Rabu Pon Berlalu, NasDem Yakin Reshuffle Bukan Hal yang Urgent

3 Februari 2023 17:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum NasDem Surya Paloh tiba di DPP Golkar, Jakarta, Rabu (1/2/2023). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketum NasDem Surya Paloh tiba di DPP Golkar, Jakarta, Rabu (1/2/2023). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
ADVERTISEMENT
Isu reshuffle kabinet di rabu pon tak terbukti. Isu reshuffle memang menyasar menteri dari NasDem. Tapi rabu pon berlalu, tak ada reshuffle.
ADVERTISEMENT
"menurut hemat saya reshuffle hari-hari ini kok tidak efektif. Ingat, ini kan tinggal satu tahun saja pemerintahan. Kalau reshuffle itu kan ada konsekuensi lain," beber Ketua NasDem Sugeng Suparwoto di Kantor NasDem, Gondangdia, Jakarta usai bertemu PKS, Jumat (3/2).
Sugeng menerangkan, NasDem menganut politik tanpa mahar tanpa syarat. Dalam konteks mendelegasikan kekuasaan politik kepada eksekutif.
"Kalau memang dianggap perlu untuk direshuffle, karena apa? Karena kebutuhan-kebutuhan teknokratis dalam menghadapi tantangan-tantangan ke depan dengan ikhlas. Dengan ikhlas kalau harus dilakukan reshuffle karena memang kebutuhan-kebutuhan teknokratis karena kebutuhan-kebutuhan kinerja di hadapan tantangan-tantangan ke depan, tidak ada masalah," beber dia.
Sugeng juga menegaskan, NasDem tetap komit mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Kenapa? Karena memang dari awalnya kamilah pengusung. Moral politik yang harus kita jalani adalah bahwa kita tidak akan berhenti di tengah jalan gara-gara apa? Gara-gara misalnya ada kepentingan kami, NasDem misalnya, atau karena ada sesuatu," tegas dia.
ADVERTISEMENT
Sugeng menyampaikan, dengan tulus ikhlas NasDem menerima segala keputusan presiden termasuk soal reshuffle karena itu hak prerogatif.
"Kalau toh ada reshuffle karena tuntutan teknokratis sekali lagi ya, tuntutan-tuntutan dalam rangka kinerja menghadapi tantangan ke depan, dengan senang hati," urai dia.
Dengan melihat kondisi ekonomi, inflasi, dan kestabilan politik, Sugeng yakin semua baik, tak ada yang merisaukan.
"Jadi menurut penilaian saya, tidak ada hal yang urgent kalau hari ini reshuffle. Menurut penilaian saya. Tetapi sekali lagi, yang tahu kebutuhan reshuffle dan tidak reshuffle adalah Pak Jokowi," tegas doa.
NasDem Yakin dengan Kinerja Menterinya
Sugeng juga memaparkan, kesuksesan kinerja kadernya di Kementerian, mulai dari Kehutanan sampai Pertanian.
"Menteri pertanian misalnya, tidak ada namanya sesuatu kelangkaan pangan yang luar bisa. Padahal kita sama-sama tahu climate change mempengaruhi. Hujan kadang-kadang dan seterusnya. Menurut hemat kita, menteri kita berjalan baik," tegas dia.
ADVERTISEMENT
Lalu Menteri Kehutanan, kata Sugeng, kadernya itu yakni Siti Nurbaya menjaga komitmen dari awal apa yang disebut dengan moratorium pembabatan hutan.
"Hutan hari ini tidak lagi menjadi alat produksi ekonomi, tetapi menjadi buffer zone, menjadi konservasi. Kalau toh ada ekonomi, justru di situ ada yang namanya carbon trade. Ada perdagangan carbon dan sebagainya," tegasnya.
Lalu Menkominfo Johnny Plate, Sugeng menuturkan, transformasi digital berjalan baik.
"Sekarang transformasi dari digital dan sebagainya berjalan baik. Kurang? Inilah tempatnya kita mengevaluasi. Karena apa? Karena ada faktor force majeure. Ingat, sesuatu force majeure COVID adalah tidak ada padanannya. Hadir tiba-tiba, jadi kita harus fair juga menilai," tutup dia.