Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Saya pikir kami telah gagal," kata Carl Gustaf seperti dikutip dari Reuters.
“Kami memiliki jumlah kematian besar ini sangat buruk. Ini membuat kami sebuah menderita,” sambung dia.
Sampai saat ini, Swedia mencatatkan lebih dari 7.800 kematian akibat virus corona. Jumlah ini tertinggi dibanding negara Nordik lain namun lebih rendah dibanding Inggris, Italia, Spanyol dan negara yang memberlakukan lockdown.
Sejak pandemi virus corona bermula, Swedia mendapat sorotan. Mereka tidak memberlakukan lockdown dan tetap membuka bisnis. Pemerintah hanya mendorong warga untuk menjalankan tanggung jawab pribadi.
Pada Musim Gugur lalu, respons Pemerintah Swedia lebih santai menghadapi corona dipuji oleh warganya. Sebab, kehidupan warga berjalan normal saat mayoritas Eropa menutup diri.
Hanya saja ketika, jumlah kematian akibat corona melonjak, Pemerintah langsung dihujani kritik oleh rakyat.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Raja Carl Gustaf posisinya hanya sebagai kepala negara dan tak punya kekuatan politik. Namun, ucapan Carl Gustaf jelang Natal dianggap warga Swedia sebagai dorongan agar pemerintah bisa menangani corona lebih baik.
Saat ini telah tercatat 357.466 kasus positif corona di Swedia. Sebanyak 7.893 yang dilaporkan meninggal akibat penyakit tersebut.