Ragam Reaksi Kepala Daerah soal Efisiensi Anggaran

17 Februari 2025 8:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bobby Nasution menghadiri Rapimnas dan Kongres Luar Biasa Partai Gerindra di Hambalang, Kamis (13/2/2025).
 Foto: Instagram/@bobbynst
zoom-in-whitePerbesar
Bobby Nasution menghadiri Rapimnas dan Kongres Luar Biasa Partai Gerindra di Hambalang, Kamis (13/2/2025). Foto: Instagram/@bobbynst
ADVERTISEMENT
Sejumlah kepala daerah terpilih memberikan respons soal efisiensi anggaran yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto. Bagaimana tanggapan mereka, berikut rangkumannya:
ADVERTISEMENT
Bobby Nasution
Gubernur Sumatera Utara Terpilih yang kini kader Gerindra, Bobby Nasution membacakan Jati Diri Partai Gerindra di HUT ke-17 Gerindra, di SICC, Bogor pada Sabtu (15/2). Foto: GerindraTV
Gubernur Sumatera Utara Terpilih Bobby Nasution percaya diri (pede) bisa melaksanakan janji kampanyenya selama Pilkada 2024. Meskipun, ke depannya akan ada efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Saya pastikan bisa berjalan (janji kampanye selama Pilkada 2024),” kata Bobby usai menghadiri pemeriksaan tes kesehatan di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Minggu (16/2).
Salah satu janji yang dibawa Bobby adalah pemerataan pendidikan dan kesehatan. Bobby juga bakal berkantor di daerah tertinggal di Sumut secara bergantian, misalnya Nias.
Baginya, efisiensi ini bukanlah hal baru karena sebelumnya pernah diterapkan selama dirinya menjadi Wali Kota Medan.
Pram-Rano Jamin Tak Ganggu Program Kerja
Wakil Gubernur Jakarta terpilih Rano Karno mengikuti tes kesehatan di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
Bakal Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengatakan APBD Jakarta 2025 akan berdampak efisiensi sebesar Rp 38 miliar. Sebelumnya APBD Jakarta disepakati sebesar Rp 91,3 triliun.
ADVERTISEMENT
“Saya mendapatkan laporan dari tim transisi, bukan tidak besar, tapi Pemda DKI diharapkan efisiensi itu nggak lebih dari Rp 38 miliar, maaf bukan kecil, tapi artinya tidak sebesar wilayah lain,” kata Rano saat ditemui di Kantor Kemendagri, Kamis (16/2).
Rano memastikan bahwa efisiensi ini tidak akan berdampak pada program kerjanya yang sudah ia janjikan untuk dikerjakan 5 tahun ke depan.
“Engga (terdampak) kita harus efisiensi,” katanya.
Dhito, Anak Pramono Anung, Janji Jadikan Kediri Episentrum Baru di Jawa Timur
Bupati Kediri terpilih yang akan segera dilantik untuk periode keduanya, Hanindhito Himawan Pradana berjanji akan menjadikan Kediri sebagai episentrum baru di Jawa Timur.
“Pelayanan dasar, yaitu pendidikan, kesehatan, infrastruktur jadi itu yang kita akan lanjutan karena Kabupaten Kediri sedang memiliki bandara baru, dan kami tahu membangun bandara tidak hanya sekadar bandara saja tetapi infrastuktur penunjangnya,” kata Hanindhito saat ditemui di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Minggu (16/2).
ADVERTISEMENT
Putra sulung Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung, itupun berjanji akan membangun beberapa infrastruktur penunjang mulai dari yang esensial seperti jalan tol hingga infrastuktur olahraga seperti lapangan golf dan stadion.
“Maka harapannya di bagian selatan pulau Jawa Timur Kabupaten Kediri bisa jadi episentrum baru di Jawa dengan adanya bandara, jalan tol, dan berbagai hal yang kita kerjakan termasuk stadion dan lapangan golf,” katanya.
Eri Cahyadi Tak Pusingkan Efisiensi: Sejak 2021 Gak Pernah ke Luar Negeri
Wali Kota terpilih Eri Cahyadi bersama Wakilnya Armuji usai menjalani pemeriksaan kesehatan di Kemendagri, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
Wali Kota Surabaya Terpilih Eri Cahyadi mengakui sejak tahun 2021 belum pernah dinas keluar negeri sehingga pemotongan anggaran perjalanan dinas (Perdin) sebesar 50 persen tidak berpengaruh untuknya.
“Bahkan kami tidak pernah melakukan perjalanan keluar negeri sejak kami terpilih pada 2021, perjalanan keluar negeri kami nol kan sejak tahun 2021,” kata Eri usai menghadiri pemeriksaan tes kesehatan bersama Wakilnya Armuji, di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Minggu (16/2).
ADVERTISEMENT
Sejak tahun 2023, Eri mengatakan, sudah jarang datang ke kantor. Sebab semua pekerjaan sudah terintegrasi dalam sistem digital. Sehingga Alat Tulis Kantor (ATK) yang tersisa hanya sebesar 10 persen.
“Di Pemkot Surabaya pekerjaannya menggunakan digital. Sejak tahun 2023 ATK kami cuma 10 persen. Sejak tahun 2023 karena kami paksa memang kerjanya lewat aplikasi,” tutur Eri.