Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Ragam Perayaan HUT ke-79 RI, Sentilan Megawati hingga Upacara di Gunung Sampah
18 Agustus 2024 9:49 WIB
·
waktu baca 8 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dengan keterbatasan, masyarakat tetap antusias merayakan HUT ke-79 RI ini. Berikut rangkumannya:
Sentilan Megawati Soal Sosok Populis yang Permainkan Hukum
Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri tidak hadir pada upacara bendera di Istana Negara IKN atau di Istana Merdeka Jakarta. Ketua Umum PDI-Perjuangan ini memilih menggelar upacara sendiri, di sekolah partai PDIP di Jagakarsa.
Bertindak sebagai inspektur upacara, Megawati menyentil sosok populis yang mempermainkan hukum. Sosok ini mencoba menggeser kedaulatan rakyat seenaknya, dengan berlindung di balik tabir yang dikenal populis.
"Produk hukum pun penuh legalitas prosedural, tanpa falsafah falsafah hukum dan kegunaannya bagi kepentingan rakyat. Seluruh upaya tersebut berjalan secara sistematis dengan kemasan wataknya yang sepertinya populis," tambah dia.
Tapi, Megawati tak menyebutkan nama dari sosok tersebut.
ADVERTISEMENT
Bobby Pimpin Upacara di Lanud Soewondo Medan, Beri Penghargaan ke Veteran
Wali Kota Medan, Bobby Nasution menggelar upacara bendera di Lanud Soewondo, Medan. Bobby yang mengenakan pakaian adat Mandailing Natal itu bertindak sebagai inspektur upacara.
Pada kesempatan itu, Bobby memberikan 10 cenderamata untuk para veteran. Saat cenderamata diserahkan, 3 paramotor terbang di atasnya.
Sebagai penutup, Bobby melepas 200 atlet Medan yang akan ikut bertanding di PON Sumut-Aceh. Pelepasan ini ditandai dengan pemberian bendera Pataka kepada Ketua KONI Medan.
Antusiasme Warga Ikut Upacara di Istana Merdeka
Meski digelar terpusat di IKN, upacara di Istana Merdeka juga tak kalah meriah. Warga masih antusias mengikuti upacara di situ. Banyak warga dari luar kota, seperti Indah (25) asal Purbalingga, hingga Job (22) warga Belanda juga menyaksikan upacara ini.
Job menyadari negaranya dulu menjajah Indonesia, dan kemarin Sabtu (17/8), Job sebagai warga Belanda mengucap selamat untuk kemerdekaan Indonesia.
“Ya, saya tahu dulu kami yang menjajah kalian. Senang rasanya sekarang melihat Indonesia sudah bebas, independen, dan merayakan hari kemerdekaan dengan suka cita,” katanya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya mereka, Sumarno (68) juga turut hadir berjejalan dengan masyarakat lain meski telah lanjut usia. Semangatnya tak kendur. Mengenakan jersey Indonesia dan bersepeda, Sumarno tetap hadir di Istana Merdeka.
“Saya sekarang sudah lansia, jiwa nasionalisme saya harus terus meningkat. Bahkan, harusnya yang muda-muda juga harus semangat menjaga jiwa nasionalisme,” ujarnya.
Sumarno mengaku selalu hadir di setiap upacara kemerdekaan Indonesia. Diadakannya upacara hybrid tak melunturkan semangatnya.
“Saya pasti setiap tahun hadir ke sini, ikut menghadiri upacara. Walau sekarang bukan di sini (Jakarta) tapi di sana (IKN) saya akan tetap hadir,” ujar dia.
Gregoria Tunjung Sakit Cacar Air, Batal Ikut Upacara HUT ke-79 RI di IKN
Peraih medali perunggu cabang Olimpiade Paris 2024, Gregoria Tunjung harus merelakan kesempatan untuk mengikuti upacara bendera pertama di IKN. Ia kena sakit cacar air.
ADVERTISEMENT
"Dari hasil lab berupa pemeriksaan darah yang telah dilakukan, bahwa Gregoria mengalami infeksi virus dan dinyatakan terkena penyakit varicella [cacar air]," kata dokter Pelatnas PBSI, Tjahyadi Soegiono, Sabtu (17/8).
Akibat sakit cacar air, Gregoria juga harus absen di ajang Japan Open dan Korea Open 2024.
Sementara Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah, sesama pendulang emas untuk Indonesia di Olimpiade 2024 hadir dan mengikuti upacara bendera di IKN.
Para Pejuang Sampah yang Upacara di Gunung Sampah Sidoarjo
ADVERTISEMENT
Puluhan karyawan TPA Griyo Mulyo, Sidoarjo tak mau ketinggalan dalam merayakan kemerdekaan. Mereka melaksanakan upacara bendera di 'kantor'nya, TPA Griyo Mulyo.
Pantauan kumparan, para karyawan telah membentuk barisan sejak sekitar pukul 08.00 WIB. Ada juga yang naik di atas alat berat ekskavator.
Mereka kompak mengenakan seragam berwarna abu-abu dengan corak merah. Sekitar enam alat berat ekskavator juga diparkir di antara para peserta upacara.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah para pegiat atau unsur karyawan dari berbagai macam penugasannya, mulai operator alat berat, ada petugas kebersihan, ada yang back office, ada yang maintenance, ada yang di pengolahan limbah, pemilahnya," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo, Bahrul Amig, kepada wartawan, Sabtu (17/8).
Euforia Warga Cileunyi Bandung Rayakan HUT ke-79 RI
Warga Desa Cileunyi Wetan menggelar karnaval kemerdekaan pada Sabtu (17/8). Mereka berangkat dari kampungnya masing-masing melintasi Jalan Nasional III, menuju Terminal Lama Cileunyi.
"Kira-kira ada 21 sampai 22 RW yang ikut. Rutenya dari kampungnya masing-masing ke Terminal Lama Cileunyi," Egi Trifaldo, anggota Karang Taruna setempat.
Pantauan kumparan di lokasi, kebanyakan dari warga yang turut serta memeriahkan karnaval HUT ke 79 RI, berjalan kaki. Namun ada juga yang menaiki truk, mobil pick up, hingga kendaraan pribadi yang dihias.
ADVERTISEMENT
Mereka juga terlihat membawa bendera Indonesia bermacam ukuran, menanggung arak-arakan ikonik semisal patung burung garuda, sambil mengenakan kostum yang beraneka ragam. Mulai dari pakaian adat, hingga kostum penyihir.
Ada warga yang rela berkostum ala hantu lokal, seperti pocong dan tuyul. Warga tersebut terlihat bergoyang di atas mobil truk mengikuti alunan musik Pop Sunda yang berkumandang di sepanjang jalan.
Haru Upacara HUT RI di Aliran Sungai Deli: Nasibmu Kini dan Nanti
Selain di gunung sampah, ada pula warga yang melaksanakan upacara bendera di Aliran Sungai Deli, Medan.
Tepat pukul 10.00 WIB, acara dimulai. Air sungai yang keruh bekas hujan dini hari tadi menjadi saksi.
Suasana haru muncul saat tiga remaja setempat mulai mengibarkan bendera Sang Merah Putih. Semua warga, tua, muda, pun langsung mengambil sikap hormat.
Hormat itu kemudian langsung disambut sorak menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
ADVERTISEMENT
"Di usia 79 tahun, kita terus mengobarkan semangat yang menguatkan persatuan dan memperkokoh gotong royong, menjaga nilai Pancasila," kata pembina upacara, Kepala Lingkungan IV, Adenan.
Upacara kali ini ditutup dengan menyanyikan lagu wajib "17 Agustus". Segelintir emak-emak juga sempat menyanyikan sebait lagu "Sungai Deli Nasibmu Kini". Lagu yang diciptakan pada tahun 60-an.
Sungai Deli yang dulu bersih bahkan sempat jadi tempat mandi satwa-satwa seperti gajah sirkus hingga kerbau.
Namun kini suasana berbeda. Kampung Aur merupakan salah satu wilayah di Kota Medan yang jadi langganan banjir. Bila hujan deras dan tidak reda-reda, sungai pun meluap.
Cerita Aidil Pimpin Upacara HUT Ke-79 RI di Derasnya Aliran Sungai Deli
Pemimpin upacara di sungai Deli itu adalah Aidil Bahari (18). Meski di tengah derasnya aliran Sungai Deli dan teriknya matahari, kaki Aidil tak sedikit pun goyah terseret arus. Ia begitu kokoh.
