QnA: Apa Sih Kerjaan Stafsus Presiden?

24 April 2020 15:34 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo bersama staf khusus yang baru dari kalangan milenial ketika diperkenalkan di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11).  Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo bersama staf khusus yang baru dari kalangan milenial ketika diperkenalkan di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro
ADVERTISEMENT
Staf khusus milenial Presiden Jokowi belakangan ini menjadi polemik dan sasaran kritik. Bermula dari tudingan dua stafsus, Andi Taufan Garuda dan Adamas Belva Syah Devara, ikut “bermain” dalam program pemerintah melalui perusahaan mereka masing-masing.
ADVERTISEMENT
Seperti di periode pertama, Jokowi menjalankan tugas sebagai presiden dibantu banyak staf khusus. Dalam periode kedua tahun 2019-2024, ada 14 stafsus yang mendampingi Jokowi dengan berbagai fungsi dan spesialisasi.
Jumlah staf khusus mengalami peningkatan dibanding periode sebelumnya. Di periode 2014-2019, stafsus hanya terdiri dari 11 orang. Ada pembidangan tugas di antara 14 stafsus ini dengan koordinator Ari Dwipayana.
Pembidangan pertama yaitu komunikasi media. Stafsus yang bertanggungjawab di bidang ini yaitu Fadjroel Rachman (bidang politik dan pemerintahan), kemudian Dini Purwono (bidang hukum), Arif Budimanta (ekonomi), dan stafsus milenial Angki Yudistia (sosial).
Pembidangan kedua yaitu komunikasi dengan kelompok strategis. Mereka bertugas menyerap aspirasi dari berbagai kelompok di luar Istana. Untuk bidang kedua ini, para stafsusnya adalah Sukardi Rinakit, Diaz Hendropriyono, stafsus milenial Aminuddin, dan Anggit Noegroho yang juga merangkap sebagai Sekretaris Pribadi Presiden.
ADVERTISEMENT
Tugas ketiga yaitu pengembangan bidang inovasi yang diisi oleh para stafsus milenial selain Aminuddin dan Angki. Mereka adalah Putri Tanjung Indahsari, Adamas Belva Syah Devara, Andi Taufan Garuda Putra, Ayu Kartika Dewi, dan Gracia Billy Mambrasar.
Presiden Joko Widodo memberikan Keterangan Pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, didampingi Fadjroel Rachman, Rabu (5/2). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
7 Stafsus milenial merupakan corak khas jajaran staf khusus Presiden Jokowi di periode kedua ini. Bahkan secara khusus Jokowi memperkenalkan mereka satu per satu ke publik. Berbeda dengan stafsus non-milenial.
Setelah diterpa polemik, Belva dan Andi Taufan akhirnya mundur sebagai staf khusus. Keduanya mengirim surat pengunduran diri ke Presiden Jokowi pada (17/4) lalu. Jokowi menerima pengunduran diri keduanya.
Belva mundur karena polemik bahwa perusahaan rintisan miliknya, Ruangguru, menjadi salah satu mitra pemerintah dalam pelatihan program Kartu Pra Kerja dengan anggaran Rp 20 triliun. Sementara itu, Andi Taufan disorot setelah mengirim surat ke camat se-Indonesia agar perusahaannya, PT Amartha Fintek menjadi relawan penanggulangan COVID-19 di desa-desa seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Publik kemudian mulai mempertanyakan peran stafsus. Apalagi persepsi publik berkembang menjadi stafsus ikut main proyek. Jadi, apa sih peran stafsus presiden? Bolehkah seorang staf khusus ikut dalam program pemerintah? Mari kita jawab satu per satu.
Apa Saja Kerjaan Staf Khusus?
Para staf khusus usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Senin (2/12). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Menurut Perpres 39 Tahun 2018, wilayah kerja seorang stafsus adalah sebagai pembantu tugas sehari-hari presiden dalam menjalankan pemerintahan. Stafsus merupakan jabatan non-struktural, sehingga tidak memiliki aparatus birokrasi.
Mereka juga tidak memiliki wewenang untuk mengerakkan birokrasi di kementerian atau lembaga lain dalam proses pemerintahan.
