Rahmat Ancam Pegawai Sebelum Tusuk Plt Kadis Parekraf: Bapak Pulang Tak Selamat

11 Februari 2021 13:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi menunjukkan tersangka penusukan Plt Kadisparekraf DKI Jakarta.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Polisi menunjukkan tersangka penusukan Plt Kadisparekraf DKI Jakarta. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polisi membuka hasil penyelidikan penusukan Plt. Kadis Parekraf Gumilar Ekalaya yang dilakukan oleh Rachmat Hidayat. Pelaku yang berusia 43 tahun itu rupanya sempat mengancam pegawai dinas sebelum menusuk Gumilar.
ADVERTISEMENT
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah mengatakan ancaman itu dilakukan Rachmat dua hari sebelum penusukan. Namun, yang jadi sasaran ancaman bukanlah Gumilar, melainkan seorang pegawai di bagian Kepegawaian.
"Pada tanggal 8 (Februari 2021) menyampaikan ancaman kepada salah satu pegawai di Kepegawaian. Menyampaikan 'hari ini bapak boleh selamat tapi lain hari bapak bisa tidak selamat. pulang tidak selamat,' itu ancaman ke orang lain di divisi kepegawaian," kata Azis saat konferensi pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis (11/2).
Azis menerangkan ancaman itu dilayangkan tersangka usai menanyakan status kontrak kerjanya. Pegawai yang saat itu ditanya menjawab bahwa kontrak kerja Rachmat tidak diperpanjang. Rachmat kemudian diminta untuk menemui atasannya di Dinas Kebudayaan yang menaunginya.
ADVERTISEMENT
"Tanggal 8 itu enggak tahu apakah dia sudah bawa senjata tajam apa tidak. Kemungkinan dia baru mengancam," kata Azis.
Ancaman Rachmat menjadi kenyataan pada tanggal 10 Februari 2021. Ia membawa belati sebelum menemui Gumilar untuk menanyakan terkait pekerjaannya. Karena mendapat jawaban yang sama Rachmat pun menusuk Gumilar di bagian kaki.
Polisi menunjukkan tersangka penusukan Plt Kadisparekraf DKI Jakarta. Foto: Dok. Istimewa
Rachmat sebenarnya salah bertanya. Ia harusnya menemui Kadis Kebudayaan DKI sesuai arahan dari Dinas Kepegawaian. Karena yang menaungi Rachmat ialah Dinas Kebudayaan bukan Disparekraf yang menjadi tempat dia ditugaskan.
Meski begitu polisi meyakini Rachmat memang telah merencanakan penusukan itu. "Ya karena belati pun sudah dibawa dari rumah," kata Azis.