ADVERTISEMENT
Seusai upacara, Aidil bercerita soal semangatnya hari ini. Ini kali pertama ia memimpin upacara.
“(Semangatnya) karena warga, kalau ramai kan jadi semangat juga lihat mereka antusias di HUT RI,” kata Aidil di lokasi.
“Kalau sudah ramai jadi makin percaya diri, di sekolah dulu diajarkan kek gitu,” sambung siswa lulusan SMK UISU itu.
Meskipun tangan dan kakinya sudah hampir keriput usai terendam saat berlangsungnya upacara sekitar 30 menit, Aidil mengaku sangat bangga. Buatnya, ini pengalaman yang sangat mengesankan.
“Saya biasa saja (walau keriput tangannya) karena anak sungai dari kecil, dan bisa berenang juga, saya warga setempat sini,” kata dia.
Tatkala Anak Berkebutuhan Khusus Jadi Petugas Upacara HUT RI di Semarang
Puluhan anak berkebutuhan khusus mengikuti upacara HUT Kemerdekaan RI ke-79. Mereka merupakan murid sekolah Bina Bunda asuhan perancang busana terkenal, Anne Avantie.
ADVERTISEMENT
Upacara itu sendiri digelar di halaman D'Kambodja Heritage Dapur Ndeso, salah satu restoran milik Anne. Beberapa anak berkebutuhan khusus itu juga didapuk sebagai petugas upacara, mulai dari pembaca teks proklamasi, Pancasila, teks UUD 1945, paduan suara, hingga pembaca doa.
Sementara pasukan pengibar bendera adalah purna Paskibra Semarang.
"Sebetulnya acara peringatan hari kemerdekaan Indonesia hari ini, adalah upacara bendera ke-12 kalinya yang saya gelar. Saya sebagai inspektur upacaranya, sebagai Presiden Republik D'Kamboja," ujar Anne sambil tertawa, Sabtu (17/8).
Anne mengatakan, upacara hari ini terasa begitu istimewa lantaran petugasnya merupakan anak-anak berkebutuhan khusus murid sekolah Bina Bunda, asuhan yayasan miliknya.
"Ini adalah hari bersejarah untuk kami. Sekolah kami namanya Bina Bunda, untuk anak berkemampuan khusus. Ini sudah berdiri cukup lama, sekarang anak-anak sudah lebih besar dan lebih percaya diri," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Cerita Paskibra di Jember: Sepatu Copot, Tahan Sakit Injak Paku Payung
ADVERTISEMENT
Upacara HUT RI di Jember digelar berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kali ini, di HUT ke-79, upacara digelar di Stadion Jember Sport Garden (JSG) Kecamatan Ajung, Jember, Sabtu (17/8). Ini karena Alun-Alun Kota Jember sedang direnovasi.
Dalam upacara pengibaran bendera merah putih itu, dua anggota Paskibra mengalami insiden.
Selywati, anggota Pasukan 45 asal SMAN 1 Kencong, sepatunya copot. "Sepatu saya tadi memang enggak nyaman, yang sebelah kiri copot karena terlalu longgar," katanya.
Di tengah lapangan, Sely terus melakukan tugasnya kendati sepatu copot sebelah.
Sepatu Sely diambil dan dikembalikan oleh Bupati Jember, Hendly Siswanto.
"Tadi saya tetap berjalan keluar lapangan bersama pasukan. Alhamdulillah tadi bapak bupati mengambilkan sepatu saya dan dapat saya pakai lagi," kata Sely.
ADVERTISEMENT
Sementara paskibra lain, M. Nevan Aleeza Cassandra mengalami luka di telapak kanan saat menginjak paku payung di tengah bertugas.
"Tadi saat akan masuk lapangan, di dekat tenda ada paku payung yang terinjak. Kaki saya sakit lumayan nyut-nyutan. Tapi karena kita bertugas, saya tetap harus berjalan langkah tegap," kata siswa SMAN 3 Jember itu.
Paku itu terus menancap sampai upacara selesai.
"Setelah selesai bertugas saya lihat, kaki saya berdarah. Paku itu tembus ke atas. Untung kaki saya hanya tergores, memang berdarah tapi tadi dapat pengobatan. Alhamdulillah aman," ujarnya.