Qatar, Mesir dan AS Bakal Gelar Negosiasi Damai Konflik Gaza pada 15 Agustus

9 Agustus 2024 5:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pria Palestina melihat tenda-tenda yang rusak di lokasi pengeboman Israel sehari sebelumnya di kamp pengungsian al-Mawasi di kota Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, Minggu (14/7/2024). Foto: Bashar Taleb/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria Palestina melihat tenda-tenda yang rusak di lokasi pengeboman Israel sehari sebelumnya di kamp pengungsian al-Mawasi di kota Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, Minggu (14/7/2024). Foto: Bashar Taleb/AFP
ADVERTISEMENT
Para pemimpin dari Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS) akan mengundang Israel dan Hamas untuk melanjutkan pembicaraan damai terkait konflik di Gaza. Pertemuan ini bakal digelar di Doha atau Kairo, pada 15 Agustus nanti.
ADVERTISEMENT
Ketiga negara itu sepakat untuk memediasi dua belah pihak, Israel dan Hamas untuk mengakhiri perang di Gaza. Pertemuan juga diharapkan bisa menjembatani proposal gencatan senjata di Gaza, dan mengimplementasikannya sesegera mungkin.
"Rancang bangun persetujuannya kini sudah kami bahas, tinggal menyelesaikan beberapa detail implementasi. Kami juga mempersiapkan proposal final, yang diharapkan bisa memenuhi ekspektasi dua belah pihak (Israel dan Hamas)," kata statement gabungan mereka, dikutip dari reuters, Jumat (9/8).
Gayung bersambut. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bakal mengirim delegasi mereka ke pertemuan ini.
"Kami sudah mendengar tawaran dari Amerika Serikat dan mediator lainnya, Israel akan mengirimkan delegasi 15 Agustus nanti. Delegasi negosiator nya akan kami umumkan, dalam rangka finalisasi detail dan implementasi dari rancang bangun persetujuan tersebut," kata kantor Netanyahu.
ADVERTISEMENT
Sementara pihak Hamas belum memberikan komentarnya terkait pertemuan ini.
Perang di Gaza pecah pada 7 Oktober 2023, dan nyaris setahun, perang ini belum usai. Ada 1.200 orang tewas di pihak Israel, dan 250 orang jadi tawanan.
Sementara menurut Kementerian Kesehatan Palestina, ada 39.699 warga Palestina tewas dalam serangan Israel yang bertubi-tubi. Sejauh ini, Hamas berharap gencatan senjata atau perjanjian untuk mengakhiri perang.
Netanyahu sendiri bilang, baru akan mengakhiri perang jika Hamas berhasil dikalahkan.