Raja Salman Undang 2.322 Jemaah Haji, Termasuk 1.000 Keluarga Syuhada Palestina

29 Mei 2024 9:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Raja Salman memimpin rapat kabinet lewat tekonferensi Selasa (27/5/2024). Foto: X/@makkahregion
zoom-in-whitePerbesar
Raja Salman memimpin rapat kabinet lewat tekonferensi Selasa (27/5/2024). Foto: X/@makkahregion
ADVERTISEMENT
Setiap tahun, Raja Salman yang bergelar Pelayan/Penjaga Dua Masjid Suci mengundang ribuan umat Islam di seantero dunia untuk berhaji tanpa biaya dengan layanan istimewa ala tamu raja. Pada musim haji 2024, Raja Arab Saudi berusia 88 tahun ini mengundang 2.322 jemaah.
ADVERTISEMENT
Rincian jumlah itu terdiri dari 1.300 jemaah dari lebih 88 negara — tentunya termasuk dari Indonesia. Juga 1.000 jemaah dari keluarga para syuhada, tahanan, dan warga Palestina yang terluka akibat gempuran penjajah Israel.
Jemaah dari 92 negara berdatangan untuk memenuhi undangan Raja Salman menunaikan haji, Juni 2023. Foto: Twitter/@Saudi_MoiaEN
Juga ada 22 jemaah dari keluarga bayi kembar siam yang menjalani operasi pemisahan di Arab Saudi. Arab Saudi memang berkali-kali membantu pemisahan bayi kembar siam dari negara tetangga.
Undangan haji istimewa ini merupakan bagian dari Program Tamu Penjaga Dua Masjid Suci untuk Haji, Umrah dan Kunjungan yang dilaksanakan oleh Kementerian Urusan Islam, Panggilan dan Bimbingan.
Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Arab Saudi, Syaikh Dr. Abdullatif bin Abdulaziz Al-Syaikh (tengah), bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (kiri) di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (25/3/2022). Foto: Dok. Istimewa
Menteri Urusan Islam sekaligus pengawas program ini, Syekh Abdullatif Al-Sheikh, menyampaikan terima kasih dan penghargaannya kepada Raja Salman dan Putra Mahkota serta Perdana Menteri Muhammad bin Salman (Pangeran MBS) atas program ini.
ADVERTISEMENT
“Ini merupakan perwujudan kepedulian mereka terhadap Islam dan umat Islam dari seluruh dunia. Hal ini juga akan membantu memperdalam ikatan persatuan dan persaudaraan melalui berkumpulnya para tamu haji atas biaya Raja Salman di tengah sistem layanan terpadu yang diatur oleh kementerian di Makkah dan Madinah,” ujar Al-Sheikh seperti dikutip dari Saudi Gazette, Rabu (29/5).
Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah H. Amodi melepas calon jemaah haji Indonesia undangan Raja Salman di Jakarta, Rabu (21/6/2023). Foto: ANTARA/Asri Mayang Sari
Al-Sheikh juga menyoroti posisi terdepan Kerajaan Arab Saudi di dunia Islam karena menjadi tuan rumah kiblat umat Islam [Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah] dan berfungsi sebagai pelopor setiap karya Islam yang bermanfaat bagi seluruh umat Islam.
“Sejak dikeluarkannya perintah kerajaan tersebut, Kementerian telah melakukan persiapan matang untuk menampung para jemaah haji tersebut dan menyiapkan rencana strategis melalui sejumlah panitia yang bertugas mengurus tamu-tamu Raja," kata kata Al-Sheikh, menteri yang pernah berkunjung ke Indonesia ini.
ADVERTISEMENT
"(Kami mengurus) Mulai dari keberangkatan dari negara masing-masing hingga kedatangan mereka di Kerajaan, menerima mereka dan memungkinkan mereka untuk melakukan ibadah umrah dan haji dengan mudah dan nyaman, selain memfasilitasi kunjungan mereka ke Madinah dan salat di Masjid Nabawi,” bebernya.
Umat muslim Palestina berangkat untuk ibadah haji dari Jalur Gaza selatan pada 12 Juni 2023. Foto: Said Khatib/AFP
Program Tamu Penjaga Dua Masjid Suci untuk Haji, Umrah dan Kunjungan, telah mengundang 60.000 jemaah pria dan wanita sejak diluncurkan lebih dari 26 tahun yang lalu.
Jemaah dari 92 negara berdatangan untuk memenuhi undangan Raja Salman menunaikan haji, Juni 2023. Foto: Twitter/@Saudi_MoiaEN