Putin Umumkan 30 Jam Gencatan Senjata Paskah, Ukraina: Serangan Masih Terjadi

20 April 2025 11:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan paparan saat penandatanganan dan konferensi pers dengan belarusia di Moskow, Rusia, Kamis (13/3/2025). Foto: Maxim Shemetov / POOL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan paparan saat penandatanganan dan konferensi pers dengan belarusia di Moskow, Rusia, Kamis (13/3/2025). Foto: Maxim Shemetov / POOL / AFP
ADVERTISEMENT
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata sepihak selama 30 jam untuk memperingati Paskah. Namun, menurut Ukraina serangan artileri dan drone Rusia tetap berlangsung di sejumlah wilayah garis depan.
ADVERTISEMENT
Gencatan senjata dimulai Sabtu pukul 18.00 waktu Moskow hingga tengah malam Minggu. Dalam siaran televisi, Putin memerintahkan penghentian operasi militer atas dasar “pertimbangan kemanusiaan”.
Ia juga meminta pasukannya tetap siaga jika terjadi pelanggaran dari pihak lawan.
Meski demikian, satu jam sebelum waktu gencatan dimulai, sirene serangan udara berbunyi di Kiev.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut pengumuman Putin sebagai “permainan terhadap nyawa manusia”.
Ia menegaskan bahwa tak ada jeda nyata di medan tempur.
“Pertempuran terus berlanjut, serangan Rusia terus terjadi. Artileri dan drone tetap digunakan,” tulis Zelensky di platform X, mengutip laporan Panglima Tertinggi Ukraina Oleksandr Syrskyi.
“Tidak ada kepercayaan pada pernyataan dari Moskow.”
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berpidato pada sesi ke-79 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, 25 September 2024, di markas besar PBB. Foto: Julia Demaree Nikhinson/AP
Zelensky juga menekankan, gencatan tidak mencakup wilayah Rusia seperti Kursk dan Belgorod, tempat baku tembak antara pasukan Ukraina dan Rusia masih terjadi.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Ukraina telah menerima usulan Amerika Serikat untuk gencatan senjata penuh selama 30 hari, namun Rusia menolak.
Kini, Zelensky mengatakan jika gencatan senjata sungguhan benar-benar diterapkan, Ukraina siap mengikuti langkah tersebut dan memperpanjangnya hingga pasca-Paskah.
Sementara itu, sejumlah negara Eropa bersikap hati-hati. Uni Eropa meminta Moskow menunjukkan komitmen nyata untuk menghentikan permusuhan. Inggris mendesak Rusia mengikuti langkah Ukraina dalam mendukung gencatan penuh.
Warga Kiev pun tak banyak berharap.
“Kami menanti rudal malam ini. Tidak akan ada gencatan,” kata Tetiana Solovei, 65 tahun.
Kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi Ukraina, Andriy Kovalenko, menyebut pasukan Rusia tetap menembaki posisi Ukraina.
Gubernur Kherson melaporkan serangan udara yang terjadi sesaat sebelum dan setelah gencatan diumumkan, disertai foto kerusakan bangunan.
ADVERTISEMENT
Kendaran yang terbakar akibat serangan drone Rusia di Dnipro, Ukraina, Kamis (17/4/2025). Foto: Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina/via REUTERS
Pada Januari 2023, Rusia pernah mengusulkan gencatan senjata 36 jam untuk Natal Ortodoks, yang juga ditolak Ukraina karena tak terbukti di lapangan.
Langkah terbaru Putin datang sepekan setelah serangan rudal Rusia menghantam Kota Sumy dan menewaskan 35 orang, termasuk jemaat gereja yang bersiap merayakan Minggu Palma.
Serangan ini mendorong Ukraina dan Eropa menuntut AS mengambil sikap lebih tegas terhadap Moskow.
Sebelumnya Presiden AS Donald Trump mengatakan pihaknya akan meninggalkan proses mediasi jika tidak ada tanda-tanda kemajuan.
Utusan Putin, Kirill Dmitriev, menyebut gencatan senjata ini sebagai “selangkah lebih dekat menuju perdamaian” dalam unggahan di X.