QnA: Afghanistan, Taliban, dan Seluk Beluk Konflik

19 Agustus 2021 19:25 WIB
·
waktu baca 9 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid berbicara pada konferensi pers pertamanya, di Kabul, Afghanistan, Selasa (17/8/2021). Foto: Rahmat Gul/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid berbicara pada konferensi pers pertamanya, di Kabul, Afghanistan, Selasa (17/8/2021). Foto: Rahmat Gul/AP Photo
ADVERTISEMENT
Afghanistan menjadi sorotan dunia sejak akhir pekan lalu. Pemicunya adalah jatuhnya ibu kota Kabul dan sebagian besar wilayah negara ke tangan Taliban.
ADVERTISEMENT
Begitu banyak pertanyaan hingga peristiwa janggal terkait perebutan Afghanistan tersebut. Mulai dari siapa sebenarnya Taliban hingga mengapa pemerintah Ashraf Ghani yang didukung Barat dengan begitu mudahnya jatuh, terus menjadi misteri.
Demi menguak keingintahuan pembaca akan informasi terkait Afghanistan dan Taliban, kami membuka forum pertanyaan dalam sebuah artikel khusus. Ratusan pertanyaan dilayangkan kepada redaksi kumparan.
Kami telah memilah 20 pertanyaan yang di kolom komentar artikel maupun di media sosial. Semoga pertanyaan-pertanyaan yang coba kami jawab -- berdasar riset media maupun wawancara -- mewakili rasa keingintahuan para pembaca.
Berikut Q&A mengenai Taliban dan Afghanistan yang pertanyaannya langsung dikirim oleh pembaca kumparan.
Pertanyaan 1-10 adalah pembaca menyampaikan pertanyaan melalui kolom komentar di artikel.
Seorang anggota pasukan Taliban berjaga-jaga di luar Kementerian Dalam Negeri di Kabul, Afghanistan, Senin (16/8). Foto: Stringer/REUTERS
1. Penanya: BeYa wae
ADVERTISEMENT
Pertanyaan: Dari mana Taliban memperoleh dana buat berperang selama 2 dekade?
Jawaban:
Menurut Kepala Kantor PBB Urusan Obat-obatan dan Kejahatan di Kabul, Cesar Gudes, sumber dana perang Taliban adalah dari ekspor opium. Afghanistan merupakan eksportir opium terbesar di dunia, dan ekspor ini menjadi salah satu sumber pendanaan terbesar bagi Taliban.
Opium adalah bahan baku narkotika yang berasal dari getah buah Papaver sommiferum (buah candu) yang belum masak yang dikeringkan (mempunyai daya memabukkan dan membius, biasanya dimakan atau diisap dengan pipa).
Era Baru Afghanistan di Tangan Taliban. Foto: kumparan
Laporan yang dikumpulkan oleh NATO menunjukkan, Taliban juga memperoleh uang dari pertambangan, bisnis real estate, dan donatur-donatur yang tak disebutkan namanya.
Tak hanya itu, di sejumlah wilayah Afghanistan, Taliban juga menerapkan sistem pajak yang bernama “ushr”. Menurut laporan PBB pada September 2012, Taliban menarik 10 persen pajak dari hasil panen warga dan 2,5 persen dari kekayaan.
ADVERTISEMENT
2. Penanya: feii 76 Abd Syukur
Pertanyaan: Taliban itu apa? Apakah Taliban itu? Organisasi atau partai politik?
Jawaban: Taliban adalah pergerakan politik berlandaskan Islam dan juga kelompok bersenjata/organisasi militer. Mereka dibentuk oleh sejumlah mantan pejuang Afghanistan yang lebih dikenal sebagai “Mujahidin”, yang melawan pasukan Soviet di Afghanistan pada 1980-an. (CNN)
Taliban, yang dalam bahasa Pashto bermakna “murid”, dipercaya merupakan pergerakan etnis Pashtun yang mengamalkan mazhab Sunni. Etnis Pashtun adalah orang-orang yang mendiami Pakistan dan Afghanistan. (BBC)
3. Penanya: riyanadipoetra
Pertanyaan: Kenapa Amerika Serikat tiba-tiba mengevakuasi/keluar (kabur) dari Afghanistan?
Jawaban: Secara singkat, penarikan tentara AS dari Afghanistan telah menjadi bagian dari perjanjian antara AS dan Taliban pada Februari 2020. (CNN).
