Raja OTT Harun Al Rasyid Kini Asuh Pesantren dan Berdagang Usai Didepak dari KPK

12 Oktober 2021 16:35 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
57
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Kasatgas Penyelidikan KPK Harun Al Rasyid saat membereskan dagangan. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Kasatgas Penyelidikan KPK Harun Al Rasyid saat membereskan dagangan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Harun Al Rasyid dikenal kerap mengungkap kasus-kasus kakap di KPK. Julukan Raja OTT KPK pun sempat disematkan kepadanya. Sebab, pada 2018 lalu, Satgas di bawah kepemimpinannya berhasil melakukan 12 kali operasi senyap, terbanyak di tahun itu.
ADVERTISEMENT
Namun, kinerja-kinerja pemberantasan korupsi Harun di lembaga antirasuah harus terhenti. Dia disingkirkan dari KPK melalui Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang disebut oleh Komnas HAM dan Ombudsman RI bermasalah.
Dia tak sendiri, ada 56 pegawai lainnya yang dipecat per 30 September 2021 lalu. Lama tak terdengar, ke mana Harun Al Rasyid, dan apa yang sedang ia kerjakan saat ini?
Mantan penyelidik KPK Aulia Posteria membagikan kegiatan Harun selepas tak lagi bekerja di KPK. Harun yang merupakan mantan penyelidik utama KPK, seorang doktor hukum, dan pegawai angkatan pertama lembaga antirasuah, kini tengah sibuk mengurus pesantren.
"Sementara ini, mengisi hari-harinya dengan mengelola pesantren dan barang dagangannya untuk didistribusikan dan dijual ke warung-warung," kata Aulia dikutip dari akun Twitter pribadinya, Selasa (12/10).
ADVERTISEMENT
Aulia membeberkan, pria yang biasa disapa Cak Harun atau Ustaz Harun ini lahir dan besar di lingkungan pesantren Nahdlatul Ulama (NU) di Madura. Atas dasar itu pula dia mendirikan pesantren di kediamannya di Bogor.
"Hal itu pulalah yang mendorong Harun mendirikan pesantren dari menyisihkan penghasilannya, sekaligus mengajar mengaji untuk anak-anak di sekitar rumahnya di kawasan Bogor," kata Aulia.
Penyidik KPK, Harun Al Rasyid. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Aulia juga menggambarkan sosok Cak Harun ini sebagai orang yang sangat sibuk saat bekerja di KPK. Sebagai penyelidik yang produktif dia tetap masih bisa membagi waktu dengan kegiatannya di pesantren.
"Ia membagi waktunya untuk menyelidiki perkara, sebagai Pengurus Wadah Pegawai KPK, pengurus Masjid Al Ikhlas KPK, mengajar mengaji di pesantrennya dan menulis buku," ucap Aulia.
ADVERTISEMENT
Harun juga biasanya memimpin salat Isya di masjid KPK. Dia juga dikenal sebagai seorang penyelidik yang berprestasi, menjadi banyak panutan bagi juniornya di KPK.
"Banyak dari kasus OTT yang ditanganinya bersama Anggota Satgasnya dalam beberapa tahun terakhir, sehingga dia tak salah juga mendapat julukan sebagai Raja OTT. Harun adalah 1 dari 57 orang pegawai KPK yang dipecat dengan cara-cara jahat dan kotor oleh Pimpinan KPK," kata Aulia.
Meski begitu, hal tersebut tak menyurutkan sosok Harun untuk tetap produktif. Aulia membeberkan, Harun juga kerap menulis. Sudah dua buku ia lahirkan. Yakni 'Fikih Korupsi: Analisis Politik Uang di Indonesia dalam Persfektif Maqoshid al-Syari'ah' dan Fikih Persaingan Usaha dan Moralitas Antikorupsi.
"Sehat selalu dan tetaplah menjadi inspirasi banyak orang, Cak," kata Aulia.
ADVERTISEMENT
Terkait dengan kegiatannya yang akan mengajar di pesantren, dia sebelumnya juga sampaikan kepada kumparan.
"Ada kegiatan bisnis juga, yang sudah meski pun kecil tapi ya cukuplah untuk dapur mengepul. Yang terpenting saya kembali ke pesantren lah," kata Harun beberapa waktu lalu sebelum diberhentikan dari KPK.