Putra Buya Arrazy Hasyim Meninggal Tertembak Senjata Api Milik Anggota Polri

23 Juni 2022 0:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ilustrasi pistol revolver. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pistol revolver. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Putra kedua ulama Arrazy Hasyim atau lebih dikenal Buya Arrazy, meninggal dunia karena tertembak. Peristiwa itu terjadi di Desa Palang, Kecamatan Palang, Tuban, Rabu (22/6) sekitar pukul 13.30 WIB.
ADVERTISEMENT
Kasat Reskrim Polres Tuban AKP Ganantha membenarkan kejadian tersebut. Ganantha menyebut, korban yang masih berusia 3 tahun ini tertembak oleh kakaknya. Kakak korban diketahui berusia 5 tahun.
"Korban putranya yang kecil umur 3 tahun. Yang main senpi, putranya umur 5 tahun, sama-sama cowok," ucap Ganantha dalam keterangan tertulis, Rabu (22/6).
"Buya enggan berkomentar karena ini musibah, sudah memaafkan. Untuk kronologi Buya tidak mau mengungkap," tambahnya.
Buya Arrazy Hasyim. Foto: Instagram/@buya_arrazy_hasyim
Warga membawa jenazah anak Buya Arrazy Hasyim saat hendak dimakamkan di Tuban, Kamis (23/6/2022). Foto: Dok. Istimewa
Senjata api yang digunakan adalah milik seorang anggota Polri. Menurut dia, peristiwa ini berawal ketika salah seorang anggota polisi sedang salat zuhur di masjid sebelah rumah mertua Buya Arrazy Hasyim di Palang, Tuban.
"Kejadian di Palang Tuban. Buya sedang berada di rumah mertuanya. Senjata milik anggota yang sedang bertugas mengawal. Lagi salat zuhur, senjata ditaruh di tempat aman di tas. Ternyata bisa dijangkau dan terjadi peristiwa itu," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Belum diketahui di mana lokasi persis oknum polisi itu meletakkan tasnya.
Buya Arrazy adalah dai berusia 36 tahun. Dia juga dikenal sebagai pendiri dan pengasuh lembaga kajian ilmu tasawuf Ribath Nouraniyah Hasyimiyah di Ciputat, Tangsel.