“Staf khusus Presiden melaksanakan tugas tertentu yang diberikan Presiden di luar tugas yang sudah dicakup dalam susunan tugas organisasi kementerian dan instansi pemerintah lainnya,” tulis Pasal 18.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Mensesneg Pratikno menyampaikan keterangan pers di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/3). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Secara politis, staf khusus bisa disebut orang yang dekat dengan presiden yang berperan sesuai koridor isu. Misalnya sekretaris pribadi Jokowi, Anggit Noegroho, yang telah bersama sejak menjabat Wali Kota Surakarta masuk ke dalam jajaran stafsus. Kemudian, Ari Dwipayana atau Sukardi Rinakit yang sudah membantu Jokowi sejak kampanye Pilpres 2014.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, tidak jarang stafsus juga diisi oleh kader parpol pendukung presiden. Misalnya di periode ini ada Dini Purwono yang merupakan politikus PSI dan Diaz Hendropriyono yang merupakan Ketum PKPI.
Bidang kerja stafsus pun dibagi sesuai kebutuhan presiden dan spesialisasi. Mulai dari politik, hukum, sosial, hingga intelijen.
Bedanya dengan Menteri dan Pimpinan Lembaga Negara Lainnya?
Secara normatif, menteri dan pimpinan lembaga juga menjalankan visi presiden. Namun dalam upaya mewujudkan visi, seorang menteri sebagai pemimpin kementerian memiliki tugas menggerakkan roda pemerintahan sesuai fungsi pokok masing-masing. Hal ini tertuang di UU No 39 Tahun 2008.
Sementara Perpres 39 Tahun 2018 memberi penegasan soal tugas staf khusus yang tidak berlaku layaknya seorang menteri. Mereka hanya menjalankan tugas khusus di luar pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Sejak Kapan Tradisi Memiliki Staf Khusus Presiden Dimulai?
Posisi politis stafsus sebagai orang dekat telah lama ada dalam struktur politik Indonesia. Catatan paling lawas disebutkan tahun 1970-an, ketika Soeharto mengangkat orang kepercayaan dalam kelompok Asisten Pribadi (Aspri). Kelompok Aspri berisi pentolan jenderal kesayangan Soeharto seperti Mayjen Ali Murtopo, Mayjen Sudjono Humardhani, dan Letjen Suryo.
Mengutip artikel Historia, kelompok Aspri punya pengaruh kuat dalam pengambilan keputusan presiden. Mayjen Ali Murtopo dkk kerap terlibat gesekan dengan kubu lain di sekeliling istana.
Presiden Lainnya Bagaimana?
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden ke-10 Jusuf Kalla. Foto: AFP/Romeo Gacad
Tidak ada catatan apakah Megawati Soekarnoputri memiliki stafsus dalam menjalankan tugasnya. Nama stafsus secara formal baru muncul saat Susilo Bambang Yudhoyono dalam periode pertama tahun 2004-2009 mengangkat 9 orang. Nama-nama seperti Andi Alfian Mallarangeng (juru bicara dalam negeri) dan Dino Patti Djalal selaku jubir luar negeri menghiasi tim khusus yang sehari-hari berada di dekat SBY.
ADVERTISEMENT
Kemudian ada nama Sardan Marbun selaku Stafsus Bidang Pemberantasan KKN. Nama lain ada Denny Indrayana (Staf Khusus Presiden Bidang Hukum), Heru Lelono (Staf Khusus Presiden Bidang Otonomi dan Pemerintahan Daerah), Brigjen TNI Kurdi Mustofa (Bidang Komunikasi Sosial), Brigjen TNI R Ediwan Prabowo (Sekretaris Pribadi Presiden), Irvan Edison (Bidang Pertahanan & Keamanan), Yenny Zannuba Wahid (Bidang Komunikasi Politik).
Untuk periode kedua, SBY menambah jumlah stafsusnya menjadi 14 orang. Dino bertahan sebagai jubir luar negeri, namun mundur di tahun 2010 karena ditunjuk sebagai Duta Besar Amerika Serikat. Lalu jubir domestik dijalankan oleh Julian Aldrin Pasha.
Andi Mallarangeng Foto: Twitter/@ntmallarangeng
Kemudian bidang strategis ada Ahmad Yani Basuki (Bidang Publikasi dan Dokumentasi), Velix Wanggai, (Bidang Otonomi Daerah / Papua), Andi Arief, (Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam), Jusuf Wangkar, (Bidang Pangan dan Energi), Daniel Theodore Sparringa (Bidang Komunikasi Politik), Sardan Marbun (Bidang Komunikasi Sosial).
