Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Raja Angling Dharma Ciptakan Lagu untuk Jokowi, Begini Nada dan Liriknya
23 September 2021 17:30 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Dua hari terakhir, keberadaan Kerajaan Angling Dharma di Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, Banten, menuai sorotan.
ADVERTISEMENT
Orang yang mengaku raja Angling Dharma adalah Iskandar Jamaludin Firdaus (70). Belakangan, ternyata raja dan kerajaan Angling Dharma hanyalah istilah yang dibuat-buat supaya dikenal banyak orang.
Iskandar, melalui juru bicaranya ustaz Ali, mengeklaim membangun 4 pondok pesantren (Ponpes) di Pandeglang. Dia tak menyebut di mana saja ponpes yang dibangun. Hanya satu yang terucap, yaitu ponpes Al Riyadoh di Cimanuk, Pandeglang.
Menurut Ali, Iskandar ini adalah pengagum berat Presiden Jokowi. Bahkan, Iskandar membuat lirik dari nada sebuah lagu yang sudah ada bersama tim kasidah di padepokannya tentang Jokowi.
ADVERTISEMENT
Lagu itu kemudian dikirim Ali dalam format voice note WhatsApp. Lagu itu sekaligus menjawab tudingan berbagai pihak yang menurut Ali menuduh Angling Dharma berseberangan dengan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dan sama dengan Sunda Empire.
"Ini lagi yang diciptakan beliau (Iskandar Jamaludin Firdaus). Lagu ini berupa pujian untuk pak Jokowi, terus di mana letak bahwa kami seperti Sunda Empire," katanya, Kamis (23/9).
Menurut Ali, lagu tersebut diciptakan oleh Iskandar pada bulan Agustus 2021. Sebagai contoh agar warga berperilaku seperti Jokowi yang tetap bersabar meski dihina.
Ali juga mengatakan, lagu tersebut dinyanyikan oleh seorang wanita bernama Mettik warga Kecamatan Pagelaran.
"Lagu tentang Jokowi diciptakan pada bulan lalu, penyanyinya Mettik warga Pagelaran," jelasnya. Mettik ini diketahui juga salah satu personel tim kasidah padepokan Angling Dharma.
ADVERTISEMENT
Adapun lirik lagu tersebut yakni :
Jokowi, Jokowi, Presiden yang sejati walau dicaci maki tetap sabar dan tak peduli karena suci hati.
Bagi orang yang menghina tetap masuk penjara, karena Presiden lambang negara yang sangat mulia.
Kita harus terima walau bagaimana dia Presidennya yang harus kita bangga, presiden asal Jawa.
Kita tetap sadar, harus ingat pada qodar. Indonesia tetap segar merah putih terus berkibar.
Jokowi, jokowi, presiden yang sejati walau dicaci maki tetap sabar dan tak peduli karena suci hati.