Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
ADVERTISEMENT

Putra Kim Jong Nam akhirnya muncul dan angkat bicara, selang satu bulan setelah pembunuhan ayahnya di Kuala Lumpur, Malaysia.
ADVERTISEMENT
Putra Kim Jong Nam, Kim Han Sol, tampil dalam sebuah video yang diunggah di Youtube. Dalam video yang banyak disensor itu, Han Sol memperkenalkan dirinya sebagai putra dari Kim Jong Nam.
"Nama saya Kim Han Sol, dari Korea Utara, anggota keluarga Kim," kata pria itu.
Dia kemudian membuktikan identitasnya dengan memperlihatkan paspor. Sayangnya oleh pengunggah video itu, Cheollima Civil Defence, gambar paspor tersebut dihitamkan.

"Ayah saya dibunuh beberapa hari lalu. Saya sekarang ada bersama ibu dan saudara perempuan saya," kata Han Sol lagi.
Kim Han Sol diduga hidup di Makau bersama ibunya. Makau dan China daratan telah lama menjadi tempat tinggal Kim Jong Nam, abang tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
ADVERTISEMENT
Kim Jong Nam tewas diracun di bandara Kuala Lumpur pada 13 Februari lalu. Dua tersangka utama dalam kasus ini adalah Siti Aisyah dari Indonesia dan Doan Thi Huong dari Vietnam.
Tidak diketahui di mana video Kim Han Sol tersebut diambil. Namun sebelumnya pemerintah Malaysia meminta keluarga Kim Jong Nam datang untuk menjemput jenazah dan diambil sampel DNA-nya.

Kim Han Sol dalam video itu mengaku sangat "berterima kasih" kepada beberapa organisasi atau orang yang berjasa dalam penyelesaian kasus kematian ayahnya. Setelah itu, video berdurasi 40 detik itu terpotong.
"Kami berharap situasi ini akan segera membaik," kata Kim Han Sol.
Menurut situs Korea Herald, Han Sol kuliah di kampus Sciences Po, Paris. Organisasi Cheollima Civil Defence mengaku telah membantu keluarga Kim Jong Nam pindah dan berlindung.
ADVERTISEMENT
Organisasi yang tidak diketahui muasalnya ini mengucapkan terima kasih atas perlindungan atas keluarga Kim Jong Nam kepada China, Amerika Serikat, Belanda dan sebuah negara lainnya yang tidak disebut namanya.