Rabi Yaakov: Kalangan Religius Yahudi Menentang Negara Israel

30 Maret 2019 17:18 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yaakov Baruch, Rabi Yahudi di Manado. Foto: Cornelius Bintang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Yaakov Baruch, Rabi Yahudi di Manado. Foto: Cornelius Bintang/kumparan
ADVERTISEMENT
Yaakov Baruch tak pernah terganggu dengan pertanyaan yang diajukan kepadanya soal seluk beluk Yahudi. Sebagai seorang pemuka agama Yudaisme atau biasa disebut rabi, dia ingin meluruskan segala stigma tentang Yahudi.
ADVERTISEMENT
Yaakov adalah satu-satunya rabi yang bisa dijumpai di Indonesia. Ia merupakan pemimpin jemaah Yahudi di Sinagoge Shaar Hashamayim yang berlokasi di Tondano, Kabupaten Minahasa. Lokasinya berjarak sekitar 33 km dari Manado, Sulawesi Utara.
Makanya, dia menjadi tempat terdekat untuk bertanya tentang hal-hal mendasar soal Yahudi dan agama Yudaisme, salah satu agama samawi yang kadang disalahpahami.
Kepada kumparan, Rabi Yaakov Baruch menjawab berbagai pertanyaan seputar Yahudi. Mengenai Tuhan orang Yahudi, kitab suci, hingga beda Yahudi dengan zionisme. Berikut petikan lengkapnya:
Siapa Tuhan yang disembah penganut Yudaisme?
Suasana Ibadah Sabat di Sinagoge Tondano. Foto: Cornelius Bintang/kumparan
Sebenarnya sama seperti agama lain, dalam Yudaisme kami menyembah Tuhan. Tuhan siapa? Tuhan yang menciptakan dunia selama 6 hari dan dia beristirahat di hari ke-7.
ADVERTISEMENT
Tuhan yang disembah oleh Adam dan Hawa, oleh Abraham, Ishak, Yakub, bahkan oleh Ismail juga yang dicatat di dalam Taurat. Tuhan ini yang dalam agama Yahudi konsepnya ekhad (esa), seperti dalam kalimat pengakuan iman kredo atau syahadat Yahudi 'Shema Yisrael', bahwa Tuhan (yang dinamai) Elohim kita itu esa.
Nah, Tuhan ini dalam selanjutnya dijelaskan oleh Rambam atau seorang Rabi Yahudi, dia tidak kelihatan, tapi dia ada, dia esa, jadi fungsi dia tidak beranak dan tidak diperanakan. Lalu, dia eksistensinya itu dia Maha Pencipta, jadi dia menciptakan segala sesuatu, tidak ada yang menciptakan dia.
Topi Fedora, tallit, siddur, dan tefillin adalah sebagian atribut yang digunakan umat yahudi. Foto: Cornelius Bintang/kumparan
Apakah Yahudi memiliki nabi-nabi dalam agamanya?
Memang, nabi-nabi yang ada di agama lain itu juga ada di agama Yahudi. Seperti nabi Abraham, Ishak, dan Yakub.
ADVERTISEMENT
Tapi di sini ada hal penting soal kata nabi sendiri. Bahwa nabi itu harus punya tugas kenabian, tidak semua orang itu di dalam agama Yahudi, orang besar itu nabi. Makanya (dalam) kitabnya (mereka) tidak dimasukkan dalam kitab para nabi, misalnya Daniel jadi bukan nabi karena dia tidak memenuhi standar nabi. Tapi tetap dia dimasukkin kitabnya dalam kitab suci tapi bukan bagian kitab para nabi.
Siapa para nabi ini? Misalnya nabi Yesaya, Yehezkiel, mereka ini masuk ke dalam kitab para nabi karena punya fungsi tugas sebagai nabi. Musa, ini jelas-jelas nabi. Saya rasa soal nabi dalam agama Yahudi banyak dikenal juga di agama lain.
Apa kitab suci yang menjadi pegangan umat Yahudi?
Seorang penganut Yahudi sedang beribadah di Sinagoge, Tondano, Sulawesi Utara. Foto: AFP/RONNY ADOLOF BUOL
Ini yang paling sentral, kitab suci agama Yahudi itu yang pertama namanya Tanakh. Tanakh itu akronim dari Taurat, Nevi’im, Ketuvim. Di dalam agama Kristen, ini dikenal sebagai Perjanjian Lama.
ADVERTISEMENT
Jadi ada Taurat, 5 kitab Musa, Nevi’im kitab para nabi (Yesaya, Yehezkiel, Yeremia), lalu Ketuvim kitab syair. Kitab syair ini bukan ditulis oleh nabi, tapi oleh penyair, misalnya Mazmur. Lalu kitab Salomo, mungkin di agama lain mereka dianggap nabi tapi di kita bukan nabi, tapi tetap orang yang menulis kitab suci.
Lalu ada kitab Ratapan dan kitab Ayub, itu contoh-contoh bagian dari Alkitab yang dipisah-pisah. Jadi yang dikhotbahkan di Sinagoge hanya bisa Taurat dan kitab para Nabi. Mazmur tidak bisa dikotbahkan, itu hanya dinyanyikan karena itu tulisan manusia, tidak ada firman tuhan di situ.
(Kemudian) Siddur, di dalam Siddur itu ada liturgi doa. Jadi Siddur itu liturgi doa pagi (shacharit), doa petang (mincha), dan maariv atau doa matahari terbenam, 3 waktu itu. Jadi ada tuntunan doanya dan doa untuk memulai hari Sabat dan menutup Sabat, itu isinya Siddur.
ADVERTISEMENT
Apa saja ritual agamanya?
Seorang penganut Yahudi sedang beribadah di Sinagoge, Tondano, Sulawesi Utara. Foto: AFP/RONNY ADOLOF BUOL
Ritual agama itu selain doa harian ada untuk Sabat, (termasuk ritual) membuka dan menutup Sabat. Baru ada hari raya Pesakh (Paskah Yahudi), itu ritual dan hari raya sudah gabung, ya.
Ada hari Raya Yom Kippur, perdamaian seperti Ramadhan itu (puasa). Kemudian ada hari raya Rosh Hashanah, itu tahun baru Yahudi, itu setiap tahun pindah-pindah (waktu pelaksanaannya) tapi hanya 2 bulan saja, September/Oktober.
Ada simbol agama yang disakralkan?
Simbol-simbol Yahudi yang banyak digunakan sekarang, misalnya, Bintang Daud atau Magen David, ada juga Menorah atau 7 Kaki Dian itu simbol dari kitab suci.
Sebuah Menorah setinggi 18 meter menjadi Menorah terbesar di dunia yang terdapat di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Foto: AFP/RONNY ADOLOF BUOL
Di mana tepatnya tempat suci umat Yahudi?
Untuk kota suci, 3 kali sehari orang Yahudi doa menghadap Yerusalem. Kenapa? Karena Yerusalem itu pusat keagamaan, tempat di mana Bait Suci berada. Orang Yahudi enggak boleh bangun Bait Suci di sembarangan tempat, kecuali dipilih oleh Tuhan.
ADVERTISEMENT
Kenapa orang Yahudi bikin (Bait Suci) di Yerusalem? Segala sesuatunya dimulai ketika Tuhan menciptakan dunia titik pertamanya Dia buat itu namanya Even Hashtiyah atau Batu Dasar, Rock of Foundation itu ada di bawah Temple Mount atau sekarang di bawah Dome of the Rock batunya.
Batu yang sama itu batu yang Adam juga mempersembahkan di tempat itu (melakukan) kurban dan Nuh. Kemudian batu yang sama yang terakhir itu yang diyakini di agama Islam sebagai tempat Nabi Muhammad melakukan malam Isra Miraj. Makanya batu itu menjadi tempat konflik.
Jadi konflik kota Yerusalem masalah batu itu yang ada di kompleks Temple Mount itu, yang oleh orang Yahudi dia bilang kompleks Temple Mount, oleh orang muslim kompleks Al Aqsa, satu kompleks. Jadi hanya masalah batu, batunya besar sih, tapi batu yang sama yang diyakini para nabi itu naik ke situ makanya kenapa ada benang merah kan.
ADVERTISEMENT
Apa perbedaan Yahudi, Israel, dan Zionis?
Sinagoge di Tondano, Sulawesi Utara. Foto: AFP/RONNY ADOLOF BUOL
Jadi Yahudi itu lebih ke etnis, ke orang. Orang Yahudi seperti orang India, orang Arab.
Ada kemudian paham yang namanya Zionisme. Paham Zionisme ini pencetusnya ini sebenarnya kelompok sekular kelompok Yahudi di Swiss, mereka ingin mendirikan Judeenstaat atau negara Yahudi. Awalnya ini kelompok sekular tapi kemudian didukung beberapa tokoh religius untuk mendirikan negara Yahudi di tanah Palestina.
Jadi tanah itu dinamakan tanah Palestina oleh Romawi sejak orang Yahudi dibuang 2.000 tahun lalu. Jadi ada keyakinan dalam agama Yahudi, Yudaisme, bahwa pada akhir zaman Mesias akan datang di Bukit Zaitun, lalu dia masuk ke kota Yerusalem.
Nah, keyakinan ini oleh orang Yahudi sama sekali konsep kiamat, bukan negara. Tapi karena konsepnya berasal dari konsep sekular, karena orang Yahudi diburu-buru di Eropa, dibantai enggak tahu mau lari ke mana pada waktu Inggris menguasai tanah Palestina, dia memberikan pada PBB waktu itu resolusi tahun 1947. Itu dibagi jadi negara Yahudi dan negara Arab. Kemudian Israel memproklamirkan diri menjadi negara Israel, negara Arab menyerang, tidak mengakui. Dan itu berlangsung sampai sekarang.
ADVERTISEMENT
Jadi di Internal Yahudi pun ada perbedaan pendapat?
Jadi konsep (judenstaat) ini banyak didukung oleh orang yang mostly sekular, beberapa religius. Tapi banyak kalangan religius Yahudi menentang pendirian negara Israel karena konsep negara itu tidak ada di dalam Taurat. Yang bisa mendirikan bait suci dan kerajaan Israel itu Mesias. Diyakini, ketika Mesias datang, Mesias yang akan mendirikan negara itu. Jadi banyak rabi-rabi ortodoks di Amerika, di Israel di manapun menentang ini.
Apakah betul seorang umat agama Yudaisme harus menjaga janggut dan penampilan tertentu?
Kalau itu ada perintah memang di Taurat, orang Yahudi enggak boleh motong janggut dan tepi janggutnya. Bercukur kepalanya enggak boleh dicukur botak, harus ada sisa rambut. Saya rasa (kenapa penampilan harus begitu) alasannya untuk membedakan aja supaya kelihatan yang orang Yahudi, (dan yang mana) yang bukan.
ADVERTISEMENT
Mengapa saat beribadah ada gerakan mengangguk dan menggoyang pinggul?
Rabi Yaakov Baruch menjalani ibadah pagi di rumahnya di Manado. Foto: Cornelius Bintang/kumparan
Gerakan-gerakan itu ada ayat di Tanakh dibilang, dalam bahasa Indonesia, ‘Bahkan tulang-tulangku pun memuliakan Engkau’. Jadi memang ada gerakan-gerakan itu, selain sujud, selain kita doa itu.
Orang Yahudi (berdoa) seperti lilin, lilin kan enggak pernah diam apinya. Jadi orang Yahudi berdoa itu kayak lilin di hadapan Tuhan harus bergerak terus. Jadi tidak padam, api itu abadi.
Kalau goyang kiri goyang kanan itu goyang penutup di (ibadah) Amidah, jadi kita memberi ucapan salam, Shalom, kiri kanan itu. Mungkin sama kayak di salat itu ada salam. (Jadi saat shacharit, ibadah pagi, ada goyang kiri-kanan) itu udah mau selesai.
Ini kesamaan semitiklah saya melihat, karena kan keduanya (Islam dan Yahudi) dari satu rumah, rumah Abraham, rumah Ibrahim. Keluarnya ada yang mirip, ya satu rumah, kan, besarnya. Jadi enggak jauh-jauh bedalah.
ADVERTISEMENT
Apa makna Tembok Ratapan bagi umat Yahudi?
Laki-laki Yahudi Ultra Orthodox berdoa di Tembok Barat di Kota Tua Yerusalem. Foto: AFP/THOMAS COEX
Nah, tembok itu kata yang keliru sebenarnya, kata tembok ratapan yang benar itu Tembok Barat atau Kotel Hamaaravi. Itu bagian barat dari bangunan Bait Suci, ketika Roma menghancurkan Bait Suci tahun 70 Masehi dan membuang orang Yahudi keluar dari tanah Israel atau dinamakan kembali tanah Palestina waktu itu oleh Roma.
Tembok itu yang menjadi sisa sejarah tempat bait suci, yang jadi tempat sakral yang masih ada reruntuhannya itu.
ADVERTISEMENT
Simak story lain tentang komunitas Yahudi di topik Kisah Yahudi Manado.