Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Putin Sematkan Medali Untuk Serdadu yang Menang Duel Tangan Kosong di Ukraina
12 Januari 2025 1:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Presiden Rusia, Vladimir Putin , menyematkan medali 'Pahlawan Rusia' kepada Kopral Andrei Grigoryev, yang berhasil menewaskan musuhnya dengan tangan kosong di garis depan Ukraina. Dikutip dari AFP, medali ini merupakan medali tertinggi di Rusia.
ADVERTISEMENT
Andrei sendiri diberi medali itu untuk keberanian dan kepahlawanannya, kata Kremlin dalam sebuah keterangannya.
Aksi Grigoryev itu terekam oleh kamera yang dipasang di helm serdadu Ukraina. Video dari rekaman itu lantas diunggah oleh blogger militer Rusia pada bulan ini.
Peristiwa ini sebetulnya sudah terjadi pada tahun lalu.
Pada video itu, tentara Ukraina tengah menyerang sebuah rumah. Lalu, kontak tembak terjadi dan ia melempar granat ke rumah itu. Setelah ledakan terjadi, seorang tentara Rusia keluar dan keduanya terlibat perkelahian dengan tangan kosong, meski beberapa kali terlihat keduanya memegang pisau.
Si tentara Ukraina kalah dalam pergumulan itu. Ia minta tolong, dan pada akhir video, si tentara Ukraina menyerah dan meminta agar ia dibiarkan mati dengan tenang.
ADVERTISEMENT
"Selamat tinggal, ibu," kata tentara Ukraina itu menjelang ajal.
Media Rusia mengidentifikasi, tentara Rusia itu adalah Grigoryev, yang berasal dari timur Arktik, kawasan Sakha, yang juga dikenal dengan Yakutia. Di kawasan itu, biasanya dihuni oleh mayoritas etnis Turkic.
Sementara media Ukraina mengidentifikasi, tentara mereka yang tewas adalah Dmytro Maslovksy, yang berasal dari sebelah selatan Odesa.
Presiden negara bagian Sakha, Aishen Nikolayev sendiri sudah bertemu dengan Grigoryev. Ia terkesan dengan sikap Grigoryev yang sederhana, meski telah mendapat penghargaan tertinggi di Rusia.
"Orang seperti dia membuat Rusia makin kuat," ucap Nikolayev.
Sementara itu, untuk perang berkepanjangan di Ukraina sendiri, Rusia tengah gencar menawarkan bagi penduduknya yang berasal dari pelosok negeri dan bertempur di garis depan, dengan biaya gaji yang tinggi.
ADVERTISEMENT