Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Putra El Chapo Ditangkap, Meksiko Membara
6 Januari 2023 11:47 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 13 Januari 2023 15:07 WIB

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ovidio Guzman—yang dijuluki 'El Raton' atau 'Si Tikus'—ditangkap pasukan keamanan di Kota Culiacan.
Pria berusia 32 tahun ini kemudian diterbangkan dengan pesawat militer ke ibu kota Meksiko. Kabar tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Meksiko, Luis Cresencio Sandoval.
Sandoval menjelaskan, intelijen telah melacak pemimpin kartel narkoba itu selama enam bulan terakhir. Anggota senior Kartel Sinaloa tersebut sekarang ditahan di Kota Meksiko.
Selama penangkapannya, pertempuran sengit melanda Culiacan. Dalam sebuah rekaman yang beredar, tembakan helikopter menerangi langit. Tembakan dan pembakaran pun mengguncang kota.
Orang-orang yang diduga merupakan anggota kartel membakar dan membajak mobil penduduk. Pemerintah negara bagian mengatakan, tiga anggota pasukan keamanan tewas dalam bentrokan.
AFP melaporkan, sedikitnya 18 orang juga terluka di Sinaloa.
ADVERTISEMENT
Ketika kaki tangan pemimpin kartel itu beraksi, sebuah pesawat terkena tembakan saat bersiap lepas landas dari bandara Culiacan menuju Kota Meksiko. Tidak ada yang terluka dalam serangan ini.
Menyaksikan kerusuhan tersebut, otoritas lantas menutup bandara di Culiacan, Mazatlan, dan Los Mochis. Pihak berwenang juga menangguhkan sekolah dan acara olahraga di Culiacan.
Kendaraan-kendaraan yang terbakar berserakan di jalanan sementara penegak hukum bersenjata berat tampak berpatroli dengan mengendarai truk pikap saat pagi hari pada Kamis (5/1).
"Kami terus berupaya mengendalikan situasi," kata kepala keamanan publik Sinaloa, Cristobal Castaneda, dikutip dari Reuters, Jumat (6/1).
Ovidio diduga membantu menjalankan operasi ayahnya sejak dia ditangkap dan diekstradisi ke Amerika Serikat (AS) pada 2017. Akibat memperdagangkan ratusan ton narkoba ke negara tersebut selama 25 tahun, 'El Chapo' menjalani hukuman penjara seumur hidup di AS.
ADVERTISEMENT
Walau begitu, kartelnya tetap menjadi salah satu organisasi perdagangan narkoba terkuat di dunia. AS menuduh, Kartel Sinaloa mengeksploitasi epidemi opioid dengan membanjiri masyarakat dengan fentanyl. Ovidio adalah tokoh kunci kartel tersebut.
Dia dan salah satu saudara laki-lakinya dituduh menjalankan hampir belasan laboratorium metamfetamin di Sinaloa. Mereka diyakini bersekongkol untuk mendistribusikan kokain dan mariyuana pula.
Ovidio juga diduga memerintahkan pembunuhan sejumlah informan, seorang pengedar narkoba, dan seorang penyanyi yang menolak tampil di pernikahannya.
Penangkapannya kali ini menyusul kegagalan operasi yang berakhir dengan penghinaan bagi pemerintahan Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, pada 2019.
Kala itu, Ovidio sempat ditahan. Tetapi, dia segera dibebaskan usai kartelnya melancarkan perang habis-habisan sebagai pembalasan.
Orang-orang bersenjata melancarkan serangan dengan senapan mesin dan membakar kendaraan di sepanjang jalan di Culiacan.
ADVERTISEMENT
Operasi terbaru muncul sebelum pertemuan puncak para pemimpin Amerika Utara di Kota Meksiko yang akan dihadiri Presiden AS, Joe Biden. AS telah menawarkan hadiah USD 5 juta (Rp 78 miliar) untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Ovidio.
Lonjakan kematian akibat overdosis di AS telah meningkatkan tekanan pada Meksiko untuk memerangi organisasi seperti Kartel Sinaloa. Penangkapan Ovidio lantas membantu memulihkan reputasi penegak hukum setelah kegagalan sebelumnya.
Tekanan dari pemerintahan Biden untuk menargetkan Kartel Sinaloa kemungkinan besar memotivasi Meksiko untuk mengejar Ovidio.
Namun, tindakan ini dapat membantu saingan utama mereka yang terkenal kejam, yakni Kartel Jalisco New Generation.
"Sangat penting bagi pemerintah untuk mengingat bahwa melemahnya Kartel Sinaloa juga dapat membawa ekspansi yang lebih besar, kehadiran yang lebih besar dari Kartel Jalisco," terang Direktur Lantia Consulting yang menganalisis kejahatan terorganisir di Meksiko, Eduardo Guerrero.
ADVERTISEMENT