Qodari: Pemilu 14 Februari Kuatkan Dorongan Jokowi Maju 3 Periode

30 Januari 2022 17:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
Pengamat Politik Indo Barometer, M Qodari Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengamat Politik Indo Barometer, M Qodari Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
KPU, pemerintah, dan DPR telah sepakat menetapkan tanggal pemilu yakni pada 14 Februari 2024. Penetapan jadwal pemilu ini dinilai sejumlah pihak sukses menebas isu perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi yang belakangan beredar.
ADVERTISEMENT
Namun, kelompok relawan Jokowi, JokPro 2024, berpendapat lain. Menurut JokPro, penetapan jadwal pemilu justru menguatkan dorongan Jokowi maju kembali di periode ke-3.
Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Indo Barometer sekaligus pendiri JokPro, M Qodari, dalam diskusi bertajuk 'Pemilu 2024 Masih Berlanjut, Spekulasi Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Masih Berlanjut?' di YouTube Total Politik.
"Saya bilang, kalau dengan JokPro enggak ada hubungannya, karena JokPro enggak berniat undurkan pemilu. JokPro tetap berpendapat Pak Jokowi dengan Pak Prabowo kalau mau mimpin negara ini ya tetap lewat jalur pemilu," kata Qodari, Minggu (30/1).
"Spekulasi yang mungkin hari ini berat soal perpanjangan masa jabatan, karena kan kata lainnya ini undurkan pemilu. Jadi kalau ketok palu 2024 artinya spekulasi pemilu mundur ke 2027 gugur. Jadi penetapan pemilu oleh KPU pemerintah makin kuatkan JokPro 2024," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Selama ini, ada dua skenario wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi yang beredar. Yakni penundaan pemilu hingga 2027 atau mengubah amandemen UUD 1945 dan sehingga Presiden dapat menjabat lebih dari 2 periode. Skenario kedua, seorang capres dimungkinkan calon lebih dari dua kali.
Qodari menekankan, penetapan jadwal resmi pemilu hanya mengeliminasi kemungkinan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi hingga 2027. Sehingga, menurut dia, pihak yang menginginkan perpanjangan masa jabatan presiden selama dua tahun akan beralih mendukung skenario presiden 3 periode.
Jokowi bersama Prabowo dalam acara peresmian tugu api semangat Indonesia Merdeka Tidak Pernah Padam di Lapangan Bela Negara Kemhan, Jakarta. Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
"Saya hadir di acara pidato kebangsaan Bang Zul (Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan). Kebetulan sebelah saya Viva Yoga (Wakil Ketua Umum PAN). Dia dengan riang mengatakan 'Ya batal, enggak bisa 3 periode karena sudah ditetapkan KPU'. Saya bilang kalau dengan JokPro enggak ada hubungannya," terang dia.
ADVERTISEMENT
"Jadi buat JokPro kita enggak takut kapan pun pemilu diselenggarakan. Apalagi kalau 14 Februari (itu) Rabu. Yakin, kalau tanda-tanda langit dan alam ini mengarah ke Pak Jokowi. JokPro menyambut gembira 14 Februari, " tambahnya.
Sementara itu, Qodari mengungkap JokPro masih mendukung pasangan capres-cawapres Jokowi dan Prabowo Subianto di Pemilu 2024. Meski menilai ini akan mustahil terjadi, khususnya dilihat dari sisi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ilustrasi Pemilu. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Rasanya Bu Mega tidak akan setuju karena nanti yang nomor satu Gerindra, bukan PDIP. Ya, tapi kan namanya pikiran politik kan bisa sangat beragam. Tapi buat kami gagasan Prabowo-Jokowi juga ya kami senang, " ujarnya.
"Kalau dua itu digabungkan itu kabar baik karena sampai hari ini masih banyak pendukung Jokowi yang enggak bisa dukung Prabowo dan sebaliknya. Kalau ini jadi satu tarikan napas, maka kabar baik bagi rekonsiliasi dan penyiapan pasangan ini 2024," tandas dia.
ADVERTISEMENT