Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
1 Ramadhan 1446 HSabtu, 01 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Raja Belanda Willem-Alexander beserta Ratu Y.M. Máxima berkunjung ke Keraton Yogyakarta, Rabu (11/3). Dalam kunjungannya tersebut Raja Belanda Williem juga berbincang-bincang dengan Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X dan Permaisuri Keraton Yogyakarta GKR Hemas.
ADVERTISEMENT
"Ya hanya (ngobrol) kenangan saja. Dulu beliau pernah ikut ibunya pada waktu ke sini. Ratu Beatrix (ke sini dulu) itu kan Pangeran Willem ikut. Jadi sekarang posisinya beda beliau datang ke sini (sebagai raja)," kata Sultan HB X .
Sementara soal hubungan kerja sama antara Belanda dengan Yogyakarta, Sultan mengatakan bahwa tadi Raja Williem berbincang dengan puteri keraton GKR Mangkubumi.
"Yang dialog Mangkubumi tadi. Kalau kita sekedar ngomong ngobrol saja," ujarnya.
Namun, kata Sultan, pertemuan tersebut tidak dibahas tentang pengembalian benda bersejarah dari Belanda ke Indonesia.
"Enggak bicara sampai di situ. Karena pada waktu tahun lalu membuka museum naskah-naskah Indonesia di Leiden kan anak-anak diundang. Jadi kan mereka sudah pada kenal," kata dia.
ADVERTISEMENT
Dalam perjumpaan tersebut, Keraton Yogyakarta juga memberikan cinderamata berupa perak dengan motif blangkon. Sementara untuk cinderamata dari Belanda ke Keraton Yogyakarta, Sultan mengaku belum membukanya.
"Ora ngrasake belum saya buka," ujar Ngarsa Dalem.