PVMBG Ungkap Guguran Lava Gunung Semeru Mengarah ke Selatan Kobokan

5 Desember 2021 16:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim SAR gabungan menyusuri endapan material guguran awan panas Gunung Semeru ketika proses pencarian korban di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12).  Foto: Zabur Karuru/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Tim SAR gabungan menyusuri endapan material guguran awan panas Gunung Semeru ketika proses pencarian korban di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12). Foto: Zabur Karuru/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Andiani saat ini terus memantau aktivitas Gunung Semeru untuk memastikan arah dari pergerakan awan panas guguran (APG).
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan saat ini pemantauan terus dilakukan selama 24 jam dengan menggunakan alat bantu seperti CCTV hingga seismometer yang dapat merekam aktivitas Gunung Semeru.
“Pemantauan visual yang kami lakukan selama 24 jam sehari dan pemantauan ada dua, visual dibantu CCTV, secara kegempaan dibantu seismometer. Di gunung ini ada 4 seismometer untuk merekam gempa-gempa yang terjadi di gunung tersebut,” ujar Andiani saat konferensi pers secara virtual, Minggu (5/12).
Warga melintas di rumah yang rusak akibat abu vulkanik letusan Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). Foto: Umarul Faruq/Antara Foto
Andiani mengungkapkan guguran lava mengarah ke Selatan kobokan dikarenakan bukaan kawah Gunung Semeru yang mengarah ke sana.
“Instalasi di daerah situ dan foto atas tunjukkan daerah bukaan kawah Gunung Semeru ke arah selatan Kobokan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan saat ini tim dari PVMBG akan terus memantau aktivitas Gunung Semeru dan besok tim tanggap darurat akan terjun langsung ke lapangan.
ADVERTISEMENT
“Tindak lanjut, kami terus pantau dan evaluasi aktivitas Gunung Semeru oleh pengamat dan dilaporkan ke kami. Kirimkan tim tanggap darurat paling enggak besok saya berangkat dan tim juga berangkat,” ujarnya.
Dalam pemanfaatan peta jalur evakuasi, kata dia, sangat diperlukan untuk mempercepat pertolongan kepada masyarakat yang berada di daerah sekitar Gunung Semeru dengan diberikan simbol atau tanda petunjuk evakuasi.
“Peta sangat bermanfaat tentukan jalur evakuasi arah mana saja untuk pertolongan para masyarakat yang berada pada daerah yang berpotensi APG dan hijau tunjukkan arah evakuasi, dan ada simbol-simbol tanda plus tunjukkan tempat-tempat yang bisa digunakan sebagai tempat evakuasi,” jelasnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kiri) meninjau rumah yang terendam abu vulkanik Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). Foto: Umarul Faruq/Antara Foto
Terkait informasi aktivitas Gunung Semeru, Andiani mengatakan saat ini terus dikoordinasikan dengan seluruh stakeholder melalui media sosial dari instansi terkait.
ADVERTISEMENT
“Dan info kami sampaikan juga aplikasi magma dan medsos, juga diakses lewat website kami,” pungkasnya.
Letusan Gunung Semeru ini menyebabkan 13 orang meninggal dan 900 lebih warga mengungsi.