Raja Salman Masuk Rumah Sakit

8 Mei 2022 18:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Raja Salman menyaksikan pengambilan sumpah secara virtual sejumlah dubes, termasuk Inas binti Ahmed Al Shawan sebagai dubes untuk Swedia dan Islandia. Foto: Kemlu Arab Saudi
zoom-in-whitePerbesar
Raja Salman menyaksikan pengambilan sumpah secara virtual sejumlah dubes, termasuk Inas binti Ahmed Al Shawan sebagai dubes untuk Swedia dan Islandia. Foto: Kemlu Arab Saudi
ADVERTISEMENT
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud atau Raja Salman masuk rumah sakit pada Sabtu (7/5) untuk menjalani tes medis.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Minggu (8/5), Raja Salman saat ini dirawat di Rumah Sakit Spesialis King Faisal, Jeddah.
"Raja Salman sedang menjalani tes di Rumah Sakit Spesialis King Faisal," kata Saudi Press Agency (SPA).
Hanya saja, SPA belum memberikan rincian lebih lanjut terkait pemeriksaan medis yang dijalani Raja Salman. Termasuk kondisinya terkini.
Raja Salman terakhir dirawat di rumah sakit pada 20 Juli 2020. Pemimpin Saudi berusia 86 tahun ini saat itu menderita sakit radang kandung empedu.
Raja Salman salat Id dengan duduk di kursi di kompleks Masjidil Haram, Senin (2/5/2022). Di samping kirinya adalah Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran MBS. Foto: Makkah Region
Saudi Gazette melaporkan, Raja Salman menghabiskan hari-hari terakhir bulan suci Ramadhan 1443 H/2022 M di Istana Kerajaan Al-Safa, Makkah, yang masih satu kompleks dengan Masjidil Haram, tempat Ka’bah berada. Raja Salman juga melaksanakan salat Idul Fitri bersama beberapa pejabat dan pangeran di tempat yang sama.
ADVERTISEMENT
Raja Salman juga menerima pangeran, ulama, syeikh, dan pejabat senior sipil dan militer yang datang ke Istana Al-Safa untuk mengucapkan selamat Idul Fitri.
Raja Salman diangkat sebagai Raja Arab Saudi pada tahun 2015 setelah sebelumnya menjabat Putra Mahkota dan Wakil Perdana Menteri. Saat ini, jabatan itu dipegang oleh Pangeran Muhammad bin Salman (MBS), putra Raja Salman, yang sering disebut sebagai pemimpin de facto negara kaya minyak itu.