Ragam Momen Kongres III NasDem: Jabat Tangan Jokowi-Anies, Sentilan Surya Paloh

26 Agustus 2024 9:29 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi bersama Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh saat pembukaan Kongres III Partai NasDem di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (25/8/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi bersama Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh saat pembukaan Kongres III Partai NasDem di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (25/8/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Partai NasDem menggelar Kongres III, di JCC Senayan, Minggu (25/8). Banyak momen menarik pada kongres yang dihadiri oleh presiden Jokowi hingga Anies Baswedan itu.
ADVERTISEMENT
Puncaknya, ketika Jokowi dan Anies bersalaman. Tak lupa, sentilan-sentilan khas dari ketua umum NasDem, Surya Paloh, yang mengomentari beberapa isu terkini.
Seperti apa momen-momen menarik tersebut, berikut kumparan rangkum:

Jabat Tangan Jokowi dan Anies di Kongres NasDem

Presiden Jokowi dan Anies Baswedan sama-sama hadir di Kongres III NasDem. Mereka berdua memang dikenal dekat dengan sang ketua umum, Surya Paloh.
Usai memberikan sambutan, Jokowi nampak menyalami Anies dan beberapa tamu lainnya. Jokowi dan Anies tampak sempat berbincang sejenak. Sampai akhirnya Jokowi melanjutkan bersalaman dengan Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia yang memang duduk di sisi kiri Anies.
Presiden Jokowi bersalaman dengan Anies Baswedan usai membuka Kongres III Partai NasDem di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (25/8/2024). Foto: Youtube/ NasDem TV
Hubungan Jokowi dan Anies memang selalu menarik diperhatikan. Bahkan pilihan Jokowi yang beda dengan NasDem sempat disinggung saat memberikan sambutan dalam Kongres NasDem.
ADVERTISEMENT
"Ya walaupun di 2024 sempat beda jalan Bang Surya di 1 di perubahan, yang satu di keberlanjutan, nggak apa-apa biasa itu wajar. Kita bisa saling memahami dan bisa saling mengerti," kata Jokowi di JCC, Jakarta Pusat.

Surya Paloh di Depan Jokowi & Anies: Sepakat, Kadang Tidak Sepakat, Itu Dinamika

Surya Paloh mengatakan, dalam menyampaikan pendapat ada moment di mana kita satu pendapat dan berbeda. Hal itu harus dimaklumi.
“Kita bebas bergerak berbicara, mengeluarkan pendapat sepakat dan kadang-kadang tidak sepakat tapi itulah dinamikanya,” kata Surya Paloh di Plenary Hall JCC, Jakarta Pusat.Perbedaan inilah, lanjut Surya Paloh, yang membuat dalam 10 tahun terakhir penuh dinamika. Ia mengaku kadang tersenyum dan kadang terdiam.
“Berbeda inilah yang menyebabkan satu proses perjalanan hampir 10 tahun ini kadang-kadang bisa tersenyum lewat kadang-kadang kita harus termangu-mangu, kadang-kadang kita harus bisa terhenyak duduk sedikit memikirkan apa sebenarnya yang kurang dengan Nasdem ini,” tandasnya.
ADVERTISEMENT

Surya Paloh Pertanyakan Kekurangan NasDem

NasDem sudah 10 tahun berdiri. Surya Paloh pun mempertanyakan, apa yang kurang dari partai yang ia dirikan itu.
“Hampir 10 tahun ini kadang-kadang bisa tersenyum lewat kadang-kadang kita harus termangu-mangu, kadang-kadang kita harus bisa terhenyak duduk sedikit memikirkan apa sebenarnya yang kurang dengan Nasdem ini,” kata Surya Paloh dalam pidato Pembukaan Kongres III, Jakarta Pusat, Minggu malam (25/8)
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat pembukaan Kongres III Partai NasDem di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (25/8/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Surya Paloh lalu mengajak kadernya bersyukur atas pencapaian dalam 10 tahun terakhir. Menurutnya, ini tak terlepas dari dukungan Presiden Jokowi yang dianggapnya sebagai seperti orang tua.
“Selain itu, saya harus menyatakan bapak, saudara, Presiden Kongres adalah Presiden Jokowi yang saya kenal dalam kodrat sama dengan orang tua kita dari kita," tandasnya.
ADVERTISEMENT

Paloh Sebut Masalah Tak Selesai dengan Bikin Aturan: Malah Terlihat Siasati UU

Paloh juga menanggapi beragam masalah yang ada di bangsa ini. Tetapi, tak kunjung selesai. Terutama, cara menyiasati masalah dengan membuat undang-undang baru.
"Tidak mungkin kita mengatasi masalah ini hanya dengan membuat tambahan undang-undang, undang-undang yang ada kita buat lagi, undang-undang, dan kita buat lagi undang-undang, enggak ada," ujar Surya Paloh saat pembukaan Kongres III NasDem di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (25/8).
"Akhirnya justru kita terjebak untuk melihat betapa kita mulai mencoba mensiasati undang-undang," ujar dia.

Jokowi Kepada NasDem: Rasanya Seperti Nostalgia, Rasa Yang Dulu Pernah Ada

Dalam sambutannya, Jokowi merasa bernostalgia dengan Partai NasDem. Dalam perhelatan Pilpres 2014 dan 2019, NasDem konsisten mendukung Jokowi.
Jokowi lalu menyinggung pidato Ketum Partai NasDem Surya Paloh. Intonasi suaranya, kata Jokowi, membuat dirinya seakan ditarik ke masa lalu.
Presiden Jokowi bersama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh membuka Kongres III Partai NasDem di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (25/8/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Malam ini saya merasa seperti nostalgia kembali. Berada satu ruangan. Rasa dulu yang pernah ada. Apalagi saat tadi kita mendengarkan Bang Surya berorasi seperti ditarik lagi ke masa lalu," kata Jokowi.
ADVERTISEMENT

Jokowi di Kongres NasDem: Bang Surya 01, Saya di Keberlanjutan, Biasa Itu Wajar

Selain terkenang masa lalu, Jokowi juga menyinggung perbedaan yang terjadi antara Jokowi dan Surya Paloh pada Pilpres 2024 lalu. Ia mengatakan, perbedaan tersebut adalah hal biasa. Menurutnya, yang paling penting adalah keduanya dapat saling memahami.
"Ya walaupun di 2024 sempat beda jalan Bang Surya di 1 di perubahan, yang satu di keberlanjutan, nggak apa-apa biasa itu wajar. Kita bisa saling memahami dan bisa saling mengerti," kata Jokowi di JCC, Jakarta Pusat.
Tapi, bagi Jokowi kedekatannya dengan Paloh sudah seperti keluarga. Jadi, perbedaan itu bukan hal yang serius baginya.
"Mengenai perbedaan itu karena memang hubungan saya dengan Bang Surya sangat natural, alami. Sangat apa adanya kami bisa sangat dekat walau pun sering berbeda pendapat. Kami bisa saling menemukan kecocokan walau juga banyak di tengah itu ada ketidakcocokan," ujarnya.
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh saat pembukaan Kongres III Partai NasDem di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (25/8/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Jokowi: Biasanya Begitu Mau Pergi Ditinggal, tapi Tidak dengan NasDem

ADVERTISEMENT
Surya Paloh sudah menyatakan, akan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan. Bagi Jokowi, bentuk dukungan itu adalah kebesaran hati Surya Paloh, yang pada pilpres 2024 mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
"Saya sangat menghargai jiwa besar Bapak Surya Paloh. Jiwa besar Partai NasDem yang walaupun tidak ikut mencalonkan tapi tetap mendukung penuh dan mengawal penuh keberlanjutan pembangunan dan keberlanjutan pemerintahan," kata Jokowi.
Pemerintahan Presiden Jokowi akan berakhir pada 20 Oktober 2024 mendatang. Jokowi sempat menyinggung soal ditinggal ramai-ramai. Namun, Jokowi tak menjelaskan maksud pernyataan lebih lanjut.
Dia melanjutkan bahwa Surya Paloh dan Partai NasDem tidak seperti itu.
"Biasanya datang itu ramai-ramai, terakhir begitu mau pergi, ditinggal ramai-ramai. Tapi saya yakin itu tidak dengan bapak Surya Paloh, tidak dengan Bang Surya, dan tidak juga dengan NasDem," katanya.
ADVERTISEMENT