Q&A: Mengapa Azerbaijan-Armenia Perang di Nagorno-Karabakh?
ADVERTISEMENT
Pertempuran sengit antara dua negara pecahan Uni Soviet, Armenia dan Azerbaijan , pecah di Nagorno-Karabakh.
ADVERTISEMENT
Sampai Selasa (29/9) sudah puluhan orang tewas. Sedangkan ratusan lainnya terluka.
Eskalasi ketegangan pada pekan ini merupakan puncak dari konflik tajam dua negara yang sudah berlangsung beberapa dekade.
Mengutip Reuters, kumparan mencoba menjawab beberapa pertanyaan mengenai perang Azerbaijan-Armenia, dan mengapa mereka berperang di Nagorno-Karabakh.
Di mana dan apa itu Nagorno-Karabakh?
Tapi, mayoritas penduduk Azerbaijan adalah etnis Armenia. Jumlah etnis Armenia di Azerbaijan mencapai 150 ribu orang lebih dan mereka menolak kekuasaan Azerbaijan di tanah itu.
Akhirnya, etnis Armenia membentuk pemerintahan Nagorno-Karabakh sendiri dengan dukungan penuh Armenia. Namun, minim pengakuan internasional.
Pemerintahan itu dibentuk pada era 1990-an kala tentara Azerbaijan diusir keluar oleh separatis yang didukung Armenia.
ADVERTISEMENT
Untuk mencegah pertumpahan darah, gencatan senjata disepakati pada 1994. Tapi, pada 2016 ketegangan kembali pecah yang berakibat 200 orang tewas.
Sampai saat ini, Nagorno-Karabakh masih menjalankan pemerintahannya sendiri dengan bantuan penuh pemerintah Armenia dan diaspora Armenia di seluruh dunia.
Azerbaijan pun gigih menyatukan kembali Nagorno-Karabakh ke negaranya.
Kenapa Pertempuran Pecah Sekarang?
Selama musim panas 2020, ketegangan dua negara mulai terlihat. Ketegangan pecah menjadi pertempuran pada Minggu (27/9/2020).
Reuters menulis, ketegangan pecah saat ini karena penengah seperti Amerika Serikat, Prancis, dan Rusia, sibuk dengan urusan masing-masing, seperti pandemi virus corona.
Bahkan, pertempuran kecil pada Juli 2020 luput dari sorotan dunia.
Kalau perang pecah, risikonya apa?
Sejak 1988, pertempuran dua negara ini menyebabkan 30 ribu orang tewas. Sedangkan pertempuran pada akhir pekan ini sudah menewaskan puluhan orang.
ADVERTISEMENT
Pertempuran teranyar bahkan sudah melibatkan senjata berat seperti tank dan roket. Dikhawatirkan, jika perang semakin meluas, maka lebih banyak warga sipil jadi korban.
Perang juga berpotensi menarik negara lain seperti Rusia dan Turki untuk ikut serta.