ADVERTISEMENT
Kemudian Denny Indrayana untuk Bidang Hukum dan Pemberantasan KKN, namun tak lama karena menjadi Wakil Menteri Hukum dan HAM. Heru Lelono bertahan sebagai Staf Khusus dengan bidang baru di Informasi dan Hubungan Masyarakat. Menggantikan Dino, Teuku Faizasyah menjadi stafsus Hubungan Luar Negeri).
Kemudian ada Ekonom Universitas Indonesia Firmanzah (Bidang Ekonomi), Brigjen Agung Risdhianto (Sekretaris Pribadi Presiden) sampai 2011 yang digantikan Kolonel Kustanto Widiatmoko, selanjutnya Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto juga masuk daftar stafsus.
Andi Mallarangeng mengungkapkan jika SBY memfungsingkan stafsus sebagai teman diskusi. “Kami bertukar pandangan soal isu strategis pemerintahan, sambil membantu tugas sehari-hari,” kata Andi dalam perbincangan dengan kumparan Januari lalu.
Bagaimana dengan Jokowi?
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memasangkan kemeja kotak-kotak kepada Teten Masduki dan nampak juga Rieke Diah Pitaloka, Minggu (18/11/2012). Foto: TEMPO/STR/Prima Mulia
Jokowi meneruskan tradisi pembentukan stafsus. Namun, posisi ini tidak langsung diisi di awal periode pertamanya. Orang-orang “dekat” kembali diajak menemani Jokowi dalam berbagai posisi.
ADVERTISEMENT
Posisi stafsus Jokowi baru terisi secara formal di tahun 2015. Sukardi Rinakit mengisi pos pertama stafsus dan dilantik pada April 2015. Kemudian, Teten Masduki juga diangkat menjadi Stafsus Jokowi.
Pada Juni 2015, Lenis Kogoya menambah daftar stafsus bidang Papua. Lalu Ari Dwipayana digeser dari stafsus Mensesneg menjadi stafsus presiden bidang politik dan pemerintahan pada September 2015. Di waktu yang bersamaan, Jokowi melakukan reshuffle kabinet. Teten Masduki yang saat itu masih menjabat stafsus ditunjuk menjadi Kepala Kantor Staf Presiden menggantikan Luhut Pandjaitan.
Kemudian di tahun 2016, daftar stafsus bertambah tiga orang. Johan Budi sebagai Juru Bicara Presiden yang diangkat Juni 2016. Selanjutnya Jokowi mengangkat Diaz Hendropriyono dan Gories Mere sebulan berikutnya.
ADVERTISEMENT
Terus, Bukannya Ada 11?
Jumlah stafsus Jokowi bertambah di tahun 2018. Awal tahun 2018, Teten Masduki digeser dari Kepala KSP untuk menduduki tugas baru sebagai Koordinator Staf Khusus. Teten mengkoordinasi para stafsus yang sudah bekerja sebelumnya.
Selanjutnya pada Mei 2018, Jokowi melantik empat stafsus baru. Siti Ruhaini Dzuhayatin diangkat menjadi staf khusus bidang keagamaan internasional.
Lalu Abdul Ghofarrozin ditugaskan menjadi staf khusus bidang keagamaan domestik. Kemudian, Adita Irawati ditunjuk menjadi staf khusus presiden bidang komunikasi antar-lembaga. Terakhir, Ahmad Erani Yustika menjadi stafsus bidang ekonomi.
Apa Bedanya SBY dan Jokowi?
Nico Harjanto (kiri) Pratikno (tengah) dan Fajroel Rahman (kanan) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Ada perbedaan mencolok antara Jokowi dan SBY dalam memilih orang-orang ring satunya. SBY banyak menempatkan perwira TNI sebagai stafsus. Sementara Jokowi banyak memilih orang dari latar belakang akademisi dan aktivis.
ADVERTISEMENT
Akademisi dan aktivis yang berada di belakang Jokowi adalah orang dekat yang ikut membantu Jokowi dalam pemenangan sejak Pilpres 2014. Selain itu, stafsus pilihan Jokowi merupakan perwakilan partai yang membantu saat pemenangan Pilpres. Sebut saja ada nama Diaz Hendropriyono yang merupakan Ketum PKPI. Diaz menjadi stafsus di periode pertama dan kedua.
