Putri Mahkota Belanda Kabur ke Spanyol karena Ancaman Penculikan

Putri Belanda Amalia di The Circuit Zandvoort, di Zandvoort pada 27 Agustus 2023. Foto: John Thys/AFP

Putri Mahkota Belanda, Catharina-Amalia, diduga sempat menetap di Spanyol untuk menghindari ancaman penculikan di negaranya.

Sumber kerajaan mengatakan, remaja berusia 20 tahun itu telah menetap dan belajar di Madrid selama lebih dari setahun.

Pada Oktober 2022, Amalia terpaksa membatalkan rencana kuliahnya karena alasan keamanan. Hal itu terjadi selang beberapa minggu setelah perkuliahannya dimulai.

Ia mengambil ilmu politik, psikologi, hukum, dan ekonomi di Universitas Amsterdam.

Pewaris takhta Belanda itu sempat tertangkap kamera saat menikmati masa studinya. Banyak juga yang mengungkap rencana Amalia untuk tinggal di akomodasi mahasiswa.

Namun, kerajaan terpaksa meminta sang putri kembali ke istana di Den Haag dengan pengamanan ketat.

“Dia tidak bisa tinggal di Amsterdam dan dia tidak bisa pergi ke luar (istana). Ini memiliki konsekuensi yang sangat besar dalam hidupnya,” kata sang ibu sekaligus Ratu Belanda, Maxima, seperti dikutip AFP.

Para pejabat enggan memberikan penjelasan lebih lanjut. Namun, langkah kerajaan itu dilakukan beberapa minggu setelah munculnya isu penculikan serius. Pada Oktober 2022, pihak berwenang mulai meningkatkan keamanan di sekitar sang putri dan Perdana Menteri Mark Rutte.

Dikutip dari BBC, Putri Amalia bertemu kedua orang tuanya dalam kunjungan kenegaraan ke Karibia pada Februari 2023. Di sana dia mengatakan bahwa merindukan kehidupan normal sebagai mahasiswa.

Saat itu sang putri diduga telah menetap di Madrid. Hal itu lantaran muncul informasi yang menunjukkan kebersamaannya dengan Ratu Máxima dan sekelompok temannya di sana.

Putri Amalia dikenal fasih berbahasa Spanyol karena ibunya tumbuh besar di Argentina.

Pengungkapan masa tinggalnya di Spanyol ini terjadi menjelang kunjungan kenegaraan Raja Spanyol Felipe VI dan Ratu Letizia ke Belanda. Putri Amalia dijadwalkan tampil untuk pertama kalinya dalam kunjungan kerajaan domestik, Rabu (17/4).

Nederlandse Omroep Stichting (NOS) mengatakan ancaman terhadap Amalia belum sepenuhnya hilang. Namun kini dia sudah bisa kembali tinggal dan belajar di Belanda.