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurut Presiden Joe Biden, mereka tetap menarik pasukannya dari AS karena misi mereka di Afghanistan sudah selesai. Dari pidatonya pada 8 Juli 2021, Biden berkata:
“Seperti yang telah saya katakan di bulan April, Amerika Serikat telah melakukan apa yang harus kita lakukan di Afghanistan: melawan teroris yang menyerang kita pada insiden 9/11 dan mengadili Osama bin Laden, dan untuk meminimalisasi ancaman teroris untuk menghindari Afghanistan menjadi basis serangan-serangan ke AS yang mungkin bisa berlanjut. Kami sudah mencapai tujuan itu. Itulah mengapa kita pergi. Kita tidak pergi ke Afghanistan untuk membangun negara. Itu adalah hak dan kewajiban rakyat Afghanistan untuk menentukan masa depan dan bagaimana mereka ingin menjalani negara mereka.” (Transkrip statement Presiden Biden, dari website resmi state.gov).
Seorang anggota pasukan Taliban memeriksa area di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Senin (16/8). Foto: Stringer/REUTERS
4. Penanya: Edmiraldo Nanda Nopan Siregar
ADVERTISEMENT
Pertanyaan: Kira-kira akan bagaimana hubungan luar negeri Indonesia dengan Afganistan di bawah kekuasaan Taliban?
Jawaban: Menurut pengamat hubungan internasional dari HI Prof Hikmahanto Juwana, kalau misalnya Taliban bisa mengambil alih dan ternyata Taliban memang memegang tampuk pimpinan dari Afghanistan, maka sebagai negara yang punya hubungan diplomatik dengan Afghanistan mau tidak mau ya kita harus mengakui, termasuk juga negara-negara lain.
5. Penanya: iman
Pertanyaan: Apakah ini termasuk coup d'etat? Kenapa media asing maupun lokal tidak mengkategorikan ini sebagai coup?
Jawaban:
Menurut Prof Hikmahanto Juwana: harus kita pahami dulu pengertian dari kudeta. Kudeta itu kalau pengambilalihan kekuasaan dari struktur pemerintahan yang ada. Misalnya, pemerintah Afghanistan yang ada sebelum Taliban itu dari dalam mengambil alih. Biasanya dari militernya atau sebagainya dan dilakukan tidak secara konstitusional.
ADVERTISEMENT
Nah, apa yang terjadi di Afghanistan itu bukan dalam tubuh pemerintahan, tapi kekuatan luar pemerintahan, yang kemudian dianggap sebagai pemberontak, dan pemberontak ini sekarang berhasil menguasai wilayah dan kota yang ada.
Tetapi, mereka sampai sekarang masih belum mengumumkan bahwa mereka adalah pemerintah yang sah, karena belum ditunjuk siapa pemimpinnya.
Bahwa terjadi pengambilalihan kekuasaan, betul. Bahwa dilakukan secara inkonstitusional, betul. Tetapi, bedanya dengan kudeta, tidak dari dalam tubuh pemerintahan itu sendiri. Jadi tidak bisa dibilang kalau ini adalah kudeta.
Delegasi menghadiri pembicaraan antara pemerintah Afghanistan dan gerilyawan Taliban di Doha, Qatar. Foto: Ibraheem al Omari/REUTERS
6. Penanya: Ananda Teresia
Pertanyaan: Apa siy isi pertemuan Taliban dan perwakilan AS sehingga mereka bisa 'damai'? Lobi-lobinya gimana siy, ku penasaran sangaddd
Jawaban:
AS dan Taliban memulai diskusinya sejak tahun 2018. Pada 29 Februari 2020, keduanya menandatangani “Perjanjian Perdamaian untuk Afghanistan” di Doha, Qatar, oleh Utusan Khusus AS untuk Rekonsiliasi Afghanistan Zalmay Khalilzad dan utusan dari Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar.
ADVERTISEMENT
Perjanjian sepanjang 4 halaman itu, secara umum, membahas mengenai komitmen dari AS dan Taliban yang berkaitan dengan jumlah pasukan, kontra-terorisme, dan dialog intra-Afghanistan (antara Taliban dengan Pemerintah Afghanistan) untuk mencapai gencatan senjata yang permanen dan komprehensif. (CNN).
Indonesia juga hadir dalam momen itu bertindak sebagai co-facilitator.
7. Penanya: komentarist
Pertanyaan: Apa sih yang sebenernya ditakutkan oleh orang-orang yang pada ingin kabur dari Afghanistan itu sampai nekat rusuh di bandara? Bisa dijelaskan?
Jawaban: Ketakutan mereka akan Taliban menjadi alasan kenapa mereka berbondong-bondong ingin segera keluar dari Afghanistan. Kekuasaan Taliban pada 1996-2001 lalu dicap kekuasaan yang brutal, menyebabkan trauma yang mendalam bagi warganya. Meskipun Taliban sudah berjanji akan berubah dan menawarkan era perdamaian baru, warga Afghanistan masih ingat masa kepemimpinan 5 tahun Taliban saat itu. (Associated Press)
ADVERTISEMENT
Pembatasan terhadap wanita menjadi salah satu kebijakan yang populer pada 1996-2001. Wanita tak boleh bersekolah, bekerja, bahkan tak boleh meninggalkan rumah tanpa menggunakan burka dan ditemani kerabat laki-laki.
Aturan berdasarkan “syariat Islam” yang ditafsirkan Taliban tak jarang malah terlalu keras. Musik, lukisan, fotografi, dan perfilman dilarang pada masanya. Mereka juga kerap melakukan diskriminasi terhadap mayoritas. (Reuters).
8. Penanya: Ari Nugroho
Pertanyaan: Bagaimana pemerintah selanjutnya. Siapa saja yang menjalankannya? Apakah orang-orang lama bisa dilibatkan kembali? Bagaimana nasib kehidupan politik, sosial, ekonomi, dsb selanjutnya?
Jawaban: Pakar HI dari UI Prof Hikmahanto Juwana menjelaskan bahwa sekarang Taliban sudah menguasai kota-kota, termasuk ibu kota Afghanistan. Tapi yang saya dengar di berbagai media, kemarin itu wapres [Amrullah Saleh] dari pemerintahan yang presidennya lari [Ashraf Ghani] itu, mengeklaim bahwa secara konstitusi maka beliau adalah presiden dan beliau meminta rakyat untuk melakukan perlawanan terhadap kekuatan Taliban. Jadi ini sekarang masih belum tahu kita perkembangan yang akan terjadi.
ADVERTISEMENT
Betul Taliban sudah menguasai. Cuma masalahnya Taliban ini tidak bisa dilihat sebagai satu. Karena di dalam Taliban itu saya yakin pasti ada faksi-faksi. Pertanyaannya, faksi yang mana yang akan mendominasi dan mengambil tampuk pimpinan dengan menunjuk orang yang dianggap sebagai nantinya menjadi pemimpin Afghanistan.
Kini Taliban sedang bernegosiasi. Apakah mereka dengan pemerintah yang lama, maupun dengan sesama Taliban, faksi-faksi. Taliban itu ada yang di luar negeri, di Qatar bermukimnya, ada yang di dalam negeri. Jadi, siapa yang akan memimpin itu masih belum bisa kita lihat.
10. Penanya: Iman
Pertanyaan: kenapa mudah sekali negara ditaklukkan? Bahkan seperti tanpa ada pertumpahan darah.
Jawaban: Mengutip beberapa pakar internasional ada sejumlah sebab mengapa ini terjadi. Beberapa di antaranya karena kegagalan intelijen, lunturnya keinginan berperang melawan Taliban, kelompok Taliban semakin kuat, pemerintah Afghanistan lemah akibat korupsi, dan tentara AS yang ternyata gagal memahami Afghanistan.
Infografik Negara yang Diduga Pendukung Taliban. Foto: kumparan
Pertanyaan 11-20 adalah pertanyaan yang disampaikan melalui media sosial kumparan.
ADVERTISEMENT
11. Penanya: @fahmiru
Pertanyaan: Bagaimana kondisi negara pada masa pemerintahan Taliban pada tahun 1996-2001 *koreksi jika tahunnya salah
Jawaban: Berdasarkan jurnal The Rise and Fall of Taliban Regime (1994-2001) In Afghanistan: The Internal Dynamics oleh Muhammad Sajjad, kondisi negara Afghanistan saat di bawah pemerintahan Taliban dapat dilihat dari perubahan nama negara Afghanistan. Nama negaranya berubah dari Negara Islam Afghanistan ke Emirat Islam Afghanistan. Visi Afghanistan saat itu adalah menyingkirkan Afghanistan dari orang-orang yang korup dan berorientasi Barat.
12. Penanya: @sanjif_ilhamdhy
Pertanyaan: Mereka Suni atrau Syiaa?
Jawaban: Menurut buku The Taliban Phenomenon: Afghanistan 1994-1997 karya Kamal Matinuddin, Taliban meyakini Islam dengan aliran Sunni Hanafi.
13. Penanya: @efendihanhan
Pertanyaan: Apakah Taliban teroris seperti ISIS?
