Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Ragam Cerita Pilu Siswa-siswi Gagal Masuk Jalur SNBP karena Sekolah
6 Februari 2025 7:01 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kemendiktisaintek mengungkap ada 373 sekolah yang terlambat mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) pada Perguruan Tinggi Nasional (PTN).
ADVERTISEMENT
"Terdapat 373 sekolah teridentifikasi masuk dalam kategori sekolah yang sudah melengkapi data isian siswa eligible, seperti melengkapi nilai siswa eligible dalam 5 semester, namun belum melakukan finalisasi," kata Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Panitia SNPMB 2025 Eduart Wolok dalam keterangannya, dikutip Rabu (5/2).
"Hal ini menyebabkan para siswa pada sekolah yang belum menyelesaikan finalisasi PDSS tersebut tidak dapat melakukan pendaftaran SNBP," tambahnya.
Sekolah-sekolah tersebut masih difasilitasi untuk dibantu finalisasi. Hingga 4 Februari 2025 pukul 15.00 WIB, ada 228 sekolah yang menerima bantuan tersebut.
Berarti, ada 145 sekolah yang tidak mengajukan perbaikan pengisian data.
Dampaknya
Kondisi tersebut membuat ratusan siswa dari berbagai sekolah terancam tidak bisa mengikuti SNBP. Seperti yang dialami oleh siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Palembang dan SMA Negeri 4 Palembang. Data siswa mereka belum berhasil diunggah ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) akibat tingginya lalu lintas akses sistem.
ADVERTISEMENT
Di MAN 2 Palembang, dari 270 siswa yang ada, 111 di antaranya masuk dalam kategori eligible atau memenuhi syarat mengikuti SNBP. Namun, hingga kini data mereka belum berhasil masuk ke sistem.
Wakil Kepala MAN 2 Palembang Bidang Kurikulum, Bunyamin, menjelaskan pihak sekolah sudah melengkapi seluruh data yang diperlukan, namun proses unggah nilai terus mengalami kendala.
"Setiap tahun kami selalu melakukan pengisian PDSS tanpa masalah. Tahun ini, meski data sudah lengkap, kami mengalami kesulitan mengunggahnya karena traffic yang sangat tinggi. Kami sudah mencoba berulang kali, tetapi tetap gagal," ujar Bunyamin saat diwawancarai di MAN 2 Palembang, Rabu (6/2).
Sementara di SMA Negeri 4 Palembang ada sekitar 146 siswa dari SMA Negeri 4 Palembang yang juga berisiko gagal mengikuti SNBP jika tidak ada perpanjangan pengisian PDSS.
ADVERTISEMENT
Didemo Siswa
Kekecewaan juga dirasakan oleh siswa 143 siswa SMAN 4 Karawang yang terancam tak bisa mengikuti SNBP. Mereka lalu melakukan aksi demonstrasi di sekolahnya.
Para siswa terlihat membawa spanduk bertuliskan “Guru Lalai, Kami Terlantar”,“Masa depan kita sirna”. Aksi ini juga melibatkan orang tua dan wali siswa yang menyampaikan kekecewaan mereka.
Mila, salah satu siswa Eligible dari jurusan MIPA mengatakan, sejak proses awal pengisian data ia dan teman-temannya merasa banyak kejanggalan.
"Data yang diberikan guru berubah-ubah, dan tiba-tiba alasan yang diberikan adalah kesalahan NISN (Nomor Induk Siswa Nasional). Padahal jika memang ada kesalahan seharusnya diperbaiki sejak kelas 10. Bukan baru diperkarakan saat kami sudah kelas 12," kata Mila di SMAN 4 Karawang.
ADVERTISEMENT
"Kami berharap, ada solusi cepat tapi kami juga harus realistis. Jika tidak bisa SNBP, berarti harus UTBK, dan itu butuh biaya tambahan," tambahnya.
Hal yang sama juga dilakukan siswa SMA Negeri 17 Makassar. Ratusan siswa-siswi dengan didampingi orangtuanya melakukan unjuk rasa di sekolah SMAN 17 Makassar hingga Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Selatan.
Saat demo, siswa-siswi sempat ditemui oleh pejabat Disdik Sulsel. Ia mengadukan terkait kelalaian pihak sekolah yang berakibat fatal untuk masa depannya.
“Ini sungguh sangat berat bagi kami Pak. Kita berbicara soal mimpi dan harapan yang sudah ada di depan mata. Tapi karena satu kelalaian yang seharusnya bukan menjadi penghalang untuk mendapatkan mimpi itu,” kata salah satu siswi sambil menangis saat diskusi dengan pegawai Disdik Sulsel.
ADVERTISEMENT