Ari Dwipayana. Foto: Instagram/@dwipayanaari
Ada pula Dini Purwono yang merupakan politikus PSI, salah satu partai pendukung Jokowi. Sementara itu, Arif Budimanta yang juga politikus PDIP ikut aktif dalam pemenangan Jokowi di Pilpres 2019.
Selain itu, Jokowi di periode kedua mengajak stafsus yang masih berusia 23-36 tahun. Kehadiran anak muda diharapkan memperkaya dinamika pengambilan keputusan.
"Saya ingin ada inovasi-inovasi baru, ada gagasan-gagasan baru, ada ide baru, dan terobosan baru, sehingga memudahkan kita mengelola negara ini. Goalnya ke sana," ucap Jokowi di beranda Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (21/11).
ADVERTISEMENT
Kenapa Jokowi Jadi Punya Stafsus Milenial?
Presiden Joko Widodo ajak dua staf milenialnya, Putri Tanjung dan Andi Taufan Garuda Putra, saat kunjungan kerja ke Subang, Jawa Barat. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev
Jokowi memang punya obsesi melibatkan anak muda dalam jajaran pemerintahan. Dalam proses penyusunan kabinet periode kedua, beberapa daftar nama tokoh berusia muda masuk radar calon menteri dan wakil menteri.
Dalam liputan khusus kumparan soal perancangan kabinet jilid kedua pada September tahun lalu, sumber kumparan menuturkan ada daftar nama profesional muda sebagai kandidat menteri.
Mantan CEO Gojek Nadiem Makarim saat itu masih ada di daftar nominasi, meski belum jelas bakal ditempatkan dalam pos apa. Nama-nama seperti COO Ruangguru Iman Usman serta Putri Tanjung sudah ada di kantong Jokowi. Tokoh muda dengan karya kewirausahaan amat mencuri perhatian Jokowi.
Sayangnya, proses politik tak meloloskan sebagian besar nama yang digadang-gadang. Hanya Nadiem yang melangkah mulus sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk memenuhi keinginan Jokowi, anak muda yang dianggap potensial tetap masuk sebagai staf khusus.
ADVERTISEMENT
Apa Tugas Stafsus Milenial?
Ari Dwipayana menjelaskan, seperti stafsus yang lain, stafsus milenial menjadi teman diskusi Presiden. Namun dengan spesifikasi masing-masing. Seperti Angkie Yudistia di bidang sosial. Kemudian Aminuddin Ma’ruf di bidang komunikasi dengan kelompok strategis.
Sedangkan Putri Tanjung, Gracia Billy Mambrasar, Belva Devara, Ayu Kartika Dewi, dan Andi Taufan Garuda Putra mendapat tugas khusus dalam pengembangan inovasi dan kewirausahaan.
Teman diskusi bukan berarti tidak mendapat peran. Misalnya yang diungkap Billy Mambasar pada November lalu ketika pengakuannya ikut mendapat tugas terkait ideologi. “Kami #stafsus #stafsusmilenial Pak @jokowi berhasil menyelesaikan konsep& strategi pengarus utamaan nilai2 #pancasila dgn konsep kekinian,” ucap Billy dalam tweetnya. Kerjaan tersebut malah panen cibiran karena disebut tak memiliki tupoksi sehingga mengerjakan tugas Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.
Presiden Jokowi ajak dua Staf Khusus Milenial, Adamas Belva Syah Devara dan Gracia Billy Mambrasar saat meninjau Program Mekaar binaan PNM di Cilegon. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
Beberapa stafsus milenial juga ikut dalam kunjungan kerja presiden ke daerah. Putri Tanjung dan Andi Taufan ke Subang, Jawa Barat, pada akhir November. Kemudian Billy Mambasar dan Belva Devara turut dalam kunker presiden ke Cilegon. Jokowi mengikutsertakan stafsus mudanya untuk mengecek program Mekaar yang pesertanya adalah ibu-ibu pra-sejahtera.
ADVERTISEMENT
Jokowi berharap kapasitas stafsus milenial bisa membantu penguatan program pemerintah. Untuk itu, Jokowi mengajak stafsusnya turun langsung agar bisa mempertajam identifikasi permasalahan. “Tapi paling tidak lapangannya ini, anak muda ini biar tahu,” kata Jokowi.
-----
Simak panduan lengkap dalam menghadapi pandemi corona dalam Pusat Informasi Corona. Sebuah inisiatif yang dirancang kumparan untuk membantu masyarakat Indonesia.
-----
ADVERTISEMENT
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT