Putri Thaksin Shinawatra Selangkah Lagi Jadi PM Baru Thailand

16 Agustus 2024 11:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon PM Thailand, Paetongtarn Shinawatra. Foto: Jack TAYLOR / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Calon PM Thailand, Paetongtarn Shinawatra. Foto: Jack TAYLOR / AFP
ADVERTISEMENT
Koalisi berkuasa di Thailand pada Rabu (15/8) mendukung putri Thaksin Shinawatra, Paetongtarn Shinawatra, menjadi perdana menteri baru. Pekan ini PM Srettha Thavisin dipecat oleh Mahkamah Konstitusi.
ADVERTISEMENT
Paetongtarn (37) merupakan pendatang baru di politik Thailand. Dia rencananya akan dinominasikan lewat pemungutan suara khusus yang digelar parlemen pada Jumat (16/8).
Jika berhasil, Paetongtarn akan menjadi perempuan kedua yang menduduki jabatan PM Thailand. Ia juga menjadi keluarga Shinawatra ketiga yang mengepalai Pemerintahan Thailand.
Kandidat perdana menteri Pheu Thai Paetongtarn Shinawatra, putri mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra dan Srettha Thavisin menyapa pendukungnya di acara rapat umum besar menjelang pemilihan mendatang, di Bangkok, Thailand, 12 Mei 2023. Foto: Jorge Silva/Reuters
Pengumuman untuk menominasikan Paetongtarn tercapai usai perundingan tertutup partai-partai penguasa di Thailand. Lewat keterangan pers, Paetongtarn menegaskan Partai Pheu Thai yang dikuasai keluarga Shinawatra akan membentuk pemerintahan baru.
"Negara ini harus bergerak maju, Pheu Thai akan menjadi partai utama dalam pembentukan kabinet dan akan mendorong negara ini maju," kata Paetongtarn seperti dikutip dari Reuters.
"Kam bertekad, bersama-sama dan akan mendorong negara ini maju," sambung dia.

Srettha Dicopot

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin berbicara dalam sebuah konferensi pers di hotel Grand Hyatt Erawan, tempat enam warga negara asing ditemukan tewas, di Bangkok, Thailand, Selasa (16/7/2024). Foto: Chalinee Thirasupa/REUTERS
Pencopotan Srettha pada (14/8) yang berujung pencalonan Paetongtarn dipicu persoalan penunjukan kabinet. Pemecatan ini terjadi saat Srettha baru berkuasa setahun di Thailand.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangannya, MK Thailand menyatakan Srettha terbukti melanggar konstitusi akibat mengangkat menteri yang tidak memenuhi standar etika, yaitu mantan narapidana.
Kasus yang menimpa Srettha bermula kala dia menunjuk Pichit Chuenban. Sosok itu adalah pengacara keluarga Shinawatra. Pichit pernah dipenjara pada 2008 lalu. Dia terbukti korupsi karena menyuap staf pengadilan.
Pada Mei 2024, Pichit memutuskan mundur untuk melindungi Srettha. Akan tetapi, MK tetap membuka sidang terhadap kasus Srettha yang berujung pemecatan terhadap dirinya.