Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dalam acara zikir dan doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/8).
ADVERTISEMENT
"Dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan kemerdekaan, bulan Agustus dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkan lah saya dan Profesor Kiai Haji Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, sebagai manusia tidak mungkin menyenangkan dan memenuhi harapan semua pihak.
"Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Hanya milik Allah, terhadap langit dan bumi dan apa pun yang ada di dalamnya dia maha kuasa atas segala sesuatu," ujarnya.
Permintaan maaf Jokowi menuai reaksi yang beragam. Berikut rangkumannya:
ADVERTISEMENT
Jokowi Harus Sampaikan Pertanggungjawaban
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid menanggapi permintaan maaf Presiden Jokowi selama pemerintahannya. Menurutnya, permintaan maaf itu harusnya juga disampaikan bersamaan dengan pertanggungjawaban sebagai presiden.
“Saya yakin masyarakat Indonesia akan memaafkan tapi selaku presiden itu ada tempatnya untuk menyampaikan pertanggungjawaban,” kata Jazilul di kawasan DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (2/8).
Menurut Jazilul, masyarakat pasti mencatat semua program kerja Jokowi baik yang sudah terlaksana maupun yang belum atau tidak terlaksana. Sehingga, kata dia, wajar apabila permintaan maaf tersebut banyak mendapat kritikan.
Lebih lanjut, Wakil Ketua MPR itu juga menyebut bahwa masih ada beberapa catatan dari pemerintahan Jokowi di periode keduanya. Contohnya, soal demokrasi hingga pertumbuhan ekonomi yang dinilai belum memenuhi ekspektasi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Yang Sempurna dan Tak Cacat Hanya Tuhan
Staf Khusus Presiden Grace Natalie menyebut permintaan maaf itu menandakan Jokowi adalah manusia biasa.
"Yang sempurna dan tidak ada cacat kan hanya [Tuhan] Yang Maha Kuasa. Selama jadi manusia pastilah tidak luput dari kesalahan," kata Grace melalui pesan singkat, Jumat (2/8).
Grace mengatakan, tidak mempermasalahkan komentar miring atas permintaan maaf Jokowi. Dia menilai, hal itu menandakan iklim demokrasi di Indonesia baik.
"Itulah bukti bahwa demokrasi dan kebebasan berpendapat di negara kita masih terjaga dengan baik. Yang suka nyinyir bahkan fitnah sekalipun masih bebas berbicara," kata dia.
Manusiawi, Apalagi Habis Ini Pensiun
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menilai permintaan maaf dari ayahnya itu hal yang manusiawi. Menurut Kaesang tidak ada ada makhluk hidup yang sempurna di dunia ini, termasuk presiden.
ADVERTISEMENT
Bagi Kaesang wajar permintaan maaf itu dilakukan karena ayahnya bakal memasuki masa pensiun Oktober nanti.
"Jadi saya rasa itu hal yang manusiawi untuk mengucapkan permintaan maaf kepada masyarakat Indonesia, apalagi beliau habis ini pensiun," ujar Kaesang kepada wartawan usai menyerahkan 12 surat rekomendasi di GOR Flypower, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (2/8).
Bukti Negarawan
Sekjen PAN Eddy Soeparno menyebut permohonan maaf itu sebagai sikap Presiden Jokowi yang merupakan seorang negarawan.
"Beliau mengakui bahwa sebagai seorang kepala negara, tetapi juga sebagai seorang manusia biasa, tentu bisa berbuat kesalahan. Ini adalah sebuah bentuk kenegarawanan beliau memohon maaf atas kekurangan dalam sepuluh tahun pemerintahannya," kata Eddy dalam keterangannya, Jumat (2/8).
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI ini mengapresiasi permohonan maaf yang tulus dari Jokowi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Tentu kami sebagai warga negara, sebagai partai politik, sebagai anggota masyarakat Indonesia, menghargai apa yang disampaikan Bapak Presiden," ucapnya.
"Di saat yang sama PAN juga mengucapkan terima kasih atas pengabdian beliau selama sepuluh tahun menjadi kepala negara dengan segenap kebijakan pembangunannya yang bermanfaat untuk rakyat banyak," lanjutnya.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 7:43 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini