Rais Aam PBNU Sentil Kader yang Manfaatkan NU untuk Identitas Politik

18 September 2023 11:10 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar saat menyampaikan sambutan pada upacara pembukaan Forum R20 di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, Rabu (2/11). Foto: Dok. LTN PBNU/Suwitno
zoom-in-whitePerbesar
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar saat menyampaikan sambutan pada upacara pembukaan Forum R20 di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, Rabu (2/11). Foto: Dok. LTN PBNU/Suwitno
ADVERTISEMENT
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar sepertinya menyindir anggota yang memanfaatkan identitas NU untuk kepentingan politik. Ia mengatakan, NU memang tidak ke mana-mana.
ADVERTISEMENT
"Nahdlatul Ulama ada di mana-mana, tidak ke mana-mana, tapi untuk ujian nyali silakan Anda ke mana-mana," kata Miftachul dalam sambutannya di Munas PBNU di Pondok Pesantren Al-Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/9).
Miftachul Akhyar juga menyinggung kader NU yang malahan berubah ketika masuk ke partai politik.
Ketum PBNU Gus Yahya membacakan sambutan di Musyawarah Nasional Alim Munas Ulama dan Konbes NU, Senin (18/9/2023). Foto: dok. PBNU
"Untuk uji nyali, bukan larut di sana, bukan malah melebihi partai daripada Anda yang masuk di partai itu," ujar dia.
"Yang dulu halal malah haram, lagi yang haram menjadi halal. Enggak ada yang haram halal semua," tuturnya.
Ia kembali menegaskan, momen Munas NU dan Konbes Alim Ulama digelar sebagai bukti PBNU ingin memperbaiki diri sekaligus membuka diri dari kritik jika ada yang salah.
"Tapi ada aturan, ada caranya, jangan lewat media orang tahu dan mungkin banyak orang menilai yang begitu itu justru lebih bobrok daripada yang diperingatkan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT