Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Libur Imlek 2024 dimanfaatkan sebagaian warga untuk pergi berlibur. Salah satunya Tempat wisata Gunung Bromo, Jawa Timur. Hal ini terlihat dari antrean jip hingga toilet umum di kawasan Gunung Bromo yang mengular.
ADVERTISEMENT
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Septi Eka Wardhani, mengatakan ribuan wisatawan tersebut terdiri dari wisatawan domestik dan internasional.
"29 Januari, WNI 4.127, WNA 117. Total 4.245 (wisatawan)," kata Septi kepada kumparan, Rabu (29/1).
Septi menyampaikan, wisata Gunung Bromo kembali dibuka pada hari ini setelah dua hari kemarin pada Senin (27/1) pukul 15.00 WIB hingga Selasa (28/1) pukul 23.59 WIB ditutup lantaran terdapat acara adat Wulan Kapitu di kawasan tersebut.
Antrean Jip hingga Toilet Mengular di Bromo
Muhammad Imron, salah satu karyawan travel Bromo Alvis, mengatakan kemacetan jip pengantar wisatawan ini terjadi sejak Minggu (26/1) hingga Senin (27/1) siang.
"Terkait macetnya itu hal yang biasa di musim liburan. Sebenarnya macetnya sudah dua hari kemarin sama tanggal 26. Panjang (kemacetannya) dari Savana sampai ke kafe Bromo yang bikin macet," kata Imron kepada kumparan, Selasa (28/1).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, permasalahan kemacetan di wisata Gunung Bromo pada libur panjang kali ini berada di bagian loket pintu masuk. Selain itu juga adanya pembatasan kuota pengunjung setiap harinya dan penerapan pembelian tiket secara online. Sedangkan pengunjung yang langsung ke lokasi membludak.
"Jadi yang dapat kuota sama yang pesan online di lokasi saling campur, jadi aturannya kurang maksimal. Jadi yang nggak dapat online terpaksa diberhentikan, yang dapat kuota campur di situ. Terpaksa yang di belakang berhenti juga, terjadi chaos gitu lah," terangnya.
Selain terjadi penumpukan di loket, kata Imron, antrean juga mengular di toilet kawasan Gunung Bromo, tepatnya toilet bagian perempuan.
"Untuk toilet itu setahu saya yang antre itu toilet wanitanya. Untuk toilet laki-lakinya sudah disediakan yang toilet berdiri ada sekitar 6 kalau nggak salah dan buat BAB ada dua. Untuk toiletnya ada dua kiri dan kanan. Sebenarnya toilet wanitanya sampai mengular," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ia pun berharap ada perbaikan sistem dalam pelayanan tiket wisata Gunung Bromo agar tidak ada penumpukan panjang saat musim liburan.
Bandung Zoo Juga Membeludak
Di tengah banyaknya destinasi wisata di Kota Bandung, Bandung Zoo masih menjadi primadona. Selama libur panjang Isra Mikraj dan Imlek 2025, dari Sabtu (25/1) hingga Rabu (29/1) jumlah wisatawan yang datang mencapai lebih dari 7.000 orang, melampaui target yang diperkirakan.
“Kita punya targetnya sehari 1.500, ternyata sampai kemarin sore itu (Selasa 28 Januari) penutupan, ada sekitar 7.000-an. Jadi target kita itu kan artinya 4 hari itu 6.000, tapi ternyata terlampaui,” ungkap Marketing Communication (Marcom) Bandung Zoo Sulhan Syafi'i saat ditemui di Bandung Zoo, Rabu (29/1).
Dia mengatakan pengunjung yang datang ke Bandung Zoo tak hanya dari dalam kota. Menurutnya, mayoritas wisatawan yang berkunjung itu malahan dari luar Bandung.
“Banyak itu dari luar kota, dari Bandung maksimal itu 40 persen. Ini dari Subang, Jabodetabek, orang dari luar kota yang kebetulan rekreasi ke Kota Bandung,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
“Selain karena lokasinya strategis, mereka datang karena satwanya di sini beragam dan menarik, tempatnya sejuk dan tiketnya terjangkau sekarang sebenarnya. Tiket kita itu Rp 60 ribu, di hari weekend atau tanggal merah. Hari biasa itu Rp 50 ribu,” imbuh pria yang akrab disapa Aan itu.
Aan mengatakan, total ada sebanyak 666 satwa di Bandung Zoo dengan 120 jenis spesies yang berbeda. Khusus libur panjang ini, suasana di Bandung Zoo bernuansa merah-merah dengan lampion khas perayaan Imlek.
40 Ribu Kendaraan Melintasi Jalur Puncak
Satlantas Polres Bogor mencatat ada sebanyak 40 ribu kendaraan yang melintasi Jalur Puncak pada libur Imlek, Rabu (29/1).
Hal itu disampaikan oleh Kasatlantas Polres Bogor, AKP Rizky Guntama. Kata dia jumlah kendaraan itu berkurang jauh dari dua hari yang lalu.
ADVERTISEMENT
"Jumlah kendaraan sendiri kurang lebih di sekitaran 40 ribu di hari ini yang naik turun, di mana itu berbanding jauh dari dua hari yang lalu," katanya kepada wartawan.
"Lebih banyak kendaraan yang turun, walaupun memang masih ada beberapa wisatawan yang dari pagi tadi naik, berwisata tidak menginap," imbuhnya.
Meski begitu, arus lalu lintas di Jalur Puncak terpantau ramai lancar dan normal dua arah.
Yusril Ikut Imlek di Klenteng Sam Poo Kong
Ribuan warga memadati Kelenteng Sam Poo Kong di Semarang untuk ikut menyaksikan perayaan tahun baru Imlek. Bahkan, Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra juga ikut menyaksikan perayaan ini.
Sebetulnya, Yusril sedang dalam perjalanan dari Makassar menuju Jakarta, namun pesawat yang ditumpanginya mendarat darurat di Bandara Ahmad Yani, Kota Semarang karena cuaca buruk.
ADVERTISEMENT
"Saya sebetulnya hanya mendarat darurat di Semarang, kami sebetulnya terbang dari Makasar ke Jakarta, tapi karena cuaca buruk pesawatnya mendarat di Semarang," ujar Yusril, Rabu (29/1).
Bagi Yusril, Klenteng Sam Poo Kong sarat akan arti toleransi dan keberagaman antara dua agama. Sebab, ada makam nakhoda Wang Jing Hong yang merupakan seorang muslim di dalam Klenteng ini.
Wang Jing Hong merupakan tokoh penting dalam sejarah pelayaran di Semarang sekaligus menjadi simbol toleransi beragama.
“Klenteng Sam Poo Kong menggambarkan toleransi, di masa lalu antara agama Islam dan agama Konghucu hidup berdampingan secara damai. Saya kira di masa-masa yang akan datang toleransi akan terus terjaga," jelas Yusril.
Klenteng Sam Poo Kong juga bukan tempat baru bagi Yusril, ia pernah melawat ke tempat ini ketika pembuatan film Laksamana Cheng Ho pada tahun 2014 silam. Saat itu, ia berperan sebagai Admiral Zheng He.
ADVERTISEMENT
"Walaupun lokasi syutingnya nggak di sini tapi di China dan Thailand, tapi tempat ini tetap kami datangi dan kami pelajari sampai pembuatan film itu selesai," kata Yusril.