ADVERTISEMENT
Jawaban: Berdasarkan tinjauan sebuah artikel dari Mohammad Moheq berjudul Taliban and ISIS: Seven Similarities, Seven Differences, mereka serupa namun tak sama. Kesamaan mereka itu meliputi interpretasi mereka terhadap Islam, bentuk pemerintahan, menentang kebudayaan modern, penggunaan kekerasan terhadap orang lain, menggunakan rasa takut sebagai strategi untuk mendapatkan keinginannya, mempercayai bahwa hasil membenarkan cara yang digunakan, dan mereka sama-sama meyakini bahwa dunia tidak bisa dibagi menjadi 2 atau 3 melainkan hanya ada 1.
Infografik Mahalnya Perang Afghanistan. Foto: kumparan
Perbedaan terdapat pada struktur bersifat kesukuan, peran perempuan, memandang pendidikan, justifikasi pelanggar syariat, pengutamaan praktik, dukungan negara asing, hingga keterbukaan. Dari ketujuh poin itu Taliban lebih maju dibanding ISIS.
Sebagai tambahan, sejak 2015 Taliban sudah tak disebut sebagai kelompok teroris oleh Gedung Putih.
ADVERTISEMENT
14. Penanya: @pajarnur
Pertanyaan: Kenapa warga Afghanistan pengin banget keluar dari negaranya? Emang sekejam apa sih Taliban?
Jawaban: Berdasarkan kesaksian dari warga Afghanistan Nooria Haya yang diwawancarai BBC, hidup di bawah kepemimpinan Taliban, milisi menyita lebih dari makanan dan rumah. Hak-hak sosial dan ekonomi juga sangat dibatasi di bawah rezim Taliban.
15. Penanya: @joha.n9346
Pertanyaan: Taliban itu ganggu negara lain gak?
Jawaban: Taliban tidak mengganggu secara langsung, bahkan dapat dikatakan Taliban memiliki beberapa hubungan baik dengan negara-negara seperti Pakistan dan Qatar sekitar meski semuanya itu bersifat diam-diam. Akan tetapi, permasalahannya adalah kelompok-kelompok lain yang berafiliasi dengan Taliban yang kebanyakan mengganggu negara lain, ambil contoh Al-Qaeda.
16. Penanya: @segaf_kim
Pertanyaan: Apakah Taliban sekarang sudah moderat tidak seperti kepemimpinan sebelumnya ?
ADVERTISEMENT
Jawaban: Laporan The Conversation, dapat dikatakan lebih moderat, namun tindakan dan strateginya untuk menggunakan kekuasaannya kepada yang diperintah masih belum berubah.
Dalam pernyataan terbaru,Taliban berjanji akan memberi akses yang lebih luas kepada kaum perempuan sesuai syariat Islam dan kebebasan pers. Namun, janji ini harus dibuktikan.
Seorang anggota pasukan Taliban memeriksa area di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Senin (16/8). Foto: Stringer/REUTERS
17. Penanya: @lilis.hh
Pertanyaan: Dari mana pasokan senjata Taliban?
Jawaban: Mengutip Reuters, sebelum menaklukkan pemerintahan sekarang diduga senjata Taliban dari Rusia dan Iran. Ada beberapa senjata berasal dari Amerika Serikat. Diduga senjata-senjata itu adalah hasil rampasan perang.
18. Penanya: @wiekeockv
Pertanyaan: Apakah ada orang Indonesia yang menjadi bagian dari Taliban? Benarkan Taliban membebaskan tahanan ISIS?
Jawaban: Dalam laporan VoA nampaknya tak ada yang secara langsung terkait Taliban, kebanyakan hanya terafiliasi dengan Taliban seperti para anggota yang berada di kelompok Jemaah Islamiyah.
ADVERTISEMENT
19. Penanya: @jihanraliby
Pertanyaan: Apakah Taliban benar-benar didukung sebagian besar rakyat Afghanistan?
Jawaban: Berdasarkan survei yang dilakukan pada tahun 2019, sebanyak 85,1% warga Afghanistan tak simpati dengan Taliban.
20. Penanya: @kzkaze
Pertanyaan: Dari mana sebagian besar tentara Taliban berasal?
Jawaban: Kebanyakan berasal dari orang-orang beretnis Pashtun. Sebagaimana kelompok etnis yang ada di Afghanistan adalah Pashtun sebanyak 38%, Tajik, 25%, Hazara 19%, dan Uzbek 16%. Etnis ini juga bisa dijumpai di Pakistan, itu mengapa banyak juga tentara yang merupakan orang Pakistan yang secara sukarela ikut berperang dengan paramilisi Taliban.