pemerintah Ukraina, Selasa (27/9/2022). Foto: Zohra Bensemra/Reuters
ADVERTISEMENT
Rusia telah mengadakan referendum pemungutan suara parsial di empat wilayah Ukraina. Namun Ukraina dan Barat menentang referendum itu karena dianggap ilegal.
ADVERTISEMENT
Empat wilayah yang menggelar referendum itu yakni Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson. Hasilnya empat wilayah itu disebut sepakat bergabung dengan Rusia.
Dikutip dari Reuters, Kamis (29/9), dari lapangan Ibu Kota Rusia, Moscow Red Square, sebuah tribun dengan layar video raksasa telah didirikan.
Layar itu bertuliskan “Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, Kherson - Russia!'.
Pemandangan menunjukkan spanduk dan konstruksi untuk panggung menjelang acara di Lapangan Merah di Moskow tengah, Rusia. Foto: Evgenia Novozhenina/REUTERS
Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Madvedev, mengatakan Presiden Rusia, Vladimir Putin, bakal segera mengumumkan hasil referendum empat wilayah tersebut dalam beberapa hari ke depan.
“Hasilnya jelas. Selamat datang di rumah, ke Rusia!,” ujar Dmitry Madvedev.
Rusia mengatakan, pemungutan suara bersifat sukarela dan sesuai dengan ketentuan hukum internasional. Hasil referendum empat wilayah tersebut dinyatakan oleh Rusia mayoritas memilih untuk bergabung bersama Rusia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, penduduk Ukraina yang berhasil melarikan diri ke wilayah yang dikuasai Ukraina menceritakan tentang orang-orang yang dipaksa untuk memberikan suaranya di jalan-jalan oleh petugas di bawah todongan senjata.
"Lelucon di wilayah pendudukan ini bahkan tidak bisa disebut tiruan dari referendum," kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy dalam pidatonya.
Seorang penduduk lokal menerima surat suara dan akan memberikan suaranya, pada hari ketiga referendum tentang bergabungnya Republik Rakyat Donetsk ke Rusia, di Mariupol, Ukraina, Minggu (25/9/2022). Foto: Alexander Ermochenko/REUTERS

Warga Ukraina Banyak yang Kabur saat Referendum

Di kota Zaporizhzhia yang dikuasai Ukraina, warga yang berhasil melarikan diri mengatakan, mereka tidak melihat pemungutan suara yang sebenarnya.
"Lucu. Tidak ada yang memilih, namun hasilnya sudah masuk," ucap Lyubomir Boyko, salah seorang warga Ukraina yang memilih meninggalkan daerahnya dan menolak memberikan suara.
"Mereka bisa mengumumkan apa saja yang mereka inginkan. Tidak ada yang memberikan suara dalam referendum kecuali beberapa orang yang berpihak. Mereka pergi dari rumah ke rumah, tetapi tidak ada yang keluar," tambah Boyko.
Penduduk setempat memberikan suaranya ke dalam kotak suara pada hari ketiga referendum tentang bergabungnya Republik Rakyat Donetsk ke Rusia, di Mariupol, Ukraina, Minggu (25/9/2022). Foto: Alexander Ermochenko/REUTERS
Selain Boyko, ada pula Andriy. Ia mengatakan seluruh daerahnya telah dikosongkan. Petugas keamanan Rusia di pos pemeriksaan membiarkan beberapa orang pergi. Banyak penduduk yang memilih pergi dari daerahnya karena takut.
ADVERTISEMENT
“Tujuh puluh persen orang pergi karena referendum. Tidak ada lampu, tidak ada gas, dan tidak ada pekerjaan, dan tiba-tiba, Anda mendapatkan referendum. Itu omong kosong. Saya tidak mengenal satu orang pun di antara mereka yang saya kenal. tahu siapa yang memilih," pungkas Andriy.