Raja dan Ratu Swedia Terkonfirmasi Positif COVID-19

Raja Swedia Carl XVI Gustaf Foto: REUTERS/Darren Whiteside

Raja Swedia Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia terkonfirmasi positif COVID-19 pada Selasa (4/1). Keduanya terinfeksi bersamaan dengan lonjakan kasus corona di negara kawasan Nordik tersebut.

“Raja dan Ratu, keduanya sudah divaksinasi lengkap dengan tiga suntikan dosis, mengidap gejala ringan dan dalam kondisi baik-baik saja,” demikian keterangan istana kerajaan, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Raja Carl XVI Gustaf (75) dan Ratu Silvia (78) saat ini tengah menjalani isolasi. Upaya pelacakan kontak erat sudah berlangsung.

Sang raja sudah memegang kekuasaan sebagai kepala negara sejak usia 27 tahun, menyusul kematian dari Raja Gustaf VI Adolf pada 1973 silam. Carl Gustaf menjadi raja dengan masa kekuasaan terlama di Swedia.

Raja Carl XVI Gustaf dan Putri Mahkota Victoria dari Swedia. Foto: Koji Sasahara/ AFP

Putri Mahkota Swedia, Putri Victoria, telah lebih dulu terinfeksi COVID-19 pada Maret 2021 silam. Suaminya, Pangeran Daniel, juga positif saat itu. Keduanya mengidap gejala ringan dan sudah sembuh total.

Raja dan Ratu terinfeksi corona pada saat Swedia menyaksikan lonjakan kasus yang sangat buruk dalam beberapa pekan terakhir. Padahal, selama musim gugur, situasi COVID-19 cenderung landai.

Dalam empat hari terakhir, yakni Jumat (31/12) hingga Senin (3/1), Swedia mencatat total kasus baru sebanyak 42.969 infeksi dan 20 kematian. Lonjakan kasus ini diketahui dipicu oleh varian Omicron.

Varian baru ini merebak terutama di wilayah perkotaan Swedia. Diperkirakan, saat ini 50% dari infeksi di berbagai wilayah, termasuk Ibu Kota Stockholm, merupakan kasus varian Omicron.

Petugas medis melakukan pengetesan virus corona kepada seorang pasien di di tenda di luar Rumah Sakit Universitas Skane di Lund, Swedia. Foto: Kantor Berita TT / Johan Nilsson via REUTERS

Meski begitu, Pemerintah Swedia tetap meminimalisir pembatasan kegiatan masyarakat, dengan upaya untuk menghindari lockdown ketat.

Padahal, tingkat kematian akibat COVID-19 per kapita di Swedia tergolong lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara kawasan Nordik lainnya, seperti Norwegia, Denmark, Finlandia.

Pada 2020 lalu, Raja Carl Gustaf mengkritik keras Pemerintahannya dengan mengatakan, negaranya gagal dalam menangani COVID-19. Ini menjadi respons dari tingginya angka kematian pada lansia.

Raja dan Ratu Swedia merupakan salah satu dari beberapa pemimpin negara yang terinfeksi COVID-19 dalam pekan ini. Pada Senin (3/1), Presiden Botswana, Mokgweetsi Masisi, dan Presiden Mozambik, Filipe Nyusi, juga terkonfirmasi positif corona.