Raja Thailand Melayat dan Menemui Keluarga Korban Pembantaian Anak

8 Oktober 2022 5:47 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida melayat ke keluarga korban penembakan massal, di kota Uthai Sawan, Bangkok, di provinsi Nong Bua Lam Phu , Thailand, Jumat (7/10/2022). Foto: Twitter/@rwthofficial
zoom-in-whitePerbesar
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida melayat ke keluarga korban penembakan massal, di kota Uthai Sawan, Bangkok, di provinsi Nong Bua Lam Phu , Thailand, Jumat (7/10/2022). Foto: Twitter/@rwthofficial
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn melayat dan mengunjungi sebuah rumah sakit di Uthai Sawan, Nong Bua Lamphu, Jumat (7/10) malam. Rumah sakit ini merawat korban luka dalam tragedi pembantaian di tempat penitipan anak oleh mantan sersan polisi bernama Panya Khamrab pada Kamis (6/10).
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungan ini, Raja Vajiralongkorn didampingi Ratu Suthida bertemu kerabat dari 36 orang yang dibunuh.
Kunjungan ini menjadi perhatian publik, karena interaksi yang langka antara Raja Vajiralongkorn dengan rakyatnya secara langsung.
Pemandangan pusat penitipan anak sehari setelah penembakan massal di kota Uthai Sawan, Nong Bua Lamphu, Thailand, Jumat (7/10/2022). Foto: Poppy McPherson/Reuters
Sekitar 50 pendukung royalis, beberapa mengenakan pakaian resmi raja berwarna kuning, menunggu di luar rumah sakit saat kunjungan raja.
"Saya salah satu orang Thailand yang mencintai negara kami dan mencintai monarki," kata seorang warga, Sodsri Yangyuen.
"Raja telah menunjukkan simpati tertinggi kepada orang-orang Nong Bua Lamphu dan anak-anak yang terbunuh dalam serangan itu dengan datang ke sini. Saya hanya merasa sangat bersyukur bahwa dia datang untuk melihat orang-orang Nong Bua Lamphu," imbuhnya.
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida melayat ke keluarga korban penembakan massal, di kota Uthai Sawan, Bangkok, di provinsi Nong Bua Lam Phu , Thailand, Jumat (7/10/2022). Foto: Twitter/@rwthofficial
Sementara itu, Kesininat Amatratana datang ke rumah sakit untuk menunjukkan rasa terima kasihnya kepada raja karena mendukung masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Jika saya tidak datang ke sini maka saya tidak akan bisa hidup dengan diri saya sendiri. Saya berterima kasih atas kepeduliannya kepada orang-orang," paparnya.
Foto-foto yang dipublikasikan di halaman Facebook resmi departemen media pemerintah menunjukkan raja mengenakan setelan abu-abu gelap, menyapa orang-orang di rumah sakit, ditemani ratu.
Peti mati yang membawa jenazah para korban –24 di antaranya anak-anak– telah diangkut ke kuil untuk diserahkan kepada kerabat, banyak dari mereka menghabiskan hari berkabung di kamar bayi tempat anak-anak mereka dibunuh.
Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha berdiri di depan pusat penitipan anak yang menjadi lokasi penembakan massal, di kota Uthai Sawan, Bangkok, di provinsi Nong Bua Lam Phu , Thailand, Jumat (7/10/2022). Foto: Athit Perawongmetha/REUTERS
Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha meletakkan bunga di lokasi pembantaian di perdesaan timur laut Provinsi Nong Bua Lam Phu dan membagikan cek kompensasi kepada keluarga yang berduka.
Di salah satu kuil, 10 peti mati putih dan emas, beberapa sangat kecil sehingga tampak seperti kotak mainan, dimasukkan ke dalam lemari es pada malam hari menjelang tiga hari berkabung sebelum kremasi.
ADVERTISEMENT
Seorang ayah muda, wajahnya tertutup air mata, terhuyung-huyung menjauh dari pelayat lainnya setelah melihat peti mati putranya. Sementara, barisan orang tua yang patah hati meletakkan mawar putih di tangga gedung saat matahari terbenam.
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida berkunjung ke tempat penitipan anak, lokasi penembakan massal, di kota Uthai Sawan, Bangkok, di provinsi Nong Bua Lam Phu , Thailand, Jumat (7/10/2022). Foto: Twitter/@rwthofficial
Salah satu korban tewas adalah seorang guru yang sedang hamil bernama Supaporn Pramongmuk.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih atas semua dukungan untuk saya dan keluarga saya. Istri saya telah memenuhi setiap tugasnya sebagai guru," tulis suami Pramongmuk, Seksan Srirach di Facebook.
"Tolong jadilah guru di surga, dan anakku tolong jaga ibumu di surga," tambahnya.

Interaksi Raja Vajiralongkorn dan Rakyat

ADVERTISEMENT
Raja Vajiralongkorn duduk di puncak kekuasaan Thailand, dengan memiliki pengaruh di setiap aspek masyarakat. Dia dilindungi beberapa undang-undang lese majeste paling ketat di dunia, yang melarang hampir semua kritik terhadap dia atau keluarga kerajaan.
ADVERTISEMENT
Tetapi monarki tak tergoyahkan itu menghadapi kritik selama protes jalanan pada 2020. Gerakan pro-demokrasi menyerukan reformasi monarki termasuk diakhirinya undang-undang pencemaran nama baik kerajaan yang kejam, yang dapat menyebabkan hukuman penjara cukup lama.
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida berkunjung ke tempat penitipan anak, lokasi penembakan massal, di kota Uthai Sawan, Bangkok, di provinsi Nong Bua Lam Phu , Thailand, Jumat (7/10/2022). Foto: Twitter/@rwthofficial
Istana meningkatkan penampilan publik raja pada akhir 2020 dan awal 2021, termasuk satu kesempatan saat raja mengunjungi penjara, menyapu lantai bersama permaisuri resminya.
Namun dia jarang terlihat di depan umum sejak protes mereda pada 2021.
Penguasa sebelumnya, Raja Bhumibol Adulyadej, secara luas dihormati rakyat Thailand selama 70 tahun pemerintahannya. Tetapi Raja Vajiralongkorn, yang naik takhta pada 2016, belum mencapai tingkat kasih sayang dan penghormatan dari rakyat Thailand yang sama seperti ayahnya.
Raja Vajiralongkorn kerap menuai kontroversi. Pada 2019, mantan pengawal kerajaan beranama Sineenat Wongvajirapakdi dilantik sebagai permaisuri resmi raja, lalu dicopot dari pangkat dan gelarnya tiga bulan kemudian.
ADVERTISEMENT
Raja Vajiralongkorn menikah empat kali. Sebelum naik tahta, ia menghabiskan sebagian besar waktunya di Jerman. Pesawat Boeing 737 miliknya yang kerap membawanya bepergian, sempat disita pada 2011 sebagai bagian dari perselisihan keuangan antara pemerintah Thailand dan perusahaan Jerman.