Raja dan Ratu Belanda Kunjungi Desa Adat Berusia 400 Tahun di Kabupaten Toba

12 Maret 2020 16:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti saat diulosi di Desa Singgolom, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Kamis (12/3). Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti saat diulosi di Desa Singgolom, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Kamis (12/3). Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti mengunjungi Desa Adat Dusun Siambat Dalan, di Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Sumut, Kamis (12/3). Mereka disambut meriah.
ADVERTISEMENT
Desa adat yang mereka kunjungi merupakan desa yang berusia 400 tahun. Keduanya menginjakkan kaki di Dusun Siambat sekitar pukul 10.30 WIB dengan didampingi Menko Maritim Luhut Pandjaitan dan Menteri Pariwisata Wishnutama.
Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti saat disambut di Desa Singgolom, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Kamis (12/3). Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Mereka langsung disambut tarian khas Batak "Tortor Panomunomuan". Mereka mengelilingi rumah adat yang terdiri dari tujuh rumah adat yang ada di sana.
Diiringi musik gondang Batak, Raja dan Ratu Belanda juga dipakaikan kain khas Batak, 'ulos'.
"Kita pakaikan ulos pinuncan, ulos khas Batak, itu biasa digunakan untuk menyambut tokoh Batak, dan untuk saat ini sebagai tamu penghormatan kita berikan kepada keduanya," ujar Kepala Desa Lintong Nihuta, Holong T Simanjuntak.
Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti saat disambut di Desa Singgolom, Kabupaten Toba, Sumatera Utraa, Kamis (12/3). Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Holong mengatakan kain yang dibuat merupakan rajutan khas Desa Lintong Nihuta, yang khusus disiapkan untuk Raja dan Ratu Belanda.
ADVERTISEMENT
"Ulos ini disiapkan dalam waktu satu bulan oleh pengrajinnya," ujar Holong.
Kata dia, bila ulos itu dijual jumlahnya bisa sampai Rp 5 juta, lantaran menggunakan rajutan tangan. Harga itu lebih mahal dari ulos biasanya senilai Rp 300-700 ribu.
Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti di Desa Singgolom, Kabupaten Toba, Sumatera Utraa, Kamis (12/3). Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Setelah dipakaikan ulos, Raja dan Ratu Belanda berbincang-bincang dengan tetua adat. Keduanya kemudian melanjutkan kunjungan ke Institute Del dan Silih Malombu di Kabupaten Samosir. Usai itu mereka beristirahat di Inna Parapat dan diakhiri dengan berangkat ke Bandara Kualanamu lewat jalan darat.