Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2

ADVERTISEMENT
Paparan radioaktif kembali ditemukan di Perumahan Batan Indah, Serpong Tangerang Selatan. Radioaktif itu ditemukan di Blok A 22.
ADVERTISEMENT
Hal itu dibenarkan oleh Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Iman Setiawan. Ia mengatakan, saat ini petugas dari tim Gegana, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) sedang menyelidiki radioaktif itu.
"Iya benar (ditemukan radioaktif), sedang diselidiki," kata Iman saat dikonfirmasi, Senin (24/2).
Iman tidak menyebut jenis radioaktif yang kini ditemukan. Diduga masih sama dengan sebelumnya yaitu Cs-137 atau Cesium 137.
"Nanti kami akan infokan lengkap," kata Iman.
Sementara itu Kepala Biro Hukum Kerja sama dan Komunikasi Publik BAPETEN , Indra Gunawan, belum bisa berkomentar banyak terkait temuan tersebut. Ia mengatakan, saat ini pihaknya hanya memberikan bantuan teknis kepada Polri.
"Kami belum dapat menginfokan karena ini dalam kendali pihak Bareskrim. Kami melakukan dukungan teknis kepada Tim Polri," kata Indra.
Sebelumnya, BAPETEN menemukan adanya paparan radioaktif yang cukup tinggi beberapa waktu lalu di sebuah kebun warga, dekat lapangan voli Blok J Perumahan Batan Indah.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan uji laboratorium yang dilakukan BAPETEN, jenis radioaktif yang ditemukan adalah Cs-137 atau Cesium 137.
Berdasarkan hasil pemeriksaan BAPETEN, dua warga dinyatakan terkontaminasi zat radioaktif Cesium 137. Meski begitu, mereka dinyatakan aman karena tidak melebihi batas dosis Cesium 137 untuk masyarakat.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.