Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan negaranya mendukung upaya Indonesia dan Presiden Jokowi dalam menyelenggarakan KTT G20 di Bali pada November mendatang.
ADVERTISEMENT
“Kami tentu mendukung upaya Indonesia dan Presiden secara pribadi dalam mempersiapkan dan menyelenggarakan G20 yang akan diselenggarakan di Indonesia tahun ini,” kata Putin usai berbincang dengan Menlu RI Retno Marsudi, dikutip dari kantor berita resmi Rusia, RIA Novosti, Jumat (1/7).
Putin tak menjelaskan apakah dukungannya ini sebagai isyarat akan benar-benar menghadiri secara langsung KTT G20 atau tidak. Namun pada Rabu (28/6) kemarin, Kedubes Rusia di Jakarta telah memastikan kehadiran Putin di KTT G20 di Bali nanti.
"Kami telah menerima undangan resmi, yang sangat penting mengingat tekanan yang telah dan masih dihadapi rakyat Indonesia," cuit Kedubes Rusia di Twitter.
Sementara itu, jubir kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan, Putin secara pribadi akan memutuskan format partisipasi Rusia dalam KTT G20.
ADVERTISEMENT
"Kami akan memutuskan ini. Presiden akan membuat keputusan. Kami melanjutkan dari fakta bahwa kami harus melakukan apa yang lebih nyaman bagi kami, apa yang lebih menguntungkan bagi kami," kata Peskov.
Indonesia telah berupaya mempertahankan posisi netral dalam isu kehadiran Rusia di G20. Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara barat berusaha menekan Indonesia yang menjadi Presiden G20 tahun ini, agar Rusia tidak ikut serta dalam KTT G20 imbas konflik di Ukraina.
Namun, pemerintah Indonesia telah mengirim undangan ke Rusia, mengingat Indonesia sebagai pemegang kursi Presiden G20 memiliki kewajiban mengundang seluruh negara anggota.
Selain itu, fokus KTT G20 saat ini adalah mempertimbangkan masalah ekonomi karena dampak pandemi COVID-19, dan politik tidak dapat memengaruhi agenda internasional tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada saat yang sama, pemerintah Indonesia atas usul Amerika Serikat dan sekutunya mengundang Ukraina ke KTT G20.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah meminta AS dan negara-negara Barat tidak memboikot KTT G20 meski Putin hadir. Menurutnya, aksi itu hanya akan menguntungkan Rusia. Sebab, Rusia dapat memanfaatkan ruang tersebut untuk menyebarkan propaganda.