Raja Malaysia Tolak Bertemu, Mahathir Mengaku Dikhianati Muhyiddin

1 Maret 2020 9:44 WIB
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahathir Mohamad. Foto: REUTERS/Lim Huey Teng
zoom-in-whitePerbesar
Mahathir Mohamad. Foto: REUTERS/Lim Huey Teng
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri sementara Malaysia, Mahathir Mohamad, mengatakan Raja Malaysia menolak permintaannya untuk bertemu. Mahathir juga mengaku dikhianati oleh Muhyiddin Yassin, pemimpin Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) yang ditunjuk raja jadi PM baru.
ADVERTISEMENT
Dalam konferensi pers, Minggu (1/3), Mahathir menyatakan menolak penunjukan Muhyiddin sebagai pengganti dirinya. Alasannya, dia mendapatkan lebih banyak dukungan ketimbang Muhyiddin dari para anggota dewan yang satu per satu menyambangi Raja Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah pekan lalu.
Mahathir mengatakan ada 114 anggota dewan yang mendukungnya kembali jadi PM Malaysia. Mahathir yang dikutip media Malaysia Kini mengatakan, Raja menolak permintaannya bertemu untuk menunjukkan laporan dukungan tersebut. Sebelumnya, Mahathir telah mengunggah daftar dukungan itu di akun Facebooknya.
"Yang kalah akan membentuk pemerintahan, sementara yang menang akan jadi oposisi. Ini kondisi yang aneh," kata Mahathir.
Muhyiddin akan dilantik sebagai PM kedelapan Malaysia pada pukul 10.30 waktu setempat. Pihak Istana mengatakan, pelantikan tidak bisa ditunda lagi demi kepentingan negara dan rakyat. Sementara penunjukan Muhyiddin sebagai PM adalah perkembangan terbaru dari kisruh politik di Malaysia setelah Mahathir menyatakan mundur.
ADVERTISEMENT
Yang terjadi berikutnya adalah berbagai perubahan sikap partai politik di Malaysia, termasuk dari koalisi Pakatan Harapan pimpinan Anwar Ibrahim yang kemudian menyatakan mendukung Mahathir kembali jadi PM.
Mahathir Mohamad. Foto: REUTERS/Lim Huey Teng
Kisruh bermula dari pembentukan koalisi pemerintahan baru yang digalang Muhyiddin dan Azmin Ali, bekas pejabat Partai Keadilan Rakyat (PKR) pimpinan Anwar Ibrahim.
Langkah Muhyiddin ini kemudian membuat Mahathir mundur dari PM dan dari Partai Bersatu. Mahathir mengaku dikhianati, baik oleh Muhyiddin dan Azmin.
"Saya merasa dikhianati oleh Muhyiddin. Dia telah merencanakan ini sejak lama dan sekarang dia berhasil," kata